Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated
109
32. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Grup
menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Grup
yang
dikenakan tingkat
suku bunga
mengambang. Grup melakukan evaluasi dan pengawasan
terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup.
Di samping itu, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara
mengurangi utang banknya. Interest rate risk is the risk that the fair value
or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market
interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates
relates primarily to its bank loans with floating interest rates.
The Group evaluates and controls the movements of relevant interest rates in the
financial markets to minimize the negative effect to the Group. In addition, the Group
may seek to mitigate its interest rate risk by reducing its bank loans.
b. Risiko kredit b. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Untuk mengurangi resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya
didistribusikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana
semua pelanggan
yang akan
melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memiliki
kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk pelanggan tertentu.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To
mitigate its risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only
to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Groups
policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification
procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any
particular customer.
Di samping itu, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan
yang terlambatgagal
bayar. Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih. In addition, the Group ceases the supply of all
products to the customer who makes late payment andor defaults in its payments.
Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to
bad debts.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas
dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit
yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparties. Grup memiliki kebijakan
untuk tidak menempatkan investasi pada instrument yang memiliki risiko kredit tinggi dan
hanya menempatkan investasinya pada bank- bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash
and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the
Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparties. The Group has a
policy not to place its funds in investments that have high credit risks and put the investments
and funds only in banks with high credit ratings.
Nilai maksimal atas eksposur risiko kredit dari aset keuangan adalah sebesar nilai tercatat
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 31. The maximum exposure of the financial assets to
credit risk is represented by their carrying amounts as dislosed in Note 31.