2. Terdapat pengaruh tingkat kemampuan kognitif siswa terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa.
Seperti yang telah diketahui desain penelitian ini membagi siswa ke dalam 3 kelompok berbeda berdasarkan tingkat kemampuan kognitif. Namun karena
keterbatasan penelitian, siswa yang menjadi objek penelitian hanya memiliki 2 tingkat kognitif yakni rendah dan sedang. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
bantuan software SPSS diperoleh nilai rata-rata siswa dengan kemampuan kognitif rendah dari kedua kelas sebesar 57,45 dengan jumlah siswa sebanyak 53
orang. Dengan cara yang sama diperoleh nilai rata-rata siswa dengan kemampuan kognitif sedang dari kedua kelas sebesar 76,53 dengan jumlah siswa sebanyak 26
orang. Berdasar pada perbedaan hasil tersebut dan uraian yang telah diberikan berdasarkan deskripsi data dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan kognitif
memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Dengan hasil siswa yang memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi akan
memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik pula. Sebagai contoh perhatikan jawaban kedua siswa berikut pada soal nomor 4.
Kita telah melihat contoh jawaban siswa dengan kemampuan kognitif sedang pada gambar 4.3 dan 4.4. Untuk dapat melihat perbedaannya perhatikan contoh
jawaban dibawah ini. Contoh jawaban siswa kemampuan rendah kelas eksperimen :
Gambar 4.10 Hasil Jawaban Siswa Kemampuan Rendah Kelas Eksperimen
Contoh jawaban siswa kemampuan rendah kelas kontrol :
Gambar 4.11 Hasil Jawaban Siswa Kemampuan Rendah Kelas Kontrol
Dari gambar di atas terlihat bahwa siswa dengan kemampuan rendah dari kelas eksperimen mampu membuat model matematika namum salah dalam
menentukan penyelesaian dari model tersebut. Sedangkan siswa kelas kontrol tidak dapat membuat model yang sesuai dari soal tersebut. Hal ini sesuai dengan
hasil uji hipotesis yang mengatakan tingkat kemampuan kognitif mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa.
3. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode dengan tingkat
kemampuan kognitif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
Seperti telah kita ketahui hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode dengan tingkat kemampuan kognitif terhadap
kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini. Artinya kedua variabel ini tidak saling mempengaruhi satu sama lainnya dan interaksi keduanya tidak
juga mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis yang menjadi variabel dependent. Untuk dapat memahami makna dari kesimpulan yang ke tiga ini
perhatikan tabel 4.13 :
Tabel 4.13 Interaksi Metode Pembelajaran dengan Tingkat Kognitif Siswa
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya kita mengetahui bahwa metode dan tingkat kemampuan kognitif memiliki pengaruh terhadap kemampuan komunikasi
matematis secara terpisah. Pada tabel 4.13 dapat kita lihat nilai rata-rata siswa dengan kemampuan sedang tetap lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa
dengan kemampuan rendah, baik yang belajar dengan metode eksperimen maupun yang belajar dengan metode konvensional. Artinya pengaruh yang diberikan oleh
interaksi antara metode dan tingkat kemampuan kognitif dapat di katakan sama dengan pengaruh sebelumnya, karena tidak terjadi kontradiksi antara pengaruh
secara terpisah dan pengaruh bersama. Lebih lanjut lagi pada tabel 4.13 kita juga dapat melihat perbedaan nilai rata-
rata yang cukup besar antara siswa kemampuan rendah kelas eksperimen dan siswa kemampuan rendah kelas kontrol. Hal ini mengindikasikan kesesuaian
siswa berkemampuan rendah dengan pembelajaran metode WPS. Namun perbedaan nilai siswa kemampuan rendah pada kelas kontrol dengan kelas
eksperimen ini belum dapat dikatakan signifikan, sehingga disimpulkan tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode dengan tingkat kemampuan kognitif
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan oleh seorang manusia yang memiliki keterbatasan dan kekurangan, oleh sebab itu maka penelitian ini tentu
memiliki keterbatasan dan kekurangan-kekurangan di dalamnya. Peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang terbaik, namun tetap
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini diantaranya :
1. Tidak ada siswa yang mencapai tingkat kognitif tinggi.
Seperti yang telah dipaparkan sejak awal, desain penelitian dirancang dengan membagi siswa kedalam 3 kelompok berdasarkan tingkat kemampuan
kognitif yang dimilikinya. Namun dalam pelaksanaannya tidak ada siswa yang mampu mencapai tingkat kognitif tinggi.
2. Analisis penelitian yang kurang mendalam.
Analisis penelitian terbatas dikarenakan hasil yang tidak sesuai dengan desain penelitian. Beberapa analisis hanya dapat dilakukan apabila tingkat
kemampuan kognitif anak lebih dari 2. 3.
Keterbatasan materi ajar. Penelitian dilaksanakan hanya pada materi persamaan linear satu variabel.
Sehingga belum dapat digeneralisasikan untuk semua materi ajar lainnya. 4.
Keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan. Karena keterbatasan waktu dan dana penelitian yang dimiliki, dari segi bahan
ajar dan alat yang digunakan mungkin belum maksimal. Selain itu, keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti membuat penelitian terbatas
dan masih harus dikembangkan lagi.