Strategi Heuristik Tebak dan Periksa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP PGRI 1 Ciputat yang beralamat di Jl. Pendidikan No. 30 Ciputat pada kelas VII semester 1 tahun pelajaran 20132014 dengan waktu penelitian dimulai dari Oktober - November 2013. Peneliti memilih tempat tersebut karena berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian yaitu kegiatan pembelajaran berpusat pada guru teacher centered. Selain itu, guru hanya menitikberatkan pada soal-soal drill atau soal-soal rutin saja sehingga tidak banyak melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa salah satunya kemampuan berpikir kreatif matematis.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 1 yang terbagi dalam 6 kelas. Penempatan siswa VII SMP PGRI 1 Ciputat dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan karakteristik diatas, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling yaitu pengambilan 2 kelas secara acak dari 6 kelas yang memilki karakteristik yang sama. Dari 2 kelas tersebut terpilih dua kelas yaitu kelas VII-5 dan VII-6. Kemudian dari kedua kelas tersebut dirandom lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan strategi heuristik berasal dari kelas VII-5 sebanyak 40 orang 27 dan yang menjadi kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional berasal dari kelas VII-6 sebanyak 40 orang. C. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi-Eksperimen. Metode ini dilakukan karena peneliti tidak bisa melakukan pengontrolan secara penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen, misalnya faktor minat, motivasi dan intelegensi. Peneliti akan menguji pengaruh strategi heuristik terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, dengan cara membandingkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi heuristik kelompok eksperimen dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional kelompok kontrol. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Subject Post Test Only Control Group Design. Desain ini terdiri atas dua kelompok yang dipilih secara acak untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok control. Kedua kelompok tersebut yang pada akhir pembelajaran diberikan tes Post Test yang sama. Hasil tes kemudian diolah sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Adapun desain penelitian yang digunakan disajikan pada tabel 3.1 berikut. 45 Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Postest R Eksperimen X Y R Kontrol - Y Keterangan: 45 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet.XI, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 185 R : Pengambilan sampel secara random X : Perlakuan dengan strategi heuristik Y : Hasil Post-test kelompok eksperimen dan control

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil penilaian kedua kelompok sampel dengan pemberian tes kemampuan berpikir kreatif yang sama, yang dilakukan pada akhir pokok bahasan materi yang telah dipelajari. Tes tersebut diberikan kepada kedua kelompok yang diberi pengajaran berbeda. Kelompok eksperimen dengan strategi heuristik dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif yang berupa tes uraian yang terdiri dari 6 butir soal. Agar tes kemampuan berpikir kreatif matematis dapat digunakan, perlu dilakukan proses uji coba instrumen. Instrument tes diujicobakan terlebih dahulu kepada subjek lain diluar subjek penelitian. Instrumen tes diuji cobakan kepada siswa kelas VIII-9 SMP PGRI I Ciputat. Setelah data hasil uji coba diperoleh, kemudian setiap butir soal akan dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda instrument, sebagai berikut: 1. Validitas Instrumen Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan rumus Product Moment Person sebagai berikut: 46 46 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, edisi Revisi, Cet. 6, hal.72 Keterangan: N : Banyaknya peserta tes X : Skor butir soal Y : Skor total r xy : Koefisien relasi antara variabel X dan Y Kriteria Pengujiannya: Jika , maka soal tersebut valid Jika , maka soal tersebut tidak valid Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen, dari delapan soal yang diujicobakan diperoleh enam butir soal yang valid. Soal-soal yang valid tersebut adalah soal nomor satu dan nomor delapan, keduanya mewakili indikator kelancaran fluency. Soal nomor tiga dan nomor lima keduanya mewakili indikator keluwesan flexibilitas . Soal nomor dua dan nomor enam keduanya mewakili indikator keorisinilan originality. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor empat dan nomor tujuh.

2. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dan memberikan penilaian atas apa yang diukur. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: 47 dengan varians, yaitu: 47 Ibid., h.109