4.1.4.2. Pengujian Hipotesis Kedua 4.1.4.2.1 Analisis Statistik Infrensial Hipotesis Kedua
a. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal,
Santoso 2000. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normality plot dengan melihat grafik P-P plot. Hasil uji normalitas yang dilakukan ditunjukkan
oleh grafik berikut :
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa data terdistribusi merata di sepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakan
dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi signifikan
antara variabel bebasnya. Jika terdapat gejala multikolinearitas relatif sempurna, maka penafsiran lewat kuadrat terkecil menjadi tak tertentu dan variansi serta standar
deviasinya menjadi tak terdefinisikan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya penyimpangan mengenai ketepatan variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat. Dari data hasil analisis hipotesis kedua diperoleh nilai tolerance dan variance
Inflation Factor VIF sebagai berikut :
Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1 Constant
Kerja Tim X
1
0.941 1.063
Pelatihan dan Pengembangan X
2
0.684 1.462
Fasilitas X
3
0.651 1.537
a Dependent variable: Kinerja Pegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas kerja tim, pelatihan dan pengembangan serta fasilitas
lebih kecil dari 10 VIF 10, sedangkan nilai tolerance-nya mendekati 1. Dengan demikian persamaan analisis regresi berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi
multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dengan
pengujian menggunakan SPSS versi 17 diperoleh hasil sebagai berikut :
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data diolah
Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar titik menyebar diseputar titik nol sumbu Y. Hal ini berarti bahwa persamaan analisis
regresi berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi heteroskedastisitas dan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari data yang terdistribusi
normal.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2.2 Hasil Regresi Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan kerja tim X
1
, pelatihan dan pengembangan X
2
serta fasilitas X
3
Tabel 4.18. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis kedua
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Y pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. 95.0
Confidence Interval for B
Correlations Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Lower
Bound Upper
Bound Zero-
order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 17.472 7.565
2.309 .026 2.214 32.729 kerjatim
.182 .059
.406 3.103 .003 .064
.301 .435
.428 .393 .941
1.063 litbang
.229 .112
.313 2.041 .047 .003
.456 .366
.297 .259 .684
1.462 fasilitas
.065 .184
.056 2.355 .038 -.306
.436 .322
.054 .045 .651
1.537
a. Dependent variable : Kinerja Pegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2011Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, maka persamaan analisis regresi berganda dalam penelitian adalah :
Y = 17,472 + 0,182 X
1
+ 0,229 X
2
+ 0,065 X
3
Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan uji determinasi R berikut :
Tabel 4.19. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0.856
0.733 a
.661 1.22881
a.
Predictors : Constant b.Dependent variable : Kinerja Pegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.19 di atas terlihat bahwa nilai R Square sebesar 0,733, hal ini berarti kemampuan variabel bebas kerja tim, pelatihan dan pengembangan, serta
fasilitas menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai sebesar 73,3. K = Rsquare x 100 = 0,733 x 100 = 73,3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas kerja tim, pelatihan dan pengembangan serta fasilitas terhadap variabel terikat
kinerja pegawai adalah 73,3. Artinya 73,3 variabel bebas kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel bebas kerja tim, pelatihan dan pengembangan serta fasilitas,
sedangkan selebihnya 26,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian. Sehingga, model analisis yang diasumsikan dapat dipertanggung
jawabkan.
4.1.4.2.3. Uji-F Simultan Hipotesis Kedua
Hasil pengujian hipótesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.20 sebagai berikut :
Tabel 4.20. Hasil Uji-F Secara Simultan Hipotesis Kedua
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 200.355
3 66.785
6.406 .001
a
Residual 448.283
43 10.425
Total 648.638
46
a. Predictors : Constant, Kerja Tim, Pelatihan dan Pengembangan, Fasilitas
b. Dependent variabel : Kinerja Pegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas ditunjukkan bahwa nilai F-
hitung
sebesar 6,406 lebih besar dari nilai F-
tabel
sebesar 2,920 dan signifikansi F adalah 0,001
4.1.4.2.4 Uji t Parsial Hipotesis Kedua
atau nilai sig α 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H
dan menerima H
a
.
Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut :
Tabel 4.21. Hasil Uji t Secara Parsial Hipotesis Kedua
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standa rdized
Coeffic ients
T
Sig. 95.0
Confidence Interval for B
Correlations Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
Zero- order
Partial
Part Tolerance VIF
1 Constant 17.472 7.565
2.309 .026 2.214 32.729
kerjatim .182
.059 .406
3.103 .003 .064 .301
.435 .428
.393 .941
1.063 litbang
.229 .112
.313 2.041 .047 .003
.456 .366
.297 .259
.684 1.462
fasilitas .065
.184 .056
2.355 .038 -.306 .436
.322 .054
.045 .651
1.537
a. Dependent variable : Kinerja pegawai
Sumber : Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut : 1.
Nilai t-
hitung
untuk variabel kerja tim sebesar 3,103 nilai t-
tabel
sebesar 2,0345, atau nilai sig. t untuk variabel kerja tim sebesar 0,003
alpha 0,05. 2.
Nilai t-
hitung
untuk variabel pelatihan dan pengembangan sebesar 2,041 nilai t-
tabel
sebesar 2,0345, atau nilai sig. t untuk variabel pelatihan dan pengembangan sebesar 0,047 alpha 0,05.
3. Nilai t-
hitung
untuk variabel fasilitas sebesar 2,355 nilai t-
tabel
sebesar 2,0345, atau nilai sig. t untuk fasilitas sebesar 0,038 alpha 0,05.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pembahasan Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil regresi hipotesis pertama dapat dilihat bahwa, serta kerjasama, kepercayaan, kekompakan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
kerja tim pegawai administrasi pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. kerjasama, kepercayaan, kekompakan memiliki koefisien regresi positif yang
membuktikan kontribusinya terhadap kerja tim pegawai administrasi pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kerja sama merupakan usaha untuk meningkatkan kerja tim pegawai. Setiap anggota tim memahami perannya dengan penuh tanggung jawab, saling berkontribusi
dan mengerahkan kemampuannya secara maksimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yayasan.
Kepercayaan dalam tim dinilai sangat penting untuk meningkatkan kerja tim pegawai. Kepercayaan di sini meliputi kepercayaan secara vertikal; antara pimpinan
pada anggota atau sebaliknya anggota pada pimpinan, atau kepercayaan secara horizontal; antar anggota. Secara ideal nilai-nilai kepercayaan yang perlu
dikembangkan seperti adanya kejujuran anggota dalam tim, memberi kepercayaan tanpa ada keraguan dalam pemberian tugas bahwa anggota tim mampu melakukannya
dan menumbuhkan kepercayaan satu sama lain bahwa setiap anggota memiliki integritas terhadap bidangnya.
Universitas Sumatera Utara