Data Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen.

Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Jumlah Sampel L hitung L L tabel α=0,05 Kesimpulan Eksperimen 40 0,0873 0,1401 Berdistribusi Normal Kontrol 40 0,0679 0,1401 Berdistribusi Normal Karena L hitung L0 pada kedua kelompok kurang dari L tabel maka dapat disimpulkan bahwa data sampel kedua kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Setelah kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya uji homogenitas varians kedua populasi tersebut dengan menggunakan uji Fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians populasi homogen. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,01 dan F tabel = 1,69 pada taraf signifikansi 05 ,   dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan derajat kebebasan penyebut 39 lampiran 28, hal 175. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelas Jumlah Sampel Varians s 2 F hitung F tabel α=0,05 Kesimpulan Eksperimen 40 277,99 1,01 1,69 Terima H Kontrol 40 276,35 Karena F hitung lebih kecil dari F tabel 1,01 ≤ 1,69 maka H diterima, artinya data kelompok eksperimen dan kontrol homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji persyaratan analisis ternyata populasi berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Pengujian hipotesus ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen yang menggunakan strategi heuristik lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: H : 2 1    H 1 : 2 1    Keterangan : 1  : Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas eksperimen. 2  : Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas kontrol. Dengan kriteria pengujian yaitu jika t hitung t tabel , maka Ho diterima H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak H a diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t untuk sampel yang homogen, maka diperoleh t hitung = 2,86 lampiran 29, hal 176. Menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5, atau  = 0,05 diperoleh harga t tabel = 1,67. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t t hitung t tabel α=0,05 Kesimpulan 2,86 1,67 Tolak H Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa t hitung lebih besar dari t tabel 2,86  1,67 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H 1 diterima dengan taraf signifikansi 5, artinya rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlihat adanya perbedaan nilai rata-rata, median, modus, varians, simpangan baku, tingkat kemiringan dan ketajaman. Deskripsi data perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis disajikan pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Banyak sampel 40 40 Nilai terendah 33 29 Nilai tertinggi 96 96 Mean 69,90 59,25 Median 71,00 58,50 Modus 72,10 56,00 Varians 277,67 276,35 Simpangan Baku 16,67 16,62 Kemiringan -0,13 0,19 KetajamanKurtosis 0,28 0,27 Tabel 4.8 menunjukkan perbandingan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, yaitu perolehan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol yaitu memiliki selisih 10,65 artinya rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Perbandingan median, modus, varians dan simpangan baku pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Tingkat kemiringan di kelompok eksperimen -0,13. Karena bernilai negatif, maka kecenderungan data mengumpul di atas nilai rata-rata, sedangkan pada kelompok kontrol memperoleh tingkat kemiringan 0,19. Karena bernilai positif, maka kecenderungan data mengumpul di bawah nilai rata-rata. Secara visual perbedaan penyebaran data di kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan strategi heuristik dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.3 Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa pada Kelas Eksperimen dan kontrol Dilihat dari gambar 4.3, bahwa model kurva dari kelas ekperimen maupun kontrol memiliki model kurva yang sama, yaitu runcing leptokurtis karena bedasarkan perhitungan kurtosis dari kedua kelas lebih besar dari 0,263. Terlihat bahwa penyebaran data kurva pada kelas eksperimen lebih