3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kodya Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
3.3 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pustaka deskriptif yang berupa uraian cerita, ungkapan, pernyataan, kata-kata tertulis, dan perilaku yang
digambarkan dalam teks. Jenis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah data deskriptif menggunakan pendekatan filsafat fenomenologi moderen, yang
dipelopori oleh Edmund Gustav Albrecht Husserl 1859-1938. Filsafat fenomenologi moderen tersebut cenderung menekankan peranan pemahaman terhadap makna.
3.3.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh penyelidik untuk tujuan khusus Surachmad, 1990: 163. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka sumber data primer yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah novel Mary Shelley Frankenstein, cetakan ketiga puluh, yang
disunting oleh Maurice Hindle dan diterbitkan ulang oleh Penguin Books, London, Inggris pada tahun 2003.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dan terlebih dahulu dikumpulkan oleh orang luar penyelidik, walaupun yang dikumpulkan itu sebenarnya
data asli Surachmad, 1990: 163. Dengan demikian, maka data sekunder yang digunakan peneliti dalam menganalisis data primer antara lain berupa analisis sumber
dari internet dan buku-buku yang dapat dijadikan sebagai acuan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan format desain deskriptif-kualitatif yang didasari oleh Filsafat Fenomenologisme. Fenomenologi adalah tataran berpikir secara
filosofis terhadap obyek yang diteliti dengan cara menekankan pada peran pemahaman terhadap makna. Hal tersebut dapat dimaklumi dikarenakan manusia
adalah makhluk simbolik yang menggunakan dan mengembangkan simbol-simbol untuk berkomunikasi. Menurut Endraswara 2008, dalam penelitian sastra,
Fenomenologi menghendaki kesadaran peneliti untuk masuk ke dalam teks, bukan mendorong keterlibatan subjektif murni. Otoritas peneliti sebagai pemberi makna
memiliki peranan penting, dan penafsiran teks disesuaikan dengan situasi kesejarahan penafsir. Sebuah karya sastra hadir bukan sebagai sebuah produk akhir dan bukan
menyajikan makna yang sudah selesai. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dengan cara
1 membaca novel Mary Shelley Frankenstein secara cermat dan berulang-ulang; 2
Universitas Sumatera Utara
menuliskan temuan data dalam kartu ikhtisar, diterjemahkan, dan dibagi ke dalam unit-unit kecil sesuai klasifikasinya; 3 pada saat yang bersamaan dilakukan reduksi
data, yakni dengan cara mengabaikan data-data yang kurang relevan. Menurut Bungin 2007a, dalam penelitian kualitatif, terdapat keterkaitan
antara teori, metode pengumpulan data, dan metode analisis data; di mana relasi metode pengumpulan data dan teknik-teknik analisis data dilakukan sekaligus secara
bersamaan, karena suatu metode pengumpulan data juga sekaligus adalah metode dan teknik analisis data.
Observasi sebagai metode penelitian kualitatif merupakan suatu pengamatan dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya. Oleh sebab itu,
observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuannya melalui hasil kerja panca indra mata, serta dibantu oleh panca indra lainnya.
Terhadap hal di atas, khususnya terkait teknik pengumpulan data dan teknik analisis data kualitatif Bungin 2007a: 78 menjelaskan, sbb:
Pada dasarnya, metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sekaligus juga adalah metode analisis data, dengan kata
lain prosedur metodis sekaligus juga adalah strategi analisis data itu sendiri, sehingga proses pengumpulan data juga sekaligus adalah
proses analisis data. Dengan demikian, proses pengumpulan data juga adalah proses analisis data, karena itu setelah data
dikumpulkan maka sesungguhnya sekaligus peneliti sudah menganalisis datanya.
Sebagai sebuah karya Postrukturalisme, Mary Shelley Frankenstein menggunakan sistem tanda dalam kehidupan bermasyarakat, di mana tanda-tanda
tersebut mengatur pola-pola interaksi sosial dalam sebuah masyarakat yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memahami hal ini, yakni bahasa sebagai sebuah sistem tanda, digunakan tipologi dari tanda-tanda yang digunakan dalam masyarakat.
3.5 Teknik Analisis Data