Kegiatan Pembelajaran 7
52
mungkin bergantung pada kebutuhan siswa
12 Menggunakan buku teks yang sama
Banyak sumber belajar yang disiapkan 13
Mencari interpretasi tunggal pada ide dan kejadian
Ragam perspektif dalam ide dan kejadian
14 Guru secara langsung mengarahkan
perilaku siswa Guru memfasilitasi keterampilan siswa
agar menjadi pembelajar yang percaya diri
15 Guru yang menyelesaikan masalah
Siswa membantu siswa lain dan guru dalam menyelesaikan masalah
16 Guru menyediakan standar
kelulusan untuk kelas seluruh siswa
Siswa bersama guru bekerja untuk mendapatkan tujuan kelas sekaligus
tujuan belajar individu.
17 Bentuk penilaian yang tunggal
sering digunakan. Siswa dinilai berdasarkan beragam cara.
4. Mengapa DI?
Mengapa dibutuhkan DI? Pertama, jelas bahwa peserta didik memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-beda. Dengan kemampuan awal dan
kebiasaan belajar yang berbeda, tentu cara guru mengajar juga harus memperhatikan semua perbedaaan tersebut. Jika tidak, tentu saja siswa yang cocok
akan meningkat belajarnya, semenara siswa yang tidak cocok akan terhambat kemampuan belajarnya. Kedua, terdapat banyak bukti penelitian yang menunjukkan
bahwa DI meningkatkan kemampuan siswa. Misalnya pembelajaran yang berdasarkan level kesiapan siswa misalnya Vygotsky, 1986, berdasarkan minat
siswa misalnya Csiks zentmihalyi, 1997, berdasarkan gaya belajar misalnya Sternberg, Torff, Grigorenko, 1998. Ketiga, DI berkaitan erat dengan
profesionalisme guru. Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman belajar siswa. Jadi, jika seorang
guru mampu melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi, maka hal itu menunjukkan guru tersebut lebih kompeten, kreatif, dan profesional.
5. Metode Diferensiasi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru dapat melakukan differensiasi pada paling sedikit empat elemen pembelajaran berdasarkan perbedaan kemampuan awal, minat, dan gaya belajar siswa:
Tomlinson, 2001 2015; ESA 67, p.5. a. Konten content
Modul Matematika SMP
53
Konten dimaksudkan apa yang harus dipelajari siswa atau bagaimana siswa mendapatkan konseppengetahuan tersebut Anderson, 2007.
Berikut beberapa contoh bagaimana cara mendeiferensiasi konten. 1 Menggunakan bahan belajar dengan level kedalaman yang bervariasi.
2 Menggunakan aktivitas dengan beragam kompetensi dalam taksonomi Bloom. 3 Menggunakan bahasa teknis yang bervariasi sesuai kemampuan awal siswa.
4 Menyampaikan gagasan dengan cara komunikasi auditori dan visual. 5 Menyediakan sumber belajar tambahan yang cocok bagi siswa dengan levelnya.
6 Memperbolehkan belajar dengan urutan materi yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam.
7 Membentuk kelompok kecil untuk mengajar ulang agar siswa berjuang untuk belajar bagi siswa berkemampuan rendah, atau agar siswa meningkatkan
kemampuan yang telah diperoleh bagi siswa berkemampuan atas. b. Proses process.
Cara kedua adalah dengan memvariasikan aktivitas yang dijalani siswa untuk memahami atau menguasai konten belajar. Aktivitas itu bergantung ada gaya belajar
siswa. Berikut beberapa contoh bagaimana cara mendiferensiasi proses. 1 Menyediakan presentasi yang bervariasi sesuai perbedaaan gaya belajar siswa.
2 Menggunakan aktivitas berjenjang agar semua siswa dapat belajar pengetahuan dan keterampilan esensial namun dengan level bantuan, tantangan dan
kesulitan yang berbeda. 3 Menyediakan pusat perhatian yang mendorong siswa mengeksplorasi bagian
topik pembelajaran sesuai minat mereka. 4 Mengembangkan agenda personal setiap siswa yang memuat apa yang harus
dilakukan siswa secara bersama-sama dan secara individual, dalam waktu yang ditentukan atau setelah siswa berhasil mempelajari hal lain lebih awal.
5 Menyediakan alat peragabantu
lain untuk
membantu siswa yang
memerlukannya. 6 Menyediakan waktu belajar yang bervariasi, agar siswa mendapatkan tambahan
bantuan belajar dari guru atau mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam.