Egosentris Anthromorphis Verbalis dan Ritualis Imitatif Rasa TakjubKagum The Individual Stage Tingkat Individu

54 55 PSIKOLOGI AGAMA PSIKOLOGI AGAMA

2. Egosentris

Sifat ini ditunjukkan dengan anak dengan perilaku melaksanakan ajaran agama anak lebih menonjolkan kepentingan dirinya dan Anak lebih menuntut konsep keagamaan yang mereka pandang dari kesenangan pribadinya. Misalnya ketika anak berdo’asholat, maka shalat yang dilakukan utuk mencapai keinginan-keinginan pribadi.

3. Anthromorphis

Sifat ini ditunjukkan anak dengan pemahaman anak terhadap konsep Tuhan tampak seperti menggambarkan aspek-aspek kemanu- siaan. Anak memahami keadaan Tuhan sama dengan manusia, misalnya: pekerjaan Tuhan mencari dan menghukum orang yang berbuat jahat disaat orang itu berada dalam tempat yang gelap. Anak berpendapat Tuhan bertempat di surga yang terletak di langit dan tempat bagi orang yang baik. Bagi anak-anak Tuhan dapat melihat perbuatan manusia lang- sung kerumah-rumah mereka seperti layaknya orang mengintai.

4. Verbalis dan Ritualis

Sifat ini ditunjukkan anak dengan: kegemaran menghapal secara verbal kalimat-kalimat keagamaan, mengerjakan amaliah yang mereka laksanakan berdasarkan pengalaman menurut tuntutan yang diajarkan

5. Imitatif

Sifat ini ditunjukkan anak dengan cara anak suka meniru tindakan kea-gamaan yang dilakukan oleh orang-orang dilingkungannya terutama orang tuanya.

6. Rasa TakjubKagum

Sifat ini ditunjukkan anak dengan perilaku anak mengagumi kein- dahan-keindahan lahiriah pada ciptaan Tuhan, namun rasa kagum ini belum kritis dan kreatif. Robert W. Crapps menyatakan ciri-ciri pokok dan sifat agama pada anak dapat dibagi atas: logis, sehingga wajarlah bila anak harus diberi pelajaran dan dibiasakan melakukan shalat pada usia dini dan dipukul bila melanggarnya.

3. The Individual Stage Tingkat Individu

Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang tinggi, sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep keagamaan yang individualistik ini terbagi menjadi tiga golongan: · Konsep ketuhanan yang konvensional dan konservatif dengan di- pengaruhi sebagian kecil fantasi. · Konsep ketuhanan yang lebih murni, dinyatakan dengan pandangan yang bersifat personal perorangan. · Konsep ketuhanan yang bersifat humanistik, yaitu agama telah menjadi etos humanis dalam diri mereka dalam menghayati ajaran agama.

D. SIFAT BERAGAMA PADA ANAK-ANAK