commit to user
18
5 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian
merotasinya pada kelompok yang lain. 6
Guru  meminta  masing-masing  kelompok  untuk  mengutarakan  jawaban atas pertanyaan yang sebelumnya diterima, sehingga terjadi diskusi antar
kelompok. 7
Guru menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator. Secara  teknis,  aplikasi  dari  strategi  ini  dimulai  sejak  awal
pembelajaran,  yaitu  membagi  dalam  beberapa  kelompok  secara  heterogen kemudian siswa mempelajari materi pelajaran. Setelah selesai siswa  diminta
untuk  menyampaikan  pertanyaan  melalui  tulisan.  Berdasarkan  pertanyaan tersebut,  guru  akan  mengembangkannya  dan  selanjutnya  akan  digunakan
dalam proses pembelajaran.
3. Tinjauan Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Istilah  motivasi  berasal  dari  kata  motif  yang  dapat  diartikan sebagai  kekuatan  yang  terdapat  dalam  diri  individu,  yang  menyebabkan
individu  tersebut  bertindak  atau  berbuat.  “Motif  adalah    daya  seseorang yang  mendorongnya  untuk  melakukan  sesuatu,  atau  keadaan  seseorang
atau  organisme  yang  menyebabkan  kesiapannya  untuk  memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.” Moh.  Uzer Usman, 2005:28.
Motif  tidak  dapat  diamati  secara  langsung,  tetapi  dapat  diinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga
sehingga muncul suatu tingkah laku tertentu. “Motivasi  adalah  tenaga  pendorong  atau  penarik  yang
menyebabkan  tingkah  laku  kearah  suatu  tujuan  tertentu.”  E.Mulyasa, 2006:58.  Motivasi  akan  tumbuh  dengan  adanya  dorongan  untuk
melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Seseorang melakukan  sesuatu  kalau  memiliki  tujuan  atas  perbuatannya,  demikian
halnya karena adanya tujuan yang jelas maka akan bangkit dorongan untuk mancapainya.  Motivasi  dapat  menyebabkan  terjadinya  perubahan  energi
commit to user
19
yang  ada  pada  diri  manusia,  baik  yang  menyangkut  kejiwaan,  perasaan, maupun  emosi,  dan  kemudian  bertindak  atau  melakukan  sesuatu  untuk
mencapai tujuan. Dipandang  dari  faktor  yang  mempengaruhi,  motivasi  merupakan
suatu  dorongan  timbul  dari  dalam  diri  individu  sendiri  maupun  timbul akibat  pengaruh  dari  luar  dirinya  yang  biasa  disebut  dengan  motivasi
intrinsik  dan  motivasi  ekstrinsik.  Hal  ini  senada  dengan  pendapat  bahwa ”Motivasi  adalah  dorongan  internal  dan  eksternal  dalam  diri  seseorang
untuk mengadakan perubahan tingkah laku.” Hamzah B. Uno, 2007:10.
Motivasi  dan  belajar  memiliki  kaitan  yang  erat,  karena  peserta didik  belajar  dengan  sungguh-sungguh  apabila  memiliki  motivasi  belajar
yang  tinggi.  Maka  bila  motivasi  dan  belajar  dikaitkan,  dapat  diartikan bahwa  motivasi  belajar  merupakan  dorongan  yang  timbul  dalam  diri
peserta  didik  untuk  melakukan  proses  belajar.  Hal  ini  senada  dengan pendapat  yang  menyatakan,  “Hakikat  motivasi  belajar  adalah  dorongan
internal  dan  eksternal  pada  siswa-siswa  yang  sedang  belajar  untuk mengadakan  perubahan  tingkah  laku,  pada  umumnya  dengan  beberapa
indikator atau unsur yan g mendukung.” Hamzah B. Uno, 2007:23.
Lebih  jauh  fokus  motivasi  belajar  akan  mengarah  pada  motivasi berprestasi.  Motivasi  berprestasi  ini  mengacu  standar  keunggulan,  bukan
hanya  sekedar  dorongan  untuk  bertindak,  tetapi  mengacu  pada  suatu ukuran kebehasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas  yang dikerjakan
seseorang.  “Motivasi  berprestasi  dapat  diartikan  dorongan  untuk mengerjakan  suatu  tugas  dengan  sebaik-baiknya  berdasarkan  standar
keunggulan. Djaali, 2009:107. Berdasarkan  berbagai  uraian  diatas,  maka  dapat  disimpulkan
bahwa  motivasi  belajar  merupakan  kekuatan-kekuatan  yang  mendorong peserta  didik  dalam  belajar  yang  berasal  dari  dalam  diri  pribadi  maupun
luar peserta didik untuk mencapai tujuan berdasarkan standar tertentu.
commit to user
20
b. Fungsi Motivasi Belajar