Tujuan Model Pembelajaran PBL Problem Based-Learning Kelebihan dan Kelemahan Model PBL

Tahapan yang digunakan adalah tahapan yang dikembangkan oleh Wena pada tabel 2.1 karena tahapan tersebut sesuai untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah bagi siswa dan tahapan tersebut juga lebih terperinci untuk dilaksanakan oleh guru.

e. Tujuan Model Pembelajaran PBL Problem Based-Learning

Problem Based Learning PBL memiliki tiga tujuan utama dalam proses pembelajaran, yaitu mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau stimulasi, dan menjadikan siswa pembelajar yang otonom dan mandiri 19

f. Kelebihan dan Kelemahan Model PBL

Problem Based Learning PBL tentunya memiliki banyak kelebihan. Terdapat enam kelebihan yang terdapat dari model PBL yaitu meningkatkan pemahaman siswa atas materi ajar,meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, mendorong siswa untuk berpikir, membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial, dan membangun kecakapan belajar life-long learning skills. Kelebihan model PBL dapat dipaparkan secara lebih rinci sebagai berikut: 20 Meningkatkan pemahaman atas materi ajar. Model PBL mampu menjadikan Peserta didik untuk menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materi ajar. Jika pengetahuan didapatkan lebih dekat dengan konteks praktiknya, maka peserta didik akan lebih mudah mengingat karena dengan konteks yang dekat, dan melakukan deep learning karena banyak mengajukan pertanyaan meyelidik, maka peserta didik akan lebih memahami materi. 19 Ibid, h. 13 20 M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta: Kencana, 2009, h.26-29 Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan. Dengan kemampuan guru untuk membangun masalah yang sarat akan konteks praktik, peserta didik bisa merasakan lebih baik konteks operasinya di lapangan. Mendorong peserta didik untuk berpikir. PBL melatih peserta didik untuk bertanya, berpikir kritis, dan berpikir reflektif. Peserta didik tidak disarankan untuk terburu-buru menyimpulkan, mencoba, menemukan landasan atas argumennya dan fakta-fakta yang mendukung alasan. Sehingga daya nalar peserta didik dilatik dan kemampuan berpikir yang dimiliki ditingkatkan sehingga peserta didik tidak hanya sekedar tahu, namun mampu memahami lebih jauh. Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial. Kegiatan pemecahan masalah dilakukan secara berkelompok, maka PBL yang baik dapat meningkatkan kecakapan kerja tim dan sosial. Peserta didik diharapkan memahami perannya dalam kelompo, menerima pendapat orang lain, dan bahkan bisa memberikan pengertian untuk orang-orang yang mungkin tidak mereka senangi. Membangun kecakapan belajar life-long learning skills. Ilmu dan keterampilan yang mereka butuhkan akan terus berkembang sehingga peserta didik harus mengembangkan kemampuannya untuk belajar. Dengan struktur masalah yang sedikit mengambang, merumuskannya, serta dengan tuntutan mencari sendiri pengetahuan yang relevan akan melatih peserta didik untuk mengembangan pengetahuannya. Memotivasi pembelajar. Tantangan yang dihadapi seorang guru adalah bagaimana guru dapat memotivasi peserta didik, terlepas dari apapun metode yang digunakan. Model PBL memberikan peluang untuk membangkitkan minat dari dalam diri peserta didik. Guru dan peserta didik menciptakan masalah dengan konteks pekerjaan. Dengan masalah yang menantang, peserta didik lebih termotivasi dalam proses pemebelajaran walaupun tidak semua peserta didik termotivasi untuk menyelesaikannya. Bahkan mungkin beberapa diantara peserta didik merasakan kebingungan sehingga disinilah peran guru sangat ditentukan. Selain memiliki kelebihan, model PBL juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan model PBL yang dimaksud yaitu jika peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka peserta didik akan merasa enggan untuk mencoba dan keberhasilan pembelajaran melalui PBL membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan. Dan yang ketiga, yaitu tanpa adanya pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. 21

2. Keterampilan Memecahkan Masalah Problem-Solving skills