57
Skor 2 : Apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan benar namun dengan banyak bantuan dari guru verbal ucapan dan non verbal
tindakan Skor 1 : Apabila siswa tidak mampu mengerjakan tiap butir tes dengan
benar.
I. Validitas instrumen
Uji validitas menurut Purwanto 2007: 123 menjelaskan bahwa validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuai yang
diinginkan. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas isi content validity. Validitas isi menggunakan
kurikulum sebagai pedoman dalam pengukuran hasil belajar. Menurut Zainal Arifin 2011: 246 tujuan utama validitas isi content validity adalah untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik mengusai materi pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis yang timbul pada diri
peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran. Pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan meminta pertimbangan dari pakar atau ahli
judgment expert. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru kelas V cerebral palsy di SLB G Daya Ananda. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kesesuaian materi, kompetensi dasar dan kemampuan siswa dengan instrumen yang telah disusun. Setelah dilakukan penilaian dan
perbaikan dari pakar atau ahli, soal selanjutkan akan diberikan kepada siswa. J.
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mencermati, menguraikan, dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil
58
pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran Muhadi, 2011: 140. Teknik analisis data digunakan
untuk mengungkapkan hasil tes dan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru serta penggunaan teknik latihan graphomotor dalam menulis
permulaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk mengolah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil ketercapaian siswa
cerebral palsy atas kemampuan menulis permulaan. Data yang berupa angka kemudian dideskripsikan. Perbandingan akan dilakukan antara skor pra
tindakan dan pasca tindakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan menulis permulaan pada anak cerebral palsy yang diteliti.
Ketercapaian siswa cerebral palsy atas kemampuan menulis permulaan disesuaikan dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berikut dipaparkan rumus yang digunakan untuk mendapatkan presentase peningkatan kemampuan menulis permulaan siswa cerebral palsy dengan
menggunakan pedoman penilaian yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto
2006: 102 :