Net Cash Used by Investing

125 Management discussion and analysis 2015 annual report PT Elnusa Tbk miliar pada tahun 2014 menjadi rp491,0 miliar. sebagian dari pendanaan untuk pembelian aset tetap ini menggunakan pinjaman bank, tercatat jumlah pinjaman bank yang diterima oleh perseroan sepanjang 2015 sebesar rp732,2 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar rp118,2 miliar. selain digunakan untuk pendanaan pembelian asset tetap, perseroan juga melakukan refinancing untuk mengoptimalkan pinjaman perseroan. performa arus kas perseroan secara keseluruhan masih dalam kondisi baik dan masih terjaga. Arus Kas dari Aktivitas Operasi uraian dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 2014 Pertumbuhan Growth 2014-2015 Description In Million Rupiah, unless stated otherwise penerimaan kas dari pelanggan 4,022,993 4,220,244 4.67 Cash receipt from Customers pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor dan karyawan 3,433,597 3,741,584 8.23 Cash payments to suppliers, Contractors, and employees penerimaan penghasilan bunga 24,383 33,928 28.14 receipt of interest income pembayaran beban keuangan 37,579 31,267 19.83 payment of Finance Costs penerimaan restitusi pajak 112,970 84,926 33.02 receipts of Tax refunds pembayaran pajak penghasilan 270,594 145,654 85.78 payments of income Tax penerimaan Lainnya - neto 5,655 - - other receipts - net Kas Neto yang Diperoleh dari Akivitas operasi 424,231 420,593 0.86 Net Cash Provided by Operaing Aciviies kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi naik sebesar 0,9 dari rp420,6 miliar pada 2014 menjadi rp424,2 miliar pada 2015 antara lain disebabkan oleh adanya beberapa klien yang melakukan pembayaran piutang lebih cepat daripada jatuh temponya. percepatan pembayaran piutang ini dapat menutupi kenaikan pembayaran pajak yang naik signifikan sebesar 85,8 dari rp145,6 miliar pada 2014 menjadi rp270,6 miliar pada 2015. kenaikan pembayaran pajak ini dipengaruhi oleh kenaikan laba tahun 2014 lalu sehingga mengalami kenaikan angsuran setoran pph pasal 25 bulanan dan setoran pph 29 tahunan. kenaikan laba 2014 tersebut juga mempengaruhi kenaikan pembayaran dividen pada 2015 sehingga menyebabkan kenaikan atas pembayaran pph 26, pph 23 dan pph 4 ayat 2. selain itu adanya kenaikan pph impor dan ppn impor seiring dengan peningkatan pembelian investasi aset tetap. sementara itu, kantor pajak menunda pembayaran restitusi ppn senilai rp89,3 miliar atas periode pelaporan Januari-Juni 2013 yang seharusnya diterima pada pada desember 2015 menjadi awal tahun 2016. pada penerimaan kas dari pelanggan, proporsi terbesar penerimaan kas berasal dari segmen Jasa hulu Migas Terintegrasi sebesar rp2,5 triliun, kemudian segmen Jasa distribusi dan Logistik energi sebesar rp1,4 triliun dan sisanya dari segmen Jasa penunjang Migas sebesar rp304,1 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Investasi uraian dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 2014 Pertumbuhan Growth 2014-2015 Description In Million Rupiah, unless stated otherwise pembelian aset Tetap 491,036 366,467 33.99 purchase of Fixed assets penerimaan dari penjualan aset Tetap - 750 100.00 proceed from sale of Fixed assets penerimaan dari penjualan aset yang dimiliki untuk dijual - 28,574 100.00 proceeds from sales of assets held for sale pembelian aset Tak berwujud 7,692 6,053 27.08 purchase of intangible assets penarikan deposito berjangka – neto - 30,000 100.00 Withdrawal of Time deposit - net pembelian property investasi - 18,000 100.00 purchase of investment property pembelian aset Lain-Lain 39,351 22,989 56.50 purchase of other assets Kas neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi 538,079 354,185

51.92 Net Cash Used by Investing

Activities in 2014 to rp491.0 billion. Most of the funding for the purchase of fixed assets using bank loans, the carrying amount of bank loans received by the Company throughout 2015 amounted rp732.2 billion compared rp118,2 billion in the earlier year. not only to finance the purchase of fixed assets, but also it was used by the Company to optimize its debt refinancing. The Companys cash flow performance in general was still in good condition and maintained. Cash Flow from operating activities net cash from operating activities rose by 0.9 from rp420.6 billion in 2014 to rp424.2 billion in 2015 partly due to the presence of some clients who made earlier payments of receivable than their maturity date. earlier payment of accounts receivable could cover increased tax payments increased significantly by 85.8 to rp270.6 billion in 2015, compared to rp145.6 billion in 2014. The increase in tax payments was influenced by the increase in profit in 2014 and thus increase the deposit installments Tax article 25 monthly and paid income tax 29 annually. The 2014 profit increase also affected the increase of dividend payment in 2015, causing an increase on tax payments article 26, article 23 and article 4 paragraph 2. in addition, there were increases in import income tax and VaT import in line with the increase in the purchase of fixed assets investment. Meanwhile, the tax office defer payment of VaT refunds worth rp89.3 billion over the reporting period January to June 2013, which should have been received in december 2015 to early 2016. The largest proportion of cash received from customers was from upstream oil and gas segment amounted to rp2.5 trillion, followed by the segment of energy distribution and Logistic services rp1.4 trillion and the remaining rp304.1 billion came from the oil and gas support services segment. Cash Flow from investment activities 126 analisis dan pembahasan Manajemen PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015 arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar rp538,1 miliar. pengeluaran ini digunakan untuk belanja modal sebesar rp491,0 miliar yang digunakan untuk keperluan pembelian wireless seismic dan peripheral seismic, CTu, slickline unit, eWL unit onshore dan offshore, MLu dan refurbish hWu dan pembelian peralatan operasi lainnya yang sebagian besar masih dalam tahap pengadaan dan pembuatan. selain itu pembelian aset tetap lainnya berupa pembelian tanah, serta perbaikan gudang dan gedung graha elnusa. peningkatan investasi pada tahun 2015 didominasi oleh investasi carried over dari tahun 2014 sebagai komitmen dari perseroan untuk meningkatkan competitive advantage perseroan di pasar jasa migas dengan melakukan upgrade peralatan dengan penggantian unit yang lebih baru maupun refurbish. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan uraian dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 2014 Pertumbuhan Growth 2014-2015 Description In Million Rupiah, unless stated otherwise penerimaan pinjaman bank 732,239 118,177 519.61 proceeds from bank Loans pembayaran pinjaman bank 536,040 438,567 22.23 payment of bank Loans pembayaran dividen kas 290,095 120,210 141.32 Cash dividend paid penarikan kas yang dibatasi penggunaannya - neto 11,053 102,234 89.19 Withdrawal of restricted Cash - net kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan 82,834 338,366 75.52 net Cash used in Financing activities arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun sebesar 75,5 dari rp338,4miliar menjadi rp82,8 miliar pada 2015. pada tahun 2014 strategi pendanaan perseroan fokus pada pelunasan sejumlah pinjaman untuk kredit investasi dan selanjutnya melakukan strategi pendanaan yang lebih efektif. pada tahun 2015, perseroan memperoleh pinjaman bank sebesar rp732,2 miliar yang digunakan untuk pembiayaan investasi. perseroan memperoleh pinjaman bank jangka panjang untuk kredit investasi dari anZ sebesar usd21,9 juta dan kredit investasi dari bTMu sebesar usd15,9juta. selain itu perseroan juga memperoleh pinjaman jangka pendek untuk kredit Modal kerja dari iCbC sebesar usd5,0 juta dan uob sebesar usd6,9 juta. selama tahun 2015, perseroan telah melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar rp536,0 miliar yang terdiri dari pelunasan pokok pinjaman bank jangka panjang untuk kredit investasi pada bCa sindikasi sebesar rp329,2 miliar, kredit investasi pada bTMu sebesar rp54,8 miliar, kredit investasi pada anZ sebesar rp80,5 miliar, kredit investasi pada bsM sebesar rp788,2 juta, kredit investasi pada bni syariah sebesar rp1,6 miliar. selain itu, perseroan juga telah melakukan pelunasan pokok pinjaman bank jangka pendek untuk kredit Modal kerja pada iCbC indonesia sebesar rp69,2 miliar. perseroan juga mencatat total pembayaran dividen kas secara konsolidasi kepada pemegang saham sebesar rp291,1 miliar atas kinerja laba bersih perseroan pada tahun 2014. pembayaran dividen ini terdiri dari pembayaran dividen elnusa sebesar rp288,7 miliar, pembayaran dividen pnd sebesar rp1,4 miliar dan pembayaran dividen eFk sebesar rp4,9 juta. net cash flows used in investing activities during 2015 amounted to rp538.1 billion. This expenditure was used as capital expenditure rp491.0 billion, which went for the purchase of wireless seismic and seismic peripheral, CTu, slickline, onshore and offshore eWL unit, MLu and hWu refurbishment and purchases of other operational equipment which most of them were still in procurement and manufacture process. in addition the purchase of other fix assets was in the form of land purchase, renovation of warehouse and graha elnusa building. increased investment in 2015 was dominated by investments carried over from 2014 as the commitment of the Company to increase the Companys competitive advantage in the market of oil and gas services by upgrading equipment with replacement or refurbish. Cash Flow from Funding activities net cash flow used in financing activities decreased by 75.5 from rp338.4 billion to rp82.8 billion in 2015. in 2014, the Companys funding strategy was to focus on the payment of loans for investment and later to achieve a more effective funding strategies. in 2015, the Company obtained a bank loan of rp732.2 billion, which was used as an additional investment financing. The Company obtained a long-term bank loan for investment credit from anZ amounting usd21,9 million and investment Credit from bTMu usd15.9 million. Moreover, the Company received short term loans for Working Capital Credit from iCbC as much as usd5.0 million and from uob usd6.9 million. in 2015 the Company made payment of bank loans as much as rp536.0 billion, including a principal repayment of long-term bank loans for investment from bCa Loan syndication as much as rp329.2 billion, investment Credit from bTMu by rp54.8 billion, investment Credit from anZ amounting to rp80.5 billion, investment Credit from bsM amounting to rp788.2 million, investment Credit from bni syariah rp1.6 billion. in addition, the Company repaid the principal short-term bank loans, namely working capital credit from iCbC indonesia amounting rp69.2 billion. The Company also recorded consolidated cash dividend payment to shareholders amounting to rp291.1 billion from the Companys net profit in 2014. The dividend payment consisted of elnusas dividend payment as much as rp288.7 billion, dividend payment of pnd rp1.4 billion and dividend payment of eFk rp4.9 million 127 Management discussion and analysis 2015 annual report PT Elnusa Tbk Rasio Profitabilitas uraian unit 2015 2014 Description Rasio Profitabilitas profitability ratio Margin Laba bruto 19.04 18.00 gross profit Margin gpM Margin Laba operasi 12.45 10.49 gross profit Margin opM Margin Laba bersih 9.94 10.09 net profit Margin npM rasio Laba bersih terhadap aset 8.52 10,00 return on assets roa rasio Laba bersih terhadap ekuitas 14.24 16,70 return on equity roe Rasio likuiditas Liquidity ratio rasio kas kali 0.65 0.77 Cash ratio rasio Lancar kali 1.44 1.62 Current ratio Rasio Solvabilitas solvability ratio rasio Liabilitas terhadap ekuitas kali 0.11 0.10 debt to equity ratio rasio Liabilitas terhadap aset kali 0.40 0.40 debt to assets ratio Kolektabilitas Piutang Collectability periode rata-rata Tertagihnya piutang usaha hari 76.38 80.45 Collection period Perputaran Persediaan Current ratio periode rata-rata perputaran persediaan kali 29.52 36.76 solvability ratio Perputaran aset assets periode rata-rata perputaran aset 85.66 99.16 solvability ratio kinerja perseroan berdasarkan Margin profitabilitas untuk mengukur kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba menunjukkan sedikit penurunan baik secara nominal maupun margin profitabilitas pada laba bersih. namun jika dilihat dari margin laba bruto dan laba operasi terjadi peningkatan yang menunjukkan perseroan telah melakukan kegiatan usahanya dengan lebih efisien. sementara itu rasio keuangan jika dilihat dari roa dan roe terjadi penurunan yang mengindikasikan penambahan aset tidak diiringi dengan pertumbuhan laba. begitu juga dengan rasio laba bersih terhadap ekuitas terjadi penurunan, yang disebabkan penurunan laba tahun berjalan. Memburuknya kondisi industri migas saat ini mengakibatkan penurunan pasar jasa migas sehingga perseroan tidak dapat memaksimalkan utilisasi peralatan baik yang lama maupun peralatan baru dari kegiatan investasi baru. Kinerja Rasio Keuangan, Kolektibilitas Piutang dan Kemampuan membayar utang Financial RaTio PERFoRmancE, REcEiVablE collEcTabiliTY, anD abiliTY To PaY loans rasio likuiditas berdasarkan data rasio kas dan rasio lancar, menunjukkan penurunan. pada rasio kas terdapat penurunan ketersediaan kas dan setara kas dalam meng-cover liabilitas jangka pendek, disebabkan meningkatnya pengeluaran kas untuk kebutuhan investasi peralatan yang didanai oleh utang. begitu juga halnya dengan rasio lancar menunjukkan penurunan, penurunan aset lancar terutama kas dan piutang usaha terbebani oleh penambahan kewajiban lancar berupa pinjaman jangka pendek dari bank. rasio solvabilitas menunjukkan peningkatan dengan bertambahnya pinjaman dari bank yang digunakan untuk kegiatan operasional perseroan dan pembiayaan investasi. sementara itu periode rata-rata tertagihnya piutang usaha perseroan tahun 2015 tercatat lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2014, kolektibilitas piutang lebih cepat empat hari dari periode rata-rata tertagihnya piutang usaha 80 hari pada 2014 menjadi 76 hari pada tahun 2015. begitu juga halnya dengan rasio perputaran persediaan dan aset yang semakin menunjukkan perbaikan sebagai bukti bahwa kegiatan operasional perseroan mengalami perbaikan dari tahun lalu. profitability ratios based on the margin of profitability, which measures the Companys ability to generate profit, the Companys performance showed growth despite a decline in the nominal value and net profit margin. Meanwhile, the gross margin and operating magin improved, showing that the Company was able to conducted its operation efficiently. Financial ratios roa and roe decreased that reflected asset growth was not accompanied by profit growth. The same thing happened to the ratio of net profit to equity, which declined because of the decrease in profit. Worse condition in oil gas industry at that time resulted in lower market of oil and gas services, so the Company could not maximize the utilization of equipment, both new and old in new investment activities. The liquidity ratio, as reflected in the cash ratio and current ratio, showed that there was a decrease in the availability of cash and cash equivalents to cover short- term liabilities, due to the cash outflow for investment equipment paid with loans. at the same time, the current ratio showed a decrease, lower current assets, mainly in cash and operating receivables, were overshadowed by higher current liabilities in the form short-term loans from banks. solvency ratios showed an increase with higher bank loans that were used to finance the Companys operating activities and investments. Moreover, the average period of collection of the Company’s receivable in 2015 was four day shorter than that of in 2014. Collectability of receivables in 2015 was 76 days, compared to 80 days in 2014. The same improvement happened in inventory turnover and asset turnover, proving that the Companys operational activities in 2015 were better compared to those in 2014. 128 analisis dan pembahasan Manajemen PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015 struktur modal uraian dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 Kontribusi Contribution 2014 Kontribusi Contribution Description In Million Rupiah, unless stated otherwise liabilitas 1,772,327 40.21 1,707,428 40.11 liability Liabilitas Jangka pendek 1,448,585 32.87 1,378,311 32.38 Current Liability Liabilitas Jangka panjang 323,742 7.35 329,117 7.73 non Current Liability Ekuitas 2,635,186 59.79 2,549,456 59.89 Equity ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2,600,881 59.01 2,518,221 59.16 equity attributable to owners of the parents ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali 34,305 0.78 31,235 0.73 equity attributable to non Controlling interests Jumlah liabilitas dan Ekuitas 4,407,513 100.00 4,256,884 100.00 Total liabilities and Equity perseroan mengelola permodalan untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha melalui struktur permodalan yang optimal dengan mengurangi biaya modal. Modal terdiri dari sejumlah komponen ekuitas yang merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjamanutang. struktur modal perseroan lebih didominasi oleh modal sendiri dibandingkan dengan liabilitas dengan komposisi 60:40. rasio interest bearing debt to equity dihitung terhadap total seluruh utang pinjaman bank terhadap total ekuitas, sementara itu rasio interest bearing debt to ebiTda dihitung terhadap total ebiTda. rasio liabilitas terhadap ekuitas dihitung berdasarkan total liabilitas dibandingkan dengan ekuitas neto. rasio pengembalian utang dihitung berdasarkan ebiTda dikurangi dividen terhadap pembayaran pokok dan bunga. pembayaran pokok dan bunga tidak termasuk pelunasan yang dipercepat. uraian 2015 2014 Description utang berbunga terhadap ekuitas 0.28 0.17 interest bearing debt to equity utang berbunga terhadap ebiTda 1.01 0.64 interest bearing debt to ebiTda rasio Liabilitas terhadap ekuitas 0.67 0.67 Liability to equity ratio rasio pengembalian utang 1.81 2.21 debt service Coverage ratio Kebijakan manajemen atas struktur modal pengelolaan modal dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan memberikan imbal hasil usaha yang maksimal kepada para pemangku kepentingan dengan menjaga struktur modal yang optimal yang meliputi utang dan ekuitas untuk mengurangi biaya modal. perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan basis modal yang kuat sebagai dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal dengan mempertimbangkan kondisi bisnis, tingkat pengembalian modal serta dividen yang dibagikan. struktur modal dan Kebijakan struktur modal caPiTal sTRucTuRE anD PolicY on caPiTal sTRucTuRE Capital structure The Company managed capital in order to protect its ability in maintaining the continuity of business through an optimal capital structure to reduce capital costs. Capital consists of a number of components of equity which is a balance between the use of equity capital to loandebt. The Companys capital structure was dominated by equity to liabilities with ratio of 60:40. The ratio of interest bearing debt to equity was calculated based on the total debt bank loans to total equity, while the ratio of interest bearing debt to ebiTda was calculated based on total ebiTda. Liability to equity ratio was calculated based on the total liabilities compared to net equity. The ratio of debt repayment was calculated based on the ebiTda minus dividend to the payment of principal and interest. principal payment and interest was not considered as early repayment. Managements policy on Capital structure Capital management were intended to maintain business continuity and to give maximum yields to the stakeholders by maintaining an optimal capital structure that includes debt and equity to reduce capital costs. The Company has a policy to maintain a strong capital base as a basis for the management to take policy on capital structure, by taking into account of business conditions, the return on capital and dividend payment. 129 Management discussion and analysis 2015 annual report PT Elnusa Tbk perseroan memonitor permodalan berdasarkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas pada kisaran 70. kebijakan struktur modal perseroan juga mengikuti rasio yang disyaratkan oleh kreditur. kondisi industri migas juga menjadi pertimbangan perseroan dalam menentukan kebijakan struktur modalnya. kondisi industri migas yang sedang anjlok menyebabkan manajemen lebih mengutamakan permodalan perseroan mengunakan ekuitas walaupun secara rasio keuangan perseroan masih sangat baik dalam posisi net cash dan peFindo sebagai perusahaan pemeringkat memberikan rating ida+ dengan stable outlook bagi perseroan. perseroan disyaratkan oleh undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan Terbatas untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20 dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. persayaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh perseroan dalam rapat umum pemegang saham. perseroan dan anak perusahaan dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman bank. perseroan juga memiliki kebijakan dan strategi untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimal sebesar 3 kali dan rasio pengembalian utang minimal sebesar 1,1 kali. The Company monitored capital based on the ratio of total liabilities to equity ratio at around 70. policies also followed the Companys capital structure ratios required by lenders. The condition of the oil and gas industry was also a consideration in determining the Companys capital structure policy. Condition of the oil and gas industry was down, so the management put more priority to the Companys capital using equity even though the Companys financial ratios were still very good in net cash position and the rating given by rating agency peFindo, Corporate rating ida+ with a stable outlook. The Company, as required by Law no. 40 year 2007 on Limited Company, had to allocate reserve fund that might not be distributed up to 20 of the issued and fully paid capital. requirements of external capital were considered by the Company in the general Meeting of shareholders. The Company and its subsidiaries were required to maintain a certain level of capital by bank loan agreements. The Company also had policy and strategy to maintain debt to equity ratio at a maximum of 3 times and minimal debt repayment ratio of 1.1 times. 130 analisis dan pembahasan Manajemen PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015 dalam rangka pendanaan barang modal yang diperlukan untuk investasi peralatan operasi, perseroan melakukan beberapa perjanjian perikatan pembiayaan. berikut adalah ikatan yang material terkait investasi barang modal dengan para kreditur : The bank of Tokyo-mitsubishi uFJ ltd. bTmu Jepang berdasarkan perjanjian kredit tanggal 26 Februari 2014 yang diubah pada tanggal 8 oktober 2014, perseroan memperoleh fasilitas kredit berjangka yang terdiri dari : - Fasilitas Tranche 1 dengan batas maksimum sebesar usd8,1 juta untuk membiayai proyek pengadaan satu unit aWb eLsa-8. - Fasilitas Tranche 2 dengan batas maksimum sebesar usd3,7 juta untuk membiayai proyek pengadaan satu unit CTu. berdasarkan perjanjian kredit tanggal 19 november 2014, perusahaan memperoleh fasilitas kredit berjangka untuk membiayai proyek investasi penggantian dan atau penambahan peralatan modular drilling rig dengan batas maksimum sebesar usd3,0 juta. berdasarkan perjanjian kredit tanggal 5 Juni 2015, perusahaan memperoleh fasilitas kredit berjangka yang terdiri dari: - Fasilitas Tranche ViCoTL 4 dengan batas maksimum sebesar usd7,9 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit CTu oleh ViCo yang akan jatuh tempo dalam waktu 60 bulan sejak tanggal perjanjian. - Fasilitas Tranche eWLTL 5 dengan batas maksimum sebesar usd3,2 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit eWL oleh pep yang akan jatuh tempo dalam waktu 48 bulan sejak tanggal perjanjian. - Fasilitas Tranche puMpTL 6 dengan batas maksimum sebesar usd1,2 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit triplex pump oleh Tepi yang akan jatuh tempo dalam waktu 48 bulan sejak tanggal perjanjian. The Bank ANZ Indonesia “ANZ” berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 april 2015 yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 5 Juni 2015, perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan untuk membayar pinjaman sindikasi Catatan 22d dengan batas maksimum sebesar usd21,9 juta. Fasilitas ini mensyaratkan perusahaan untuk, antara lain, memelihara rasio pengembalian utang minimal sebesar 1,1 kali dan rasio utang berbunga konsolidasian terhadap ebiTda konsolidasian maksimal sebesar 3,5 kali. Fasilitas ini, bersama dengan fasilitas Trade Finance Loan yang diperoleh dari anZ Catatan 17, dijamin dengan aset tetap tertentu senilai tidak kurang dari usd47,8 juta. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal maTERial aGREEmEnT FoR inVEsTmEnT in caPiTal GooDs in order to procure capital goods required for the investment in operational equipment, the Company had several loan agreements. These are the bonding agreement with the creditors that are material related to capital investments: The bank of Tokyo-Mitsubishi uFJ Ltd. bTMu Jepang based on credit agreement dated February 26, 2014, amended in october 8, 2014, the Company received term credit facilities namely: - Tranche 1 Facility with maximum amount usd8.1 million to finance the procurement project of one unit of aWb eLsa-8. - Tranche 2 Facility with maximum amount usd3.7 million to finance the procurement project of one unit of CTu. based on the credit agreement dated november 19, 2014, the Company obtained a term loan facility to finance investment project for replacement and or addition of equipment modular drilling rig with a maximum limit of usd3.0 million. based on credit agreement dated June 5, 2015, the Company received a term loan facility, consisting of: - Tranche ViCoTL 4 facility with maximum amount of usd7.9 million to fund investment project of two units CTu by ViCo that would mature in 60 months after the agreement date. - Tranche eWLTL 5 facility with maximum amount of usd3.2 million to fund investment project of two units eWL by pep that would due within 48 months after the agreement date. - Tranche puMpTL 6 facility with maximum amount of usd1.2 million that would fund investment project triplex pump by Tepi maturing within 48 months after the agreement date. The bank anZ indonesia “anZ” based on the credit agreement dated april 28, 2015, which was amended and restated on June 5, 2015, the Company obtained Term Loan to repay syndicated loan note 22d with a maximum limit of usd21.9 million. This facility requires the Company to, among other things, maintain a minimum debt repayment ratio of 1.1 times and the ratio of consolidated interest-bearing debt to consolidated ebiTda at maximum 3.5 times. This facility, together with Trade Finance Loan facilities obtained from anZ note 17, was secured by certain fixed assets totaling at least usd47.8 million. 131 Management discussion and analysis 2015 annual report PT Elnusa Tbk The Bank BNI Syariah “BNI Syariah” pada tanggal 19 september 2013, epn memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dengan batas maksimum sebesar rp25,0 miliar. berdasarkan akad pembiayaan murabahah tanggal 30 desember 2013, epn menggunakan fasilitas pembiayaan murabahah sebesar rp9,0 miliar untuk membiayai pembelian delapan unit truk tangki. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini mensyaratkan epn untuk, antara lain, memelihara rasio lancar minimal sebesar 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimal sebesar 2,5 kali dan rasio pengembalian utang minimal sebesar 1 kali, serta tidak melakukan tindakan- tindakan tertentu tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bni syariah. Fasilitas ini dijamin dengan truk tangki yang dibiayai oleh fasilitas ini senilai rp11,3 miliar dan piutang usaha dari pertamina yang timbul atas pendapatan penyewaan truk tangki tersebut. Pinjaman sindikasi pada tanggal 31 desember 2014, perusahaan mempunyai fasilitas pinjaman sindikasi dari beberapa lembaga keuangan di mana bCa bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger, dengan saldo terutang sebesar usd25,0 juta setara dengan rp311,0 miliar. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi secara bertahap, terakhir melalui pelunasan dipercepat pada tanggal 3 Juni 2015 dengan menggunakan fasilitas Term Loan yang diperoleh dari anZ. Pinjaman bank syariah mandiri pada tanggal 31 desember 2014, epn mempunyai fasilitas pinjaman dari bsM dengan saldo terutang sebesar rp788,0 miliar. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 20 Mei 2015. bank bni syariah “bni syariah” on september 19, 2013, epn obtained a Murabahah financing facility with maximum facility amounting to rp25.0 billion. based on murabahah financing agreement dated december 30, 2013, epn used murabahah financing facility amounting rp9.0 billion to finance the purchase of eight units of tank trucks. This facility would be due within 60 months from the date of withdrawal. This facility requires epn to, among other things, maintain current ratio of at least 1 time, maximum debt to equity ratio of 2.5 times and debt repayment ratio at minimum 1 time, and to not perform certain actions without obtaining prior written consent of bni syariah. The facility is secured by the tank trucks bought using this financing facility amounting to rp11.3 and receivables from pertamina related to the rental income of tank trucks. syndicated Loan on december 31, 2014, the Company had a syndicated loan facility from several financial institutions with bCa acting as the facility agent, underwriter and guarantor as well as arranger, with an outstanding balance of usd 25.0 million equivalent to rp311.0 billion. This loan facility had been repaid in stages, the last through early repayment on June 3, 2015 by using the Term Loan facility obtained from anZ. bank syariah Mandiri Loan on december 31, 2014, epn has a loan facility of bsM with an outstanding balance of rp788.0 billion. This loan facility was fully paid on May 20, 2015. 132 analisis dan pembahasan Manajemen PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015 pada tahun 2015, pengeluaran perseroan untuk investasi barang modal sebesar rp491,0 miliar. realisasi investasi ini naik sebesar 34,0 dibandingkan tahun lalu sebesar rp366,5 miliar. porsi terbesar realisasi investasi ini merupakan kelanjutan dari investasi multi year carried over dari tahun sebelumnya berasal dari divisi dos sebesar rp 287,4 miliar dan divisi gsC sebesar rp50,0 miliar. uraian Description dalam Jutaan rupiah kecuali dinyatakan lainIn Million Rupiah unless stated otherwise 2015 2014 Growth Percentage holding : - drilling and oilfield services - geoscience services - shared services 287,396 50,012 44,078 280,611 28,115 31,612 2.42 77.88 39.43 anak perusahaan subsidiaries : - pT elnusa petrofin - pT sigma Cipta utama - pT patra nusa data - pT elnusa Fabrikasi dan konstruksi - pT elnusa Trans samudera 48,782 5,976 396 691 53,704 10,878 7,876 7,376 - - 348.45 24.12 94.63 - - Total 491,036 366,467 33.99 sementara itu total investasi pada seluruh anak perusahaan mencapai rp109,5 miliar dengan porsi terbesar berasal dari epn sebesar rp48,8 miliar dan eTsa sebesar rp53,7 miliar. epn melakukan pembelian mobil tangki untuk penambahan kapasitas, sedangkan investasi eTsa berupa investasi aWb yang telah rampung selama tahun 2015. pembelian barang modal atau investasi ini bertujuan untuk revitalisasi peralatan, penggantian dan penambahan kapasitas. selain itu perseroan juga melakukan perbaikan dan pembenahan fasilitas gedung yang kedepannya diharapkan akan meningkatkan pendapatan perseroan dari penyewaan gedung. beberapa investasi barang modal dengan nilai signifikan yang dilakukan perseroan antara lain: uraian Description Tujuan Purpose Nilai Investasi Juta Rp Investment value Million Rp sumber Dana Fund Source 3 unit eWL offshore penambahan kapasitas dan ekspansi bisnis Capacity addition and business expansion 48,512 ekuitas dan utang bank equity and bank Loan 2 unit CTu Land penambahan kapasitas dan pemenuhan persyaratan project Capacity addition and project requirement 71,206 ekuitas dan utang bank equity and bank Loan 2 unit eWL Truck Tool system penambahan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan project Capacity addition and project requirement 32,975 ekuitas dan utang bank equity and bank Loan hWu 340 k penambahan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan project Capacity addition and project requirement 39,753 ekuitas dan utang bank equity and bank Loan Unit Acquisiion, Peripheral, Sotware Seismic penambahan kapasitas dan upgrade peralatan Capacity addition and equipment upgrade 68,500 ekuitas dan utang bank equity and bank Loan Realisasi Investasi Barang Modal Tahun 2015 caPiTal GooDs inVEsTmEnT in 2015 in 2015, the Company expenditures for capital investments was rp491.0 billion. The actual investment rose 34.0 from rp366.5 billion in the earlier year. The biggest share of this investment was the continuation of multiyear investment carried over from the previous year came from dos division as much as rp 287.4 billion and gsC division as much as rp50.0 billion. Meanwhile, the total investment of subsidiaries reached rp109.5 billion, with the largest portion coming from epn amounted rp48.8 billion and from eTsa amounted to rp53.7 billion. epn purchased tank trucks for increase capacity, while eTsa invested in aWb that had been completed in 2015. purchases of capital goods or investment were aimed at revitalization of equipment, replacement and addition of capacity. The Company also repaired and renovated building facilities that in the future would expectedly increase the Companys revenue from leasing the building. some capital good investments the Company made with significant values included: 133 Management discussion and analysis 2015 annual report PT Elnusa Tbk uraian dalam Jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain realisasi 2015 2015 Realization Target rkap 2015 2015 WPB Target pencapaian Achievement Description In Million Rupiah unless stated otherwise Pendapatan 3,775,323 3,780,816 99.85 Revenues laba bersih 375,364 252,720 148.53 net Profit Total aset 4,407,513 4,530,280 97.29 Total assets Total liabilitas dan Ekuitas 4,407,513 4,530,280

97.29 Total Liabiliies and Equity