Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
6.4. Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
Guru Indonesia harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat, terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu, ketika bekerja mereka harus menjunjung tinggi etika profesi. Mereka mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Mereka memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Penyandang profesu guru adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik. Dalam melaksankan tugas, mereka harus berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam melaksanakan tugas profesinya, guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia KEGI sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa. KEGI yang tercermin dalam tindakan nyata itulah yang disebut etika profesi atau menjalankan profesi secara beretika. Di Indonesia, guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan KEGI. Kode Etik harus mengintegral pada perilaku guru. Disamping itu, guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik dimaksud kepada rekan sejawat, penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Bagi guru, Kode Etik tidak boleh dilanggar, baik sengaja maupun tidak. Dengan demikian, sebagai tenaga profesional, guru bekerja dipandu oleh Kode Etik. Kode Etik profesi guru dirumuskan dan disepakati oleh organisasi atau asosiasi profesi guru. Kode Etik dimaksud merupakan standar etika kerja bagi penyandang profesi guru. Di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa “Guru membentuk organisasi atau asosiasi profesi yang bersifat independen.” Organisasi atau asosiasi profesi guru berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat. Sejalan dengan itu UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi atau asosiasi profesi. Pembentukan organisasi atau asosiasi profesi dimaksud dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada sisi lain UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesian, organisasi atau asosiasi profesi guru membentuk Kode Etik. Kode Etik dimaksud berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesian.6.5. Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
Parts
» Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG SKI
» Tujuan Pembelajaran Strategi dan Media Pembelajaran
» Alur Pengembangan Profesi dan Karir
» Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
» Kebijakan dan Pemerataan Guru
» Kewenangan Pemerintah Provinsi atau KabupatenKota
» Pendidikan dan Pelatihan Jenis Program Peningkatan Kompetensi Guru
» Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
» Pengembangan Diri Prinsip-pinsip Khusus
» Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian
» Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional
» Publikasi Ilmiah Latar Belakang dan Pengertian Penilaian Kinerja Guru
» Persyaratan Penilaian Kinerja Guru Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
» Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru
» Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
» Tahap Penilaian a. Pelaksanaan penilaian
» Konversi Nilai Hasil PK Guru ke Angka Kredit
» Penilai PK Guru 1. Kriteria Penilai
» Ranah Pengembangan Karir Guru Penugasan Guru
» Pendidikan Pengembangan Profesi Guru
» Perlindungan Atas Hak-hak Guru
» Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Konsiliasi dan perdamaian Advokasi Litigasi
» Penghargaan dan Kesejahteraan Advokasi Nonlitigasi
» Penghargaan Guru Berprestasi Uraian Materi
» Penghargaan bagi Guru Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Pembinaan dan Pemberdayaan Guru Berprestasi dan Guru Berdedikasi Tunjangan Profesi
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Definisi Etika Profesi Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Landasan Filosofis Landasan Kurikulum 2013.
» Landasan Teoritis Kurikulum Landasan Yuridis
» Tabel Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah MTs KOMPETENSI INTI
» Tabel Kompetensi Inti Madrasah Aliyah MA KOMPETENSI INTI
» Fungsi dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
» Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
» Pra-survei Diagnosis Perencanaan Implementasi Tindakan
» Pengamatan Refleksi Penyusunan Laporan Kepada Siapa Hasil PTK dilaporkan
» Model Spiral Stephen Kemmis dan Mc Taggart Model Elliot
» Judul Latar Belakang Masalah Permasalahan
» Cara Pemecahan Masalah Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
» Bagian Penunjang Penyusunan Laporan PTK
» Data dan cara pengumpulannya Indikator Kinerja LATIHAN SOAL I.
» Peta Konsep Ruang Lingkup Tujuan Pelatihan PETA KONSEP TUJUAN PEMBELAJARAN
» PENGERTIAN PAKEMI DAN CTL KARAKTERISTIK CTL
» RASIONAL Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme.
» Agar siswa Kreatif Agar pembelajaran efektif :
» Agar pembelajaran menyenangkan Agar pembelajaran Islami :
» Belajar Mandiri Belajar Kooperatif dan Kolaboratif Generatif Learning
» Learning Starts With A Question Everyone Is A Teacher Here The Power of Two
» Information Search Snowballing Giving Question Getting Answers Tim Quiz
» Course Reviev Horay Imajinasi
» Turnamen belajar STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF
» Role Play Bermain Peran Debat Berantai
» Listening Team Tim Pendengar Gallery Walk Pameran berjalan
» Shopping Information Discovery Learning
» LATIHAN Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG SKI
» Peta Konsep Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator
» Kompetensi Inti Materi Perencanaan Pembelajaran SKI 1.
» Prinsip-prinsip Pengembangan RPP Komponen dan Sistematika RPP
» Langkah-langkah Pengembangan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
» MetodePembelajaran Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG SKI
» Valid Mendidik Berorientasi pada kompetensi Adil dan obyektif Terbuka Berkesinambungan Menyeluruh
» Bermakna Penilaian Acuan Patokan PAP. Penilaian Acuan Kelompok PAK Penilaian Acuan “Nilai” PAN
» Penyusunan Butir Soal Tes Tertulis Penulisan Soal Bentuk Uraian
» Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
» Penilaian Kinerja Performance Assessment
» Penilaian Proyek PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES
» Penilaian Portofolio PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES
» Penilaian Hasil Kerja Product Assessment
» Penilaian Sikap PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES
» Penilaian Diri self assessment
» Tujuan Penilaian - PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES
Show more