125
Management discussion and
analysis
2015 annual report PT Elnusa Tbk
miliar pada tahun 2014 menjadi rp491,0 miliar. sebagian dari pendanaan untuk pembelian aset tetap ini menggunakan
pinjaman bank, tercatat jumlah pinjaman bank yang diterima oleh perseroan sepanjang 2015 sebesar rp732,2 miliar
dibandingkan tahun lalu sebesar rp118,2 miliar. selain digunakan untuk pendanaan pembelian asset tetap, perseroan
juga melakukan refinancing untuk mengoptimalkan pinjaman perseroan. performa arus kas perseroan secara keseluruhan
masih dalam kondisi baik dan masih terjaga.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
uraian
dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015 2014
Pertumbuhan Growth 2014-2015
Description
In Million Rupiah, unless stated otherwise
penerimaan kas dari pelanggan 4,022,993
4,220,244 4.67
Cash receipt from Customers pembayaran kas kepada pemasok,
kontraktor dan karyawan 3,433,597
3,741,584 8.23
Cash payments to suppliers, Contractors, and employees
penerimaan penghasilan bunga 24,383
33,928 28.14
receipt of interest income pembayaran beban keuangan
37,579 31,267
19.83 payment of Finance Costs
penerimaan restitusi pajak 112,970
84,926 33.02
receipts of Tax refunds pembayaran pajak penghasilan
270,594 145,654
85.78 payments of income Tax
penerimaan Lainnya - neto 5,655
- -
other receipts - net Kas Neto yang Diperoleh dari Akivitas
operasi 424,231
420,593 0.86
Net Cash Provided by Operaing Aciviies
kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi naik sebesar 0,9 dari rp420,6 miliar pada 2014 menjadi rp424,2 miliar
pada 2015 antara lain disebabkan oleh adanya beberapa klien yang melakukan pembayaran piutang lebih cepat
daripada jatuh temponya. percepatan pembayaran piutang ini dapat menutupi kenaikan pembayaran pajak yang naik
signifikan sebesar 85,8 dari rp145,6 miliar pada 2014 menjadi rp270,6 miliar pada 2015. kenaikan pembayaran
pajak ini dipengaruhi oleh kenaikan laba tahun 2014 lalu sehingga mengalami kenaikan angsuran setoran pph pasal
25 bulanan dan setoran pph 29 tahunan. kenaikan laba 2014 tersebut juga mempengaruhi kenaikan pembayaran
dividen pada 2015 sehingga menyebabkan kenaikan atas pembayaran pph 26, pph 23 dan pph 4 ayat 2. selain itu
adanya kenaikan pph impor dan ppn impor seiring dengan peningkatan pembelian investasi aset tetap. sementara
itu, kantor pajak menunda pembayaran restitusi ppn senilai rp89,3 miliar atas periode pelaporan Januari-Juni
2013 yang seharusnya diterima pada pada desember 2015 menjadi awal tahun 2016.
pada penerimaan kas dari pelanggan, proporsi terbesar penerimaan kas berasal dari segmen Jasa hulu Migas
Terintegrasi sebesar rp2,5 triliun, kemudian segmen Jasa distribusi dan Logistik energi sebesar rp1,4 triliun dan sisanya
dari segmen Jasa penunjang Migas sebesar rp304,1 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
uraian
dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015 2014
Pertumbuhan Growth 2014-2015
Description
In Million Rupiah, unless stated otherwise
pembelian aset Tetap 491,036
366,467 33.99
purchase of Fixed assets penerimaan dari penjualan aset Tetap
- 750
100.00 proceed from sale of Fixed assets
penerimaan dari penjualan aset yang dimiliki untuk dijual
- 28,574
100.00 proceeds from sales of assets held
for sale pembelian aset Tak berwujud
7,692 6,053
27.08 purchase of intangible assets
penarikan deposito berjangka – neto -
30,000 100.00
Withdrawal of Time deposit - net pembelian property investasi
- 18,000
100.00 purchase of investment property
pembelian aset Lain-Lain 39,351
22,989 56.50
purchase of other assets
Kas neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
538,079 354,185
51.92 Net Cash Used by Investing
Activities
in 2014 to rp491.0 billion. Most of the funding for the purchase of fixed assets using bank loans, the carrying
amount of bank loans received by the Company throughout 2015 amounted rp732.2 billion compared rp118,2 billion
in the earlier year. not only to finance the purchase of fixed assets, but also it was used by the Company to optimize its
debt refinancing. The Companys cash flow performance in general was still in good condition and maintained.
Cash Flow from operating activities
net cash from operating activities rose by 0.9 from rp420.6 billion in 2014 to rp424.2 billion in 2015 partly due
to the presence of some clients who made earlier payments of receivable than their maturity date. earlier payment of
accounts receivable could cover increased tax payments increased significantly by 85.8 to rp270.6 billion in 2015,
compared to rp145.6 billion in 2014. The increase in tax payments was influenced by the increase in profit in 2014
and thus increase the deposit installments Tax article 25 monthly and paid income tax 29 annually. The 2014 profit
increase also affected the increase of dividend payment in 2015, causing an increase on tax payments article 26,
article 23 and article 4 paragraph 2. in addition, there were increases in import income tax and VaT import in line with
the increase in the purchase of fixed assets investment. Meanwhile, the tax office defer payment of VaT refunds
worth rp89.3 billion over the reporting period January to June 2013, which should have been received in december
2015 to early 2016.
The largest proportion of cash received from customers was from upstream oil and gas segment amounted to rp2.5
trillion, followed by the segment of energy distribution and Logistic services rp1.4 trillion and the remaining rp304.1
billion came from the oil and gas support services segment.
Cash Flow from investment activities
126
analisis dan pembahasan
Manajemen
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015
arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar rp538,1 miliar.
pengeluaran ini digunakan untuk belanja modal sebesar rp491,0 miliar yang digunakan untuk keperluan pembelian
wireless seismic dan peripheral seismic, CTu, slickline unit, eWL unit onshore dan offshore, MLu dan refurbish hWu
dan pembelian peralatan operasi lainnya yang sebagian besar masih dalam tahap pengadaan dan pembuatan.
selain itu pembelian aset tetap lainnya berupa pembelian tanah, serta perbaikan gudang dan gedung graha elnusa.
peningkatan investasi pada tahun 2015 didominasi oleh investasi carried over dari tahun 2014 sebagai komitmen
dari perseroan untuk meningkatkan competitive advantage perseroan di pasar jasa migas dengan
melakukan upgrade peralatan dengan penggantian unit yang lebih baru maupun refurbish.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
uraian
dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015 2014
Pertumbuhan Growth 2014-2015
Description
In Million Rupiah, unless stated otherwise
penerimaan pinjaman bank
732,239 118,177
519.61
proceeds from bank Loans pembayaran pinjaman bank
536,040 438,567
22.23
payment of bank Loans pembayaran dividen kas
290,095 120,210
141.32
Cash dividend paid penarikan kas yang dibatasi
penggunaannya - neto
11,053 102,234
89.19
Withdrawal of restricted Cash - net kas neto yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan
82,834 338,366
75.52
net Cash used in Financing activities
arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun sebesar 75,5 dari rp338,4miliar
menjadi rp82,8 miliar pada 2015. pada tahun 2014 strategi pendanaan perseroan fokus pada pelunasan
sejumlah pinjaman untuk kredit investasi dan selanjutnya melakukan strategi pendanaan yang lebih
efektif. pada tahun 2015, perseroan memperoleh pinjaman bank sebesar rp732,2 miliar yang digunakan
untuk pembiayaan investasi. perseroan memperoleh pinjaman bank jangka panjang untuk kredit investasi
dari anZ sebesar usd21,9 juta dan kredit investasi dari bTMu sebesar usd15,9juta. selain itu perseroan juga
memperoleh pinjaman jangka pendek untuk kredit Modal kerja dari iCbC sebesar usd5,0 juta dan uob
sebesar usd6,9 juta.
selama tahun 2015, perseroan telah melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar rp536,0 miliar
yang terdiri dari pelunasan pokok pinjaman bank jangka panjang untuk kredit investasi pada bCa sindikasi sebesar
rp329,2 miliar, kredit investasi pada bTMu sebesar rp54,8 miliar, kredit investasi pada anZ sebesar rp80,5
miliar, kredit investasi pada bsM sebesar rp788,2 juta, kredit investasi pada bni syariah sebesar rp1,6 miliar.
selain itu, perseroan juga telah melakukan pelunasan pokok pinjaman bank jangka pendek untuk kredit Modal
kerja pada iCbC indonesia sebesar rp69,2 miliar.
perseroan juga mencatat total pembayaran dividen kas secara konsolidasi kepada pemegang saham sebesar
rp291,1 miliar atas kinerja laba bersih perseroan pada tahun 2014. pembayaran dividen ini terdiri dari
pembayaran dividen elnusa sebesar rp288,7 miliar, pembayaran dividen pnd sebesar rp1,4 miliar dan
pembayaran dividen eFk sebesar rp4,9 juta.
net cash flows used in investing activities during 2015 amounted to rp538.1 billion. This expenditure was used
as capital expenditure rp491.0 billion, which went for the purchase of wireless seismic and seismic peripheral,
CTu, slickline, onshore and offshore eWL unit, MLu and hWu refurbishment and purchases of other operational
equipment which most of them were still in procurement and manufacture process. in addition the purchase of other
fix assets was in the form of land purchase, renovation of warehouse and graha elnusa building.
increased investment in 2015 was dominated by investments carried over from 2014 as the commitment
of the Company to increase the Companys competitive advantage in the market of oil and gas services by upgrading
equipment with replacement or refurbish.
Cash Flow from Funding activities
net cash flow used in financing activities decreased by 75.5 from rp338.4 billion to rp82.8 billion in 2015.
in 2014, the Companys funding strategy was to focus on the payment of loans for investment and later to
achieve a more effective funding strategies. in 2015, the Company obtained a bank loan of rp732.2 billion,
which was used as an additional investment financing. The Company obtained a long-term bank loan for
investment credit from anZ amounting usd21,9 million and investment Credit from bTMu usd15.9 million.
Moreover, the Company received short term loans for Working Capital Credit from iCbC as much as usd5.0
million and from uob usd6.9 million.
in 2015 the Company made payment of bank loans as much as rp536.0 billion, including a principal repayment
of long-term bank loans for investment from bCa Loan syndication as much as rp329.2 billion, investment
Credit from bTMu by rp54.8 billion, investment Credit from anZ amounting to rp80.5 billion, investment Credit
from bsM amounting to rp788.2 million, investment Credit from bni syariah rp1.6 billion. in addition, the
Company repaid the principal short-term bank loans, namely working capital credit from iCbC indonesia
amounting rp69.2 billion.
The Company also recorded consolidated cash dividend payment to shareholders amounting to rp291.1 billion
from the Companys net profit in 2014. The dividend payment consisted of elnusas dividend payment as
much as rp288.7 billion, dividend payment of pnd rp1.4 billion and dividend payment of eFk rp4.9 million
127
Management discussion and
analysis
2015 annual report PT Elnusa Tbk
Rasio Profitabilitas
uraian unit
2015 2014
Description
Rasio Profitabilitas
profitability ratio Margin Laba bruto
19.04 18.00
gross profit Margin gpM Margin Laba operasi
12.45 10.49
gross profit Margin opM Margin Laba bersih
9.94 10.09
net profit Margin npM rasio Laba bersih terhadap aset
8.52 10,00
return on assets roa rasio Laba bersih terhadap ekuitas
14.24 16,70
return on equity roe
Rasio likuiditas Liquidity ratio
rasio kas kali
0.65 0.77
Cash ratio rasio Lancar
kali 1.44
1.62 Current ratio
Rasio Solvabilitas
solvability ratio rasio Liabilitas terhadap ekuitas
kali 0.11
0.10 debt to equity ratio
rasio Liabilitas terhadap aset kali
0.40 0.40
debt to assets ratio
Kolektabilitas Piutang
Collectability periode rata-rata Tertagihnya piutang usaha
hari 76.38
80.45 Collection period
Perputaran Persediaan Current ratio
periode rata-rata perputaran persediaan kali
29.52 36.76
solvability ratio
Perputaran aset
assets periode rata-rata perputaran aset
85.66 99.16
solvability ratio
kinerja perseroan berdasarkan Margin profitabilitas untuk mengukur kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba
menunjukkan sedikit penurunan baik secara nominal maupun margin profitabilitas pada laba bersih. namun jika dilihat dari
margin laba bruto dan laba operasi terjadi peningkatan yang menunjukkan perseroan telah melakukan kegiatan usahanya
dengan lebih efisien. sementara itu rasio keuangan jika dilihat dari roa dan roe terjadi penurunan yang mengindikasikan
penambahan aset tidak diiringi dengan pertumbuhan laba. begitu juga dengan rasio laba bersih terhadap ekuitas terjadi
penurunan, yang disebabkan penurunan laba tahun berjalan. Memburuknya kondisi industri migas saat ini mengakibatkan
penurunan pasar jasa migas sehingga perseroan tidak dapat memaksimalkan utilisasi peralatan baik yang lama maupun
peralatan baru dari kegiatan investasi baru.
Kinerja Rasio Keuangan, Kolektibilitas Piutang dan Kemampuan membayar utang
Financial RaTio PERFoRmancE, REcEiVablE collEcTabiliTY, anD abiliTY To PaY loans
rasio likuiditas berdasarkan data rasio kas dan rasio lancar, menunjukkan penurunan. pada rasio kas terdapat penurunan
ketersediaan kas dan setara kas dalam meng-cover liabilitas jangka pendek, disebabkan meningkatnya pengeluaran
kas untuk kebutuhan investasi peralatan yang didanai oleh utang. begitu juga halnya dengan rasio lancar menunjukkan
penurunan, penurunan aset lancar terutama kas dan piutang usaha terbebani oleh penambahan kewajiban lancar berupa
pinjaman jangka pendek dari bank.
rasio solvabilitas menunjukkan peningkatan dengan bertambahnya pinjaman dari bank yang digunakan untuk
kegiatan operasional perseroan dan pembiayaan investasi. sementara itu periode rata-rata tertagihnya piutang usaha
perseroan tahun 2015 tercatat lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2014, kolektibilitas piutang lebih cepat empat
hari dari periode rata-rata tertagihnya piutang usaha 80 hari pada 2014 menjadi 76 hari pada tahun 2015. begitu juga
halnya dengan rasio perputaran persediaan dan aset yang semakin menunjukkan perbaikan sebagai bukti bahwa kegiatan
operasional perseroan mengalami perbaikan dari tahun lalu. profitability ratios
based on the margin of profitability, which measures the Companys ability to generate profit, the Companys
performance showed growth despite a decline in the nominal value and net profit margin. Meanwhile, the
gross margin and operating magin improved, showing that the Company was able to conducted its operation
efficiently. Financial ratios roa and roe decreased that reflected asset growth was not accompanied by profit
growth. The same thing happened to the ratio of net profit to equity, which declined because of the decrease
in profit. Worse condition in oil gas industry at that time resulted in lower market of oil and gas services,
so the Company could not maximize the utilization of equipment, both new and old in new investment
activities.
The liquidity ratio, as reflected in the cash ratio and current ratio, showed that there was a decrease in the
availability of cash and cash equivalents to cover short- term liabilities, due to the cash outflow for investment
equipment paid with loans. at the same time, the current ratio showed a decrease, lower current assets, mainly in
cash and operating receivables, were overshadowed by higher current liabilities in the form short-term loans
from banks.
solvency ratios showed an increase with higher bank loans that were used to finance the Companys operating
activities and investments. Moreover, the average period of collection of the Company’s receivable in 2015
was four day shorter than that of in 2014. Collectability of receivables in 2015 was 76 days, compared to 80 days
in 2014. The same improvement happened in inventory turnover and asset turnover, proving that the Companys
operational activities in 2015 were better compared to those in 2014.
128
analisis dan pembahasan
Manajemen
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015
struktur modal
uraian
dalam Jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015
Kontribusi
Contribution
2014
Kontribusi
Contribution
Description
In Million Rupiah, unless stated otherwise
liabilitas
1,772,327 40.21
1,707,428 40.11
liability
Liabilitas Jangka pendek
1,448,585 32.87
1,378,311 32.38
Current Liability Liabilitas Jangka panjang
323,742 7.35
329,117 7.73
non Current Liability
Ekuitas
2,635,186 59.79
2,549,456 59.89
Equity
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2,600,881 59.01
2,518,221 59.16
equity attributable to owners of the parents
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
34,305 0.78
31,235 0.73
equity attributable to non Controlling interests
Jumlah liabilitas dan Ekuitas
4,407,513 100.00
4,256,884 100.00
Total liabilities and Equity
perseroan mengelola permodalan untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan
usaha melalui struktur permodalan yang optimal dengan mengurangi biaya modal. Modal terdiri dari sejumlah
komponen ekuitas yang merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjamanutang.
struktur modal perseroan lebih didominasi oleh modal sendiri dibandingkan dengan liabilitas dengan komposisi
60:40. rasio interest bearing debt to equity dihitung terhadap total seluruh utang pinjaman bank terhadap total
ekuitas, sementara itu rasio interest bearing debt to ebiTda dihitung terhadap total ebiTda. rasio liabilitas terhadap
ekuitas dihitung berdasarkan total liabilitas dibandingkan dengan ekuitas neto. rasio pengembalian utang dihitung
berdasarkan ebiTda dikurangi dividen terhadap pembayaran pokok dan bunga. pembayaran pokok dan bunga tidak
termasuk pelunasan yang dipercepat.
uraian 2015
2014 Description
utang berbunga terhadap ekuitas 0.28
0.17 interest bearing debt to equity
utang berbunga terhadap ebiTda 1.01
0.64 interest bearing debt to ebiTda
rasio Liabilitas terhadap ekuitas 0.67
0.67 Liability to equity ratio
rasio pengembalian utang 1.81
2.21 debt service Coverage ratio
Kebijakan manajemen atas struktur modal
pengelolaan modal dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan memberikan imbal hasil usaha
yang maksimal kepada para pemangku kepentingan dengan menjaga struktur modal yang optimal yang meliputi utang
dan ekuitas untuk mengurangi biaya modal.
perseroan memiliki kebijakan untuk mempertahankan basis modal yang kuat sebagai dasar pemilihan
kebijakan manajemen atas struktur modal dengan mempertimbangkan kondisi bisnis, tingkat pengembalian
modal serta dividen yang dibagikan.
struktur modal dan Kebijakan struktur modal
caPiTal sTRucTuRE anD PolicY on caPiTal sTRucTuRE
Capital structure
The Company managed capital in order to protect its ability in maintaining the continuity of business through
an optimal capital structure to reduce capital costs. Capital consists of a number of components of equity
which is a balance between the use of equity capital to loandebt.
The Companys capital structure was dominated by equity to liabilities with ratio of 60:40. The ratio of
interest bearing debt to equity was calculated based on the total debt bank loans to total equity, while the ratio
of interest bearing debt to ebiTda was calculated based on total ebiTda. Liability to equity ratio was calculated
based on the total liabilities compared to net equity. The ratio of debt repayment was calculated based on
the ebiTda minus dividend to the payment of principal and interest. principal payment and interest was not
considered as early repayment.
Managements policy on Capital structure
Capital management were intended to maintain business continuity and to give maximum yields to the
stakeholders by maintaining an optimal capital structure that includes debt and equity to reduce capital costs.
The Company has a policy to maintain a strong capital base as a basis for the management to take policy on
capital structure, by taking into account of business conditions, the return on capital and dividend payment.
129
Management discussion and
analysis
2015 annual report PT Elnusa Tbk
perseroan memonitor permodalan berdasarkan rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas pada kisaran 70.
kebijakan struktur modal perseroan juga mengikuti rasio yang disyaratkan oleh kreditur. kondisi industri migas juga
menjadi pertimbangan perseroan dalam menentukan kebijakan struktur modalnya. kondisi industri migas
yang sedang anjlok menyebabkan manajemen lebih mengutamakan permodalan perseroan mengunakan
ekuitas walaupun secara rasio keuangan perseroan masih sangat baik dalam posisi net cash dan peFindo
sebagai perusahaan pemeringkat memberikan rating ida+ dengan stable outlook bagi perseroan.
perseroan disyaratkan oleh undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan Terbatas untuk
mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20 dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh. persayaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh
perseroan dalam rapat umum pemegang saham. perseroan dan anak perusahaan dipersyaratkan untuk
memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman bank. perseroan juga memiliki kebijakan dan
strategi untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimal sebesar 3 kali dan rasio pengembalian
utang minimal sebesar 1,1 kali. The Company monitored capital based on the ratio of
total liabilities to equity ratio at around 70. policies also followed the Companys capital structure
ratios required by lenders. The condition of the oil and gas industry was also a consideration in determining
the Companys capital structure policy. Condition of the oil and gas industry was down, so the management put
more priority to the Companys capital using equity even though the Companys financial ratios were still very
good in net cash position and the rating given by rating agency peFindo, Corporate rating ida+ with a stable
outlook.
The Company, as required by Law no. 40 year 2007 on Limited Company, had to allocate reserve fund that
might not be distributed up to 20 of the issued and fully paid capital. requirements of external capital were
considered by the Company in the general Meeting of shareholders. The Company and its subsidiaries were
required to maintain a certain level of capital by bank loan agreements. The Company also had policy and
strategy to maintain debt to equity ratio at a maximum of 3 times and minimal debt repayment ratio of 1.1
times.
130
analisis dan pembahasan
Manajemen
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015
dalam rangka pendanaan barang modal yang diperlukan untuk investasi peralatan operasi, perseroan melakukan
beberapa perjanjian perikatan pembiayaan. berikut adalah ikatan yang material terkait investasi barang
modal dengan para kreditur :
The bank of Tokyo-mitsubishi uFJ ltd. bTmu Jepang
berdasarkan perjanjian kredit tanggal 26 Februari 2014 yang diubah pada tanggal 8 oktober 2014, perseroan
memperoleh fasilitas kredit berjangka yang terdiri dari : -
Fasilitas Tranche 1 dengan batas maksimum sebesar usd8,1 juta untuk membiayai proyek pengadaan
satu unit aWb eLsa-8. -
Fasilitas Tranche 2 dengan batas maksimum sebesar usd3,7 juta untuk membiayai proyek pengadaan
satu unit CTu.
berdasarkan perjanjian kredit tanggal 19 november 2014, perusahaan memperoleh fasilitas kredit berjangka
untuk membiayai proyek investasi penggantian dan atau penambahan peralatan modular drilling rig dengan
batas maksimum sebesar usd3,0 juta.
berdasarkan perjanjian kredit tanggal 5 Juni 2015, perusahaan memperoleh fasilitas kredit berjangka yang terdiri dari:
- Fasilitas Tranche ViCoTL 4 dengan batas maksimum
sebesar usd7,9 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit CTu oleh ViCo yang akan jatuh tempo dalam
waktu 60 bulan sejak tanggal perjanjian.
- Fasilitas Tranche eWLTL 5 dengan batas maksimum
sebesar usd3,2 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit eWL oleh pep yang akan jatuh tempo dalam
waktu 48 bulan sejak tanggal perjanjian.
- Fasilitas Tranche puMpTL 6 dengan batas maksimum
sebesar usd1,2 juta untuk membiayai proyek investasi dua unit triplex pump oleh Tepi yang akan
jatuh tempo dalam waktu 48 bulan sejak tanggal perjanjian.
The Bank ANZ Indonesia “ANZ”
berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 april 2015 yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal
5 Juni 2015, perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan untuk membayar pinjaman sindikasi Catatan
22d dengan batas maksimum sebesar usd21,9 juta. Fasilitas ini mensyaratkan perusahaan untuk, antara lain,
memelihara rasio pengembalian utang minimal sebesar 1,1 kali dan rasio utang berbunga konsolidasian terhadap
ebiTda konsolidasian maksimal sebesar 3,5 kali.
Fasilitas ini, bersama dengan fasilitas Trade Finance Loan yang diperoleh dari anZ Catatan 17, dijamin dengan
aset tetap tertentu senilai tidak kurang dari usd47,8 juta.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
maTERial aGREEmEnT FoR inVEsTmEnT in caPiTal GooDs
in order to procure capital goods required for the investment in operational equipment, the Company
had several loan agreements. These are the bonding agreement with the creditors that are material related
to capital investments:
The bank of Tokyo-Mitsubishi uFJ Ltd. bTMu Jepang based on credit agreement dated February 26, 2014,
amended in october 8, 2014, the Company received term credit facilities namely:
- Tranche 1 Facility with maximum amount usd8.1
million to finance the procurement project of one unit of aWb eLsa-8.
- Tranche 2 Facility with maximum amount usd3.7 million to finance the procurement project of one
unit of CTu. based on the credit agreement dated november 19,
2014, the Company obtained a term loan facility to finance investment project for replacement and
or addition of equipment modular drilling rig with a maximum limit of usd3.0 million.
based on credit agreement dated June 5, 2015, the Company received a term loan facility, consisting of:
- Tranche ViCoTL 4 facility with maximum amount of usd7.9 million to fund investment project of two
units CTu by ViCo that would mature in 60 months after the agreement date.
- Tranche eWLTL 5 facility with maximum amount of usd3.2 million to fund investment project of two
units eWL by pep that would due within 48 months after the agreement date.
- Tranche puMpTL 6 facility with maximum amount
of usd1.2 million that would fund investment project triplex pump by Tepi maturing within 48
months after the agreement date.
The bank anZ indonesia “anZ” based on the credit agreement dated april 28, 2015,
which was amended and restated on June 5, 2015, the Company obtained Term Loan to repay syndicated loan
note 22d with a maximum limit of usd21.9 million. This facility requires the Company to, among other
things, maintain a minimum debt repayment ratio of 1.1 times and the ratio of consolidated interest-bearing debt
to consolidated ebiTda at maximum 3.5 times.
This facility, together with Trade Finance Loan facilities obtained from anZ note 17, was secured by certain
fixed assets totaling at least usd47.8 million.
131
Management discussion and
analysis
2015 annual report PT Elnusa Tbk
The Bank BNI Syariah “BNI Syariah”
pada tanggal 19 september 2013, epn memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dengan batas
maksimum sebesar rp25,0 miliar.
berdasarkan akad pembiayaan murabahah tanggal 30 desember 2013, epn menggunakan fasilitas pembiayaan
murabahah sebesar rp9,0 miliar untuk membiayai pembelian delapan unit truk tangki. Fasilitas ini akan jatuh
tempo dalam 60 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini mensyaratkan epn untuk, antara lain, memelihara rasio
lancar minimal sebesar 1 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimal sebesar 2,5 kali dan rasio pengembalian utang
minimal sebesar 1 kali, serta tidak melakukan tindakan- tindakan tertentu tanpa memperoleh persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari bni syariah.
Fasilitas ini dijamin dengan truk tangki yang dibiayai oleh fasilitas ini senilai rp11,3 miliar dan piutang usaha dari
pertamina yang timbul atas pendapatan penyewaan truk tangki tersebut.
Pinjaman sindikasi
pada tanggal 31 desember 2014, perusahaan mempunyai fasilitas pinjaman sindikasi dari beberapa lembaga
keuangan di mana bCa bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger, dengan
saldo terutang sebesar usd25,0 juta setara dengan rp311,0 miliar. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi secara
bertahap, terakhir melalui pelunasan dipercepat pada tanggal 3 Juni 2015 dengan menggunakan fasilitas Term
Loan yang diperoleh dari anZ.
Pinjaman bank syariah mandiri
pada tanggal 31 desember 2014, epn mempunyai fasilitas pinjaman dari bsM dengan saldo terutang
sebesar rp788,0 miliar. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 20 Mei 2015.
bank bni syariah “bni syariah” on september 19, 2013, epn obtained a Murabahah
financing facility with maximum facility amounting to rp25.0 billion.
based on murabahah financing agreement dated december 30, 2013, epn used murabahah financing
facility amounting rp9.0 billion to finance the purchase of eight units of tank trucks. This facility would be due
within 60 months from the date of withdrawal. This facility requires epn to, among other things, maintain
current ratio of at least 1 time, maximum debt to equity ratio of 2.5 times and debt repayment ratio at minimum
1 time, and to not perform certain actions without obtaining prior written consent of bni syariah.
The facility is secured by the tank trucks bought using this financing facility amounting to rp11.3 and receivables
from pertamina related to the rental income of tank trucks.
syndicated Loan
on december 31, 2014, the Company had a syndicated loan facility from several financial institutions with bCa
acting as the facility agent, underwriter and guarantor as well as arranger, with an outstanding balance of usd
25.0 million equivalent to rp311.0 billion. This loan facility had been repaid in stages, the last through early
repayment on June 3, 2015 by using the Term Loan facility obtained from anZ.
bank syariah Mandiri Loan
on december 31, 2014, epn has a loan facility of bsM with an outstanding balance of rp788.0 billion. This loan
facility was fully paid on May 20, 2015.
132
analisis dan pembahasan
Manajemen
PT Elnusa Tbk Laporan Tahunan 2015
pada tahun 2015, pengeluaran perseroan untuk investasi barang modal sebesar rp491,0 miliar. realisasi investasi
ini naik sebesar 34,0 dibandingkan tahun lalu sebesar rp366,5 miliar. porsi terbesar realisasi investasi ini
merupakan kelanjutan dari investasi multi year carried over dari tahun sebelumnya berasal dari divisi dos
sebesar rp 287,4 miliar dan divisi gsC sebesar rp50,0 miliar.
uraian Description
dalam Jutaan rupiah kecuali dinyatakan lainIn Million Rupiah unless stated otherwise
2015 2014
Growth Percentage
holding : -
drilling and oilfield services -
geoscience services -
shared services 287,396
50,012 44,078
280,611 28,115
31,612 2.42
77.88 39.43
anak perusahaan subsidiaries
: -
pT elnusa petrofin -
pT sigma Cipta utama -
pT patra nusa data -
pT elnusa Fabrikasi dan konstruksi -
pT elnusa Trans samudera 48,782
5,976 396
691 53,704
10,878 7,876
7,376 -
- 348.45
24.12 94.63
- -
Total 491,036
366,467 33.99
sementara itu total investasi pada seluruh anak perusahaan mencapai rp109,5 miliar dengan porsi
terbesar berasal dari epn sebesar rp48,8 miliar dan eTsa sebesar rp53,7 miliar. epn melakukan pembelian
mobil tangki untuk penambahan kapasitas, sedangkan investasi eTsa berupa investasi aWb yang telah rampung
selama tahun 2015.
pembelian barang modal atau investasi ini bertujuan untuk revitalisasi peralatan, penggantian dan
penambahan kapasitas. selain itu perseroan juga melakukan perbaikan dan pembenahan fasilitas gedung
yang kedepannya diharapkan akan meningkatkan pendapatan perseroan dari penyewaan gedung.
beberapa investasi barang modal dengan nilai signifikan yang dilakukan perseroan antara lain:
uraian Description
Tujuan Purpose
Nilai Investasi Juta Rp
Investment value Million Rp
sumber Dana Fund Source
3 unit eWL offshore penambahan kapasitas dan ekspansi bisnis
Capacity addition and business expansion 48,512
ekuitas dan utang bank equity and bank Loan
2 unit CTu Land penambahan kapasitas dan pemenuhan persyaratan project
Capacity addition and project requirement 71,206
ekuitas dan utang bank equity and bank Loan
2 unit eWL Truck Tool system
penambahan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan project Capacity addition and project requirement
32,975 ekuitas dan utang bank
equity and bank Loan hWu 340 k
penambahan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan project Capacity addition and project requirement
39,753 ekuitas dan utang bank
equity and bank Loan Unit Acquisiion, Peripheral,
Sotware Seismic penambahan kapasitas dan upgrade peralatan
Capacity addition and equipment upgrade 68,500
ekuitas dan utang bank equity and bank Loan
Realisasi Investasi Barang Modal Tahun 2015
caPiTal GooDs inVEsTmEnT in 2015
in 2015, the Company expenditures for capital investments was rp491.0 billion. The actual investment
rose 34.0 from rp366.5 billion in the earlier year. The biggest share of this investment was the continuation of
multiyear investment carried over from the previous year came from dos division as much as rp 287.4 billion
and gsC division as much as rp50.0 billion.
Meanwhile, the total investment of subsidiaries reached rp109.5 billion, with the largest portion coming from
epn amounted rp48.8 billion and from eTsa amounted to rp53.7 billion. epn purchased tank trucks for increase
capacity, while eTsa invested in aWb that had been completed in 2015.
purchases of capital goods or investment were aimed at revitalization of equipment, replacement and addition
of capacity. The Company also repaired and renovated building facilities that in the future would expectedly
increase the Companys revenue from leasing the building.
some capital good investments the Company made with significant values included:
133
Management discussion and
analysis
2015 annual report PT Elnusa Tbk
uraian dalam Jutaan rupiah kecuali
dinyatakan lain realisasi 2015
2015 Realization Target rkap 2015
2015 WPB Target pencapaian
Achievement Description
In Million Rupiah unless stated otherwise
Pendapatan 3,775,323
3,780,816 99.85
Revenues laba bersih
375,364 252,720
148.53 net Profit
Total aset 4,407,513
4,530,280 97.29
Total assets Total liabilitas dan Ekuitas
4,407,513 4,530,280
97.29 Total Liabiliies and Equity