Metode Analisis Data Keyakinan Belief

Setuju 1 Keyakinan belief 4 butir 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 16-20 10-15 4-9 Baik Cukup Kurang Interval Kinerja Petugas KIA dalam Pengelolaan Data 16 butir 1. Selalu 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Jarang 5. Tidak Pernah 5 4 3 2 1 60-80 38-59 16-37 Baik Kurang Buruk Interval

3.7. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis dengan bantuan program statistik komputer Program SPSS for Windows 15.0, yaitu: 1. Analisis univariat; merupakan analisis yang menitikberatkan pada penggambaran atau deskripsi data yang telah diperoleh. Analisis ini menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen sehingga diperoleh gambaran tentang nilai berpihak pada rakyat, nilai bertindak cepat dan tepat, nilai kerjasama tim, nilai integritas yang tinggi, nilai transparan dan akuntabilitas, keyakinan belief, dan kinerja petugas KIA dalam pengelolaan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis multivariat; bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah: dimana: Ŷ = Kinerja petugas KIA dalam pengelolaan data β = Konstanta β 1 - β 6 = Koefisien regresi X 1 = Nilai berpihak pada rakyat X 2 = Nilai bertindak cepat dan tepat X 3 = Nilai kerjasama tim X 4 = Nilai integritas yang tinggi X 5 = Nilai transparan dan akuntabel X 6 = Keyakinan belief e = error tingkat kesalahan Untuk menguji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur berdasarkan Goodness of Fit Test yaitu nilai R 2 atau koefisien determinasi, dan jika variabel lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square Situmorang, et.al., 2008. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji apakah nilai berpihak pada rakyat, nilai bertindak cepat dan tepat, nilai kerjasama tim, nilai integritas yang tinggi, nilai transparan dan akuntabilitas, serta keyakinan belief secara serempaksimultan memengaruhi kinerja petugas KIA dalam pengelolaan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima Universitas Sumatera Utara atau H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05, maka H o ditolak dan H a diterima Situmorang, et.al., 2008. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak juga digunakan statistik t uji t. Uji t dilakukan untuk menguji apakah nilai berpihak pada rakyat, nilai bertindak cepat dan tepat, nilai kerjasama tim, nilai integritas yang tinggi, nilai transparan dan akuntabilitas, serta keyakinan belief secara parsial memengaruhi kinerja petugas KIA dalam pengelolaan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Jika t hitung t tabel , maka H o diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05, maka H o ditolak dan H a diterima Situmorang, et.al., 2008. Menurut Santoso 2000, asumsi yang digunakan untuk uji regresi linier berganda harus memenuhi uji asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji normalitas; menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data berdistribusi normal atau mendekati normal. Menurut Situmorang, et.al. 2008, model regresi memenuhi asumsi normalitas jika pola pada Grafik P-P Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dan atau jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed nilai signifikan 0,05 dengan menggunakan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Universitas Sumatera Utara 2. Uji heteroskedastisitas; menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika pada Grafik Scatterplot tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji autokorelasi; menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Jika angka Durbin Watson DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 4. Uji multikolinieritas; menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Menurut Situmorang, et.al. 2008, bebas multikolinieritas apabila nilai VIF Variance Inflation Factor 5 dan tolerance value 0,1. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian