Pengertian Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar

commit to user 25 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang dihadapinya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini indikator partisipasi siswa mengacu pada aktifitas atau partisipasi dalam bentuk bertanya, mengeluarkan pendapat atau memberi- kan sanggahan, mengerjakan tugas dan kerjasama dalam kelompok.

5. Tinjauan Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan salah satu bukti bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar mengajar, melalui prestasi ini peserta didik dapat mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengakar. “Prestasi belajar adalah hasil yang yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”. Syaiful Bahri Djamarah, 2002:88. Pembelajaran merupakan proses yang didalamnya peserta didik akan melakukan berbagai aktifitas fisik maupun mental, sehingga pada akhirnya pada diri peserta didik akan mengalami berbagai perubahan. “Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik” Zainal Arifin, 2010:11, prestasi lebih mengarah pada aspek kognitif siswa saja yang berhubungan dengan pengetahuan siswa pada materi pelajaran, sedangkan hasil belajar lebih mengarah pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. commit to user 26 Berdasarkan beberapa pengertian prestasi diatas, dapat disimpul- kan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai siswa selama proses belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada periode tertentu.

b. Indikator Prestasi Belajar

Pembelajaran bertujuan agar terjadinya proses perubahan pada tingkah laku peserta didik. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan pengumpulan fakta-fakta semata, tetapi dalam bentuk ketrampilan, sikap dan kepribadian, minat, ataupun perubahan-perubahan lainnya yang ber- manfaat pada pribadi peserta didik dan pihak lain. Ketercapain tujuan pembelajaran ini dapat dilihat dengan mengetahui sejauh mana keberhasil- an siswa dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan siswa perlu diadakan kegiatan evaluasi sehingga hal ini mampu menggambarkan prestasi siswa. hal ini senada dengan pendapat, “evaluasi adalah suatu proses yang sitemetis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas nilai dan arti dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan”. Zainal Arifin, 2005:5. Tujuan diadakannya evaluasi ini untuk mengetahui keefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mangajar, sehingga dapat dilakukan evaluasi secara kontinue. Fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal Arifin 2005:12 antara lain: 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2 Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 4 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Secara lebih jelas untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan melalui kegiatan evaluasi yang melibatkan Kriteria commit to user 27 Ketuntasan Minimal KKM. Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpukan bahwa prestasi merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui didalam kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, indikator pencapaian prestasi belajar untuk mata diklat akuntansi dilihat dari ketuntasan hasil belajar standar nilai KKM 76,00 melalui kegiatan evaluasi berupa tes tertulis.

6. Tinjauan Mata Diklat Akuntansi

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI KEUANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 3 SURAKARTA TA

0 29 236

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KANISIUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 8 83

Peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2009 2010

0 4 248

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 198

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 12 104

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING PADA SISWA KELAS Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 3 11

XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2