Masalah yang digunakan dalam model PBL adalah masalah riil dengan kenyataan.
14
Masalah nyata yang disajikan dalam penggunaan model ini memungkinkan jawabannya belum pasti sehingga Setiap siswa, bahkan guru,
dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, model PBL memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan
menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Hakikat masalah dalam model PBL adalah adanya gap atau kesenjangan antara
situasi nyata dan kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
15
Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan tetapi
juga dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tujuan yang ingin dicapai oleh model PBL adalah penguasaan isi belajar dari disiplin heuristik dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
16
Model PBL juga berhubungan dengan belajar tentang kehidupan yang lebih luas lifeskill
learning, keterampilan memaknai informasi, kolaboratif dan belajar tim, serta keterampilan berpikir reflektif dan evaluatif.
d. Tahapan Model PBL
Model PBL dapat dilaksanakan didalam kelas. Penerapan model ini berbasiskan pengenalan masalah kepada siswa. Terdapat beberapa teori yang
menyatakan mengenai tahapan pembelajaran model PBL. Salah satunya adalah Wena yang dirumuskan pada Tabel 2.1
14
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Ed.2, Depok, Rajagrafindo Persada,2010, h. 237
15
Wina Sanjaya, Op. cit., h.216
16
Ibid, h.213
Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran PBL menurut Made Wena
17
No. Tahap
Pembelajaran Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Menemukan Masalah
Memberikan permasalahan yang diangkat dari latar
kehidupan sehari-hari siswa. Berikan masalah
yang bersifat tidak terdefinisikan dengan jelas
ill-defined Berusaha menemukan
permasalahan dengan cara melakukan kajian dan analisis
secara cermat terhadap permasalahan yang diberikan.
Memberikan sedikit fakta diseputar konteks
permasalahan. Melakukan analisis terhadap
fakta sebagai dasar dalam menemukan permasalahan.
2. Mendefinisi kan Masalah
Mendorong dan membimbing siswa untuk
menggunakan kecerdasan intrapersonal dan
kemampuan awal prior knowledge untuk
memahami masalah. Dengan menggunakan
kecerdasan intrapersonal dan kemampuan awal prior
knowledge berusaha memahami masalah
Membimbing siswa secara bertahap untuk
mendefinisikan masalah. Berusaha mendefinisikan
permasalahan dengan menggunakan parameter yang
jelas.
3. Mengumpul kan Fakta
Membimbing siswa untuk melakukan pengumpulan
fakta Melakukan pengumpulan fakta
dengan menggunakan pengalaman-pegalaman yang
sudah diperolehnya.
Membimbing siswa melakukan pencarian
informasi dengan berbagai carametode.
Melakukan pencarian informasi dengan berbagai cara
serta dengan menggunakan kecerdasan majemuk yang
dimiliki.
Membimbing siswa melakukan pengelolaan
informasi. Melakukan
pengelolaanpengaturan informasi information
management yang telah diperoleh, dengan berpatokan
pada: a. know, yaitu informasi apa
yang diketahui. b. need to know, yaitu
informasi apa yang dibutuhkan.
17
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 94.-95
No. Tahap
Pembelajaran Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
c. need to do, apa yang akan dilakukan dengan informasi
yang ada.
4. Menyusun Hipotesis
Dugaan Sementara
Membimbing siswa untuk menyusun
jawabanhipotesis dugaan sementara terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Membuat hubungan-hubungan antaraberbagai fakta yang ada.
Membimbing siswa untuk menggunakan kecerdasan
majemuk dalam menyusun hipotesis.
Menggunakan berbagai kecerdasan majemuk untuk
menyusun hipotesis.
Membimbing siswa untuk menggunakan kecerdasan
interpersonal dalam mengungkapkan
pemikirannya. Menggunakan kecerdasan
interpersonal untuk mengungkapkan pemikiranya.
Membimbing siswa untuk menyusun alternatif
jawaban sementara. Berusaha menyusun beberapa
jawaban sementara.
5. Melakukan
Penyelidika n
Membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan
terhadap informasi dan data yang telah
diperolehnya. Melakukan penyelidikan
terhadap data dan informasi yang telad diperolehnya.
Dalam membimbing siswa melakukan penyelidikan,
guru membuat struktur belajar yang
memungkinkan siswa dapat menggunakan
berbagai cara untuk mengetahui dan memahami
dunianya. Dalam melakukan
penyelidikan siswa menggunakan kecerdasan
majemuk yang dimilikinya untuk memahami dan memberi
mana data dan informasi yang ada.
6. Menyempur nakan
permasalaha n yang telah
diidentifikas ikan
Membimbing siswa melakukan penyempurnaan
terhadap masalah yang telah didefinisikan
Melakukan penyempurnaan masalah yang telah
dirumuskan.
7. Menyimpul kan
alternatif Membimbing siswa untuk
menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara
Membuat kesimpulan alternatif pemecahan amsalah secara
kolaboratif.
No. Tahap
Pembelajaran Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
pemecahan masalah
secara kolaboratif
kolaboratif.
8. Melakukan pengujian
hasil solusi
pemecahan masalah
Membimbing siswa melakukan pengujian hasil
solusi pemecahan masalah.
Melakukan pengujian hasil solusi pemecahan masalah.
Model PBL memiliki tahapan lainnya yang tidak jauh berbeda. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tahapan PBL Ibrahim dan Nur
18
Fase Indikator
Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktifitas pemecahan
masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar. Membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
3 Membimbing pengalaman
individualkelompok. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan ekoerimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4 Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
5 Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan.
18
Muslimin Ibrahim Pembelajaran Berbasis Masalah Ed. I Cet. kedua, Surabaya: UNESA-University Press, h.15-17
Tahapan yang digunakan adalah tahapan yang dikembangkan oleh Wena pada tabel 2.1 karena tahapan tersebut sesuai untuk mengembangkan keterampilan
memecahkan masalah bagi siswa dan tahapan tersebut juga lebih terperinci untuk dilaksanakan oleh guru.
e. Tujuan Model Pembelajaran PBL Problem Based-Learning