Hasil Dokumentasi Deskripsi Data
Tabel di atas menjelaskan bahwa 56 yang menjawab sangat setuju, dan 44 menjawab setuju. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki
kemampuan menyusun perencanaan pembelajaran.
Saya Mengikuti Workshop Atau Pelatihan Perencanaan Pembelajaran Yang Sesuai Kurikulum Yang Berlaku
No. Item Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
10. Sangat Setuju
2 8
Setuju 23
92 Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa 8 yang menjawab sangat setuju, 92 menjawab setuju. Ini menunjukkan bahwa mereka mengikuti
workshop atau pelatihan perencanaan pembelajaran pembelajaran yang sesuai kurikulum yang berlaku.
Saya Akan Mengerahkan Segenap Kemampuan Untuk Menyusun RPP No. Item
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
6. Sangat Setuju
3 12
Setuju 22
88 Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa 12 yang menjawab sangat setuju, 88 menjawab setuju. Ini menunjukkan bahwa mereka mengerahkan
segenap kemampuannya dalam menyusun RPP. Dari beberapa tabel di atas dapat dijelaskan bahwa seorang guru akan
mengerahkan segenap kemampuannya untuk menyusun RPP dengan kemampuan sendiri. Hal ini dikarenakan mereka berkeinginan diterima oleh
orang lain, sehingga mereka wujudkan dalam bentuk mengembangkan sikap bertanggungjawab atas salah satu tugas mereka yaitu menyusun RPP demi
menunjang keberhasilannya dalam mengajar. Menyusun RPP bukanlah sekedar tugas akan tetapi merupakan peranan guru yang berkaitan dengan
kompetensi guru, hal ini sesuai dengan peranan guru menurut Dr. Rusman, M.Pd dalam bukunya Model-Model Pembelajaran 2010.
Kemudian, salah satu cara mereka mengembangkan kompetensinya dalam menyusun RPP adalah dengan mengikuti workshop atau pelatihan. Ini
menunjukkan bahwa mereka memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan keterampilan tertentu, informasi dan pengertian. Dalam hal ini
mereka berkeinginan kuat untuk dapat memiliki keterampilan menyusun RPP yang jauh lebih baik lagi untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Pada penjelasan indikator di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intristik terhadap guru dalam menyusun RPP di sekolah lebih mendominasi
daripada motivasi ekstrinstik.Karena beberapa faktor intristik telah dimiliki oleh guru dalam penyusunan RPP tersebut.Hal ini sesuai dengan pendapat
Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar –Mengajar 2011
bahwa yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Indikator-indikator penguat motivasi intrinsik di atas juga sesuai dengan
faktor-faktor yang menimbulkan motivasi intrinsik menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar 2001
Peneliti juga ingin melihat motivasi dibalik penyusunan RPP ini dari hasil dokumentasi berupa RPP yang terkumpul dengan cara penilaian telaah
RPP, apakah penyusunan RPP dilakukan hanya sekedar pelengkap administrasi atau penyusunan RPP dijadikan sebagai pedoman jalannya
pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan dalam bentuk tabel.
Tabel 4. 29 Hasil Penilaian Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No. Inisial Responden
Skor 1
My 57
2 Er
68 3
Ry 55
4 Nj
70
5 As
71 6
Yy 60
7 Fm
72 8
Ay 66
9 Sm
85 10
Aw 93
11 Zl
86 12
Jn 96
13 An
80 14
Nt 95
15 Re
80 16
Yl 81
17 Abdr
85 18
Mrf 88
Pada hasil penilaian RPP yang dilakukan peneliti di atas, dapat diketahui bahwa 10 RPP guru 55,6 mendapat nilai 80
– 100 baik, 6 RPP guru 27,8 mendapat nilai 70
– 79 cukup dan 2 RPP guru 16,7 mendapat nilai
≤ 59 kurang, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyusunan RPP yang dilakukan oleh guru di kedua sekolah tersebut disusun sesuai
dengan komponen-komponen RPP yang terdapat dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang standar proses dan langkah-langkah dalam RPP yang
memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang didalamnya terdapat kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, dan kegiatan penutup. Hal ini
membuktikan bahwa penyusunan RPP dilakukan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi berkualitas karena
telah terencana dengan baik. Meskipun sudah diketahui bahwa guru memiliki motivasi intristik
dalam menyusun RPP akan tetapi bukan berarti motivasi ekstrinstik tidak mendukung dalam penyusunan tersebut, seperti yang dikatakan Ngalim
Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan 2007, yang dimaksud motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu. Makna segala sesuatu yang diungkapkan Ngalim Purwanto dapat diartikan dorongan dari dalam diri sendiri maupun dorongan dari luar yang
memberikan rangsangan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan.