162 Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelasjenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan kompetensi inti 1, sikap sosial kompetensi inti
2, pengetahuan kompetensi inti 3, dan penerapan pengetahuan kompetensi inti 4. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak
langsung indirect teaching, yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan kompetensi kelompok 3 dan penerapan pengetahuan kompetensi
Inti kelompok 4. lihat Permendikbud no. 67, 68 dan 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SD, SMP, SMA.
3. Kompetensi Dasar KD
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran. PP.32 tentang SNP. Kompetensi
Dasar adalah merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
163 yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk
kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
4. Menghitung RPE Rencana Pekan Efektif
1. Pengertian Pekan Efektif.
Pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun pelajaran berlangsung. Untuk menyusun RPE yang harus dilihat dan diperhatikan adalah
kalender akademik yang sedang berlangsung yang menjadi pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah minggu pekan efektifnya, Jadwal pelajaran
definitifnya dan juga kalender atau almanak secara umum. contoh kalender akademik ada pada lampiran
2. Cara menghitung pekan efektif.
Untuk lebih memudahkan dalam menghitung jumlah pekan efektif dalam satu semester sebaiknya menentukan terlebih dahulu jumlah hitungan hari hari
164 efektifnya dalam satu semester. Sebagai contoh format rincian hari efektif sebagai
berikut :
RINCIAN HARIPEKAN EFEKTIF TAHUN PELAJARAN 20132014
Smt Hari Bulan
Jumlah Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan
I Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu Total
Smt Hari Bulan
Jumlah Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul
II Senin
Selasa Rabu
Kamis Jumat
Sabtu
165 Total
RINCIAN PEKAN EFEKTIF RPE
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas Semester :
Alokasi Waktu : x Menit
a. Hari Mengajar
Hari Juli Agst Sep Okt Nop Des Jan Jumlah
Jumlah pekan dalam semester
Nomor urut
Nama Bulan Jumlah pekan
1 Juli 2 Agustus
3 September 4 Oktober
5 Nopember 6 Desember
Jumlah
b. Banyaknya Pekan No
Bulan Banyak Pekan
Banyak Jam
1 Juli 2 Agustus
166 3 September
4 Oktober 5 Nopember
6 Desember 7 Januari
Jumlah
3. Banyaknya Pekan Tidak Efektif
Pekan tidak efektif adalah banyaknya pekan yang terdapat dalam kalender pendidikan tetapi tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran tatap
muka terstruktur dalam melaksanakan kegiatan pelaksanaan materi pembelajaran di kelas. Yang menentukan banyaknya pekan tidak efektif adalah satuan
pendidikan diselenggarakannya kegiatan pembelajaran tersebut. Sebagai contoh yang disepakati oleh sekolah X sebagai pekan tidak efektif adalah
: Perayaan 17 Agustus
Ulangtahun sekolah, dll Jumlah pekan efektif
4. Banyak Pekan Efektif
Jumlah semua Pekan dikurangi jumlah pekan tidak efektif= Jumlah jam efektif
5. Distribusi Alokasi Waktu