Latihan Kasus Tugas Modul GP Matematika SMP KK C

Kegiatan Pembelajaran 8 60 ended berada pada penyajian masalah terbuka open-ended problem pada awal pembelajaran. Masalah terbuka merupakan masalah yang diformulasikan memiliki beberapa jawaban yang benar tidak lengkap atau terbuka Inprasitha, 2006. Menurut Dahlan, 2004: 214 model pembelajaran matematika melalui pendekatan open-ended yang dikombinasikan dengan strategi kooperatif dapat membuat siswa belajar matematika dengan tidak terlalu menekankan aspek prosedural atau algoritma, tetapi lebih dari itu, matematika sebagai alat berpikir, penyelesaian masalah, komunikasi dan juga unsur sosial. Menurut Nohda 2000:1-39, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended terdiri dari tiga situasi umum yang secara singkat digambarkan pada diagram 1. Situation A: Formulating a problem mathematically Situation B: Investigating various approach to the formulated problem Situation C: Posing, advanced problems Solving 1 Solving 2 Solving 3 Original problem Next problem 1 Next problem 2 Next problem 3 Gambar 4. Gambar 4. Diagram situasi Pendekatan Pembelajaran Open-Ended Nohda, 2000 Pada situasi A, guru menunjukkan siswa pada suatu situasi nyata atau masalah, dan siswa mencoba merumuskannya sebagai masalah matematika dengan pengalaman belajar mereka sendiri. Pada situasi B, siswa diharapkan untuk menemukan solusi mereka sendiri atas dasar pengalaman. Pada situasi C, siswa mencoba untuk menimbulkan masalah yang lebih umum atas dasar kegiatan mereka pada situasi B.

2. Konstruksi Soal Open-ended dan Penilaian Pembelajarannya

Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika sangat bergantung pada masalah yang disajikan. Nohda 2000:1-39 mengemukakan bahwa jenis masalah yang digunakan dalam pendekatan pembelajaran open-ended ini adalah masalah yang tidak rutin non-rutine problems. Masalah tidak rutin yang disajikan sifatnya terbuka openness. Masalah ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu: