Persentase Keterampilan Memecahkan Masalah Setiap Sub Konsep

Instrumen tes yang digunakan mengukur lima aspek keterampilan memecahkan masalah yang terdapat pada tabel 4.3. Rata-rata hasil pretest baik kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hampir sama dengan selisih 2.68 sedangkan selisih hasil posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebesar 7.73 sehingga terjadi perubahan nilai antara pretest dengan posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perolehan hasil posttest kedua kelompok, aspek merumuskan pertanyaan adalah aspek yang tertinggi dibandingkan empat aspek lainnya sedangkan hasil aspek terendah pada kedua kelompok tersebut adalah aspek menerapkan kesimpulan. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat peningkatan hasil masing-masing aspek secara baik sehingga kedua kelompok setelah diberikan pembelajaran dapat menjawab soal pemecahan masalah. Walaupun kedua kelompok mengalami peningkatan setelah diberikan pembelajaran, namun kelas eksperimen memiliki peningkatan yang jauh lebih baik bandingkan kelompok kontrol sehingga pembelajaran PBL dirasa lebih memberikan pengaruh dalam memecahkan masalah. Perhitungan persentase aspek keterampilan memecahkan masalah dapat dilihat pada Lampiran 14.

4. Persentase Keterampilan Memecahkan Masalah Setiap Sub Konsep

Data hasil perhitungan keterampilan memecahkan masalah pada masing- masing sub-konsep dapat diliha pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Persentase Keterampilan Memecahkan Masalah Setiap Sub- konsep Sub Konsep Aspek Keterampilan Memecahkan Masalah Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pretest Kategori Posttest Kategori Pretest Kategori Posttest Kategori Tingkat keaneka ragaman hayati Merumuskan Masalah 55.86 Cukup 87.61 Sangat Baik 59.01 Cukup 79.28 Baik Membuat hipotesis 53.38 Cukup 85.14 Sangat Baik 47.30 Cukup 77.70 Baik Menguji 40.77 Kurang 63.51 Baik 30.63 Kurang 63.29 Baik Sub Konsep Aspek Keterampilan Memecahkan Masalah Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pretest Kategori Posttest Kategori Pretest Kategori Posttest Kategori Hipotesis Merumuskan Kesimpulan 39.19 Kurang 65.32 Baik 26.80 Kurang 66.67 Baik Menerapkan Kesimpulan 31.08 Kurang 54.28 Cukup 23.65 Kurang 52.48 Cukup Keaneka ragaman hayati khas Indonesi a Merumuskan Masalah 29.28 Kurang 94.59 Sangat Baik 36.04 Kurang 88.74 Sangat Baik Membuat hipotesis 25.68 Kurang 88.29 Sangat Baik 27.93 Kurang 81.08 Sangat Baik Menguji Hipotesis 13.96 Sangat Kurang 60.81 Cukup 14.86 Sangat Kurang 59.46 Cukup Merumuskan Kesimpulan 16.22 Sangat Kurang 71.62 Baik 12.16 Sangat Kurang 65.32 Baik Menerapkan Kesimpulan 13.96 Sangat Kurang 59.91 Cukup 11.26 Sangat Kurang 55.41 Cukup Peran keaneka ragaman hayati dalam kehidup an manusia Merumuskan Masalah 2.70 Sangat Kurang 69.37 Baik 4.50 Sangat Kurang 51.35 Cukup Membuat hipotesis 2.25 Sangat Kurang 50.90 Cukup 3.15 Sangat Kurang 46.40 Cukup Menguji Hipotesis 2.25 Sangat Kurang 38.74 Kurang 2.70 Sangat Kurang 32.88 Kurang Merumuskan Kesimpulan 2.25 Sangat Kurang 41.44 Cukup 2.25 Sangat Kurang 35.59 Kurang Menerapkan Kesimpulan 2.25 Sangat Kurang 37.39 Kurang 1.80 Sangat Kurang 33.33 Kurang Peran manusia terhadap keaneka ragaman hayati Merumuskan Masalah 14.86 Sangat Kurang 87.84 Sangat Baik 20.27 Sangat Kurang 71.17 Baik Membuat hipotesis 15.32 Sangat Kurang 81.98 Sangat Baik 13.06 Sangat Kurang 61.26 Baik Menguji Hipotesis 10.36 Sangat Kurang 57.66 Cukup 5.86 Sangat Kurang 40.09 Cukup Merumuskan Kesimpulan 9.01 Sangat Kurang 59.46 Cukup 5.41 Sangat Kurang 44.14 Cukup Menerapkan Kesimpulan 7.21 Sangat Kurang 54.50 Cukup 4.95 Sangat Kurang 37.84 Kurang Tabel 4.4 menunjukkan bahwa keterampilan memecahkan masalah pada sub- konsep keanekaragaman hayati khas Indonesia memiliki persentase yang paling tinggi dibandingkan persentase pada sub-konsep lainnya. Dari hasil pretest- posttest keempat aspek keterampilan memecahkan masalah yang tertinggi terdapat pada aspek merumuskan masalah dan terendah pada aspek menerapkan kesimpulan.

5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS