Analisis Aspek Pasar Analisis Aspek Teknis Analisis Aspek Manajemen Analisis Aspek Sosial Ekonomi Analisis Sensitivitas

43

4.4.1.4. Payback Period

Payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih net. Aliran kas bersih merupakan selisih pendapatan dengan pengeluaran setiap tahun. Payback period biasanya dinyatakan dalam satuan tahun. Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period adalah sebagai berikut Kadariah et al, 1999: Kriteria kelayakannya, jika payback period lebih pendek daripada umur proyek, maka usulan proyek layak untuk dilaksanakan namun jika payback period lebih panjang dari umur ekonomi proyek maka usulan proyek tidak layak. Metode payback period memiliki beberapa kelemahan, antara lain sulit untuk menentukan periode maksimum dari PP, mengabaikan nilai waktu dari uang time value of money, dan diabaikannya cash flow setelah periode payback. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan discounted payback period untuk mengatasi kelemahan yang pertama, karena discounted PP memperhitungkan nilai waktu dari uang.

4.4.2. Analisis Aspek Pasar

Aspek pasar terkait dengan permintaan dan penawaran input yang diperlukan untuk membangun proyek maupun saat proyek telah berjalan dan menganalisis pemasaran output yang akan diproduksi. Analisis apek pasar meliputi potensi pasar, pangsa pasar, permintaan dan penawaran, serta harga gula pasir di pasaran.

4.4.3. Analisis Aspek Teknis

Aspek teknis meliputi evaluasi tentang input dan output dari barang dan jasa yang akan diperlukan dan diproduksi oleh proyek Kadariah et al, 1999. Analisis aspek teknis meliputi ketersediaan input produksi, ketersediaan PP = x 1 tahun 44 infrastruktur penunjang, kriteria pemilihan mesin, proses produksi, dan penggunaan teknologi yang tepat guna.

4.4.4. Analisis Aspek Manajemen

Analisis aspek manajemen merupakan kemampuan staf proyek untuk menjalankan administratif aktivitas dalam ukuran besar Kadariah, 1999. Analisis aspek manajemen dalam kelayakan investasi mesin penggilingan di Pabrik Gula Kremboong meliputi bentuk badan usaha, struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan perizinan .

4.4.5. Analisis Aspek Sosial Ekonomi

Analisis sosial ekonomi terkait apakah proyek itu akan memberikan sumbangan atau mempunyai peranan yang positif dalam pembangunan ekonomi seluruhnya dan apakah peranannya itu cukup besar untuk menjustifikasi penggunaan sumber-sumber yang langka yang dibutuhkan Kadariah et al, 1999. Analisis sosial ekonomi bertujuan untuk melihat kontribusi perusahaan pada penyerapan tenaga kerja dan penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan, dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri.

4.4.6. Analisis Sensitivitas

Analisis sesnsitivitas digunakan untuk melihat dampak suatu perubahan keadaan pada hasil analisis kelayakan. Analisis ini bertujuan untuk menilai hasil analisis kelayakan investasi apabila terjadi perubahan pada perhitungan biaya atau manfaat. Dari hasil analisis tersebut akan terlihat apakah kelayakan suatu investasi sensitif terhadap perubahan. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara merubah variabel-variabel penting dengan suatu persentase tertentu yang telah diprediksi sebelumnya. Kemudian manfaat proyek dihitung kembali menggunakan estimasi baru dari satu atau lebih komponen biaya atau hasil. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dinilai seberapa besar dampak perubahan variabel tersebut pada hasil kelayakan yang meliputi nilai NPV, IRR, Net BC, dan PP. Analisis switching value dilakukan dengan menghitung secara trial error perubahan maksimum yang boleh 45 terjadi akibat perubahan di dalam komponen inflow atau outflow Nurmalina et all, 2009.

4.5. Asumsi Dasar

Analisis kelayakan perluasan Pabrik Gula Kremboong ini menggunakan beberapa asumsi dasar, yaitu: 1 Umur proyek diasumsikan 14 tahun. Umur proyek ini didasarkan atas umur mesin baru, karena mesin merupakan komponen penting dalam proses produksi dan mempunyai nilai yang besar dibandingkan barang modal lainnya. 2 Restrukturisasi mesin dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahun 2011 akan dipasang boiler, turbine, dan evaporator terlebih dahulu. Pemasangan mesin-mesin lainnya akan dilakukan pada tahun berikutnya. 3 Tingkat discount rate yang digunakan adalah 14 persen. Penentuan tingkat diskonto berdasarkan suku bunga kredit investasi Bank Mandiri karena PG Kremboong melakukan pembayaran mesin dengan pinjaman bank. 4 Rendemen dari tebu yang proses dari mesin baru sebesar 8,75 persen. Rendemen pada tahun pertama sebesar 7,358 persen diperoleh dari rataan rendemen selama lima tahun. Rendemen meningkat setiap tahun hingga mencapai 8,75 persen pada tahun 2014. 5 Restrukturisasi mesin meliputi berbagai mesin yang digunakan pada proses pembuatan gula seperti Boiler 60 TH Lengkap Bagasse House, Turbine Generator 3,5 MW, High grade fugal 7 sugar handling, Low grade fugal, Clarifier, Evaporator LP 1200 M2, Rotari vacum filter, Juice heater+juice mouthing automatication, Modifikasi penggerak gilingan I, dan Modifikasi penggerak gilingan II. 6 Inflow dan outflow merupakan proyeksi berdasarkan penelitian dan informasi yang didapatkan pada bulan Februari-Maret 2011. 7 Masa giling pabrik gula selama 160 hari dalam setahun dengan kapasitas produksi sebesar 2.750 TCD Ton Cane per Day. 8 Sumber modal yang digunakan oleh Pabrik Gula Kremboong berasal dari pinjaman bank komersial dengan bunga 14 persen.