Konsep diri positif dan konsep diri negatif

11 b. Kelompok acuan reference group Setiap orang sebagai anggota masyarakat menjadi anggota berbagai kelompok. Setiap kelompok memiliki norma-norma sendiri. Diantara kelompok tersebut ada yang disebut kelompok acuan, yang membuat individu mengarahkan perilakunya sesuai dengan norma dan nilai yang dianut oleh kelompok tertentu 12 . Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut William H. Fitts yang dikutip Hendriati Agustiani, yaitu : a Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga. b Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain. c Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dan potensi pribadi yang sebenarnya. 13 Gabriel Marcel, seperti yang dikutip oleh Pudjijogyanti juga mengemukakan peranan orang lain dalam memahami didri kita sendiri, “ the fact is that we can understand ourselves by starting from the other, or from others, and only by star ting from them”. 14 Jadi konsep diri bukan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan orang lain. Ketika individu berintraksi, individu akan mendapat tanggapan. Tanggapan yang diberikan dari orang lain tersebut yang akan dijadikan cerminan invidu dalam menilai dan memandang dirinya. dan orang yang paling mempengaruhi konsep diri individu adalah dari significant other.karena orang yang pertama dikenal pertama adalah orang tua dan keluarga. Dan kita akan mendapat tanggapan pertama dari lingkungan keluarga ini.

d. Dimensi Konsep Diri

Konsep diri terdiri dari beberapa bagian. Berikut ini adalah dimensi konsep diri yang dikemukakan oleh Desmita; a. Pengetahuan Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan mengenai dari “siapa saya” yang akan 12 Clara R.Pudjigogyanti, op, cit., h. 27. 13 Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan, Bandung:PT Refika Aditama, 2006,h. 139 14 Clara R.Pudjigogyanti, op, cit., h. 28. 12 member gambaran tentang diri saya. Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra diri.Dimensi pengetahuankognitif dari konsep diri mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi, seperti “saya pintar”,”saya cantik”, “saya baik”, dan seterusnya. b. Harapan harapan atau diri yang dicita-citakan di masa depan. Ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa kita sebenarnya, pada saat yang sama kita juga mempunyai sejumlah pandangan lain tentang kemungkinan menjadi apa diri kita di masa mendatang. Singkatnya, kita juga mempunyai pengharapan bagi diri kita sendiri.Pengharapan ini merupakan diri-ideal self ideal atau diri yang dicita-citakan. c. Penilaian Penilaian diri sendiri merupakan pandangan tentang kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi 15 . Berdasrkan penjelasan diatas ketiga dimensi konsep diri sebagaimana yang diuraikan diatas bukanlah suatu yang berdiri sendiri, melainkan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Sedangkan dimensi konsep diri menurut Fits yang dikutip oleh Hendriati yaitu: a. Dimensi internal a Diri Identitas identity self yaitu bagian dari diri ini merupakanaspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan “siapa saya”. b Diri perilaku behavioral self merupakan presepsi individu tentang tingkah lakunya yang berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan ole h diri”. c Diri PenerimaanpenilaiJudging self Diri penilai berfungsi sebagai pengamat,penentu standar, dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara antara diri identitas dan diri pelaku. b. Dimensi Eksternal a Diri Fisik Physical self yaitu menyangkut presepsi seseorang terhadap keadaan dirinya secara fisik. b Diri etik moral moral-ethical self merupakan presepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standfar pertimbangan nilai moral etika. c Diri pribadi personal self merupakan perasaan atau presepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. d Diri Keluarga family self menunjukan perasaan dan harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai amggota kelurga. 15 Desmita, op, cit., h.166. 13 e Diri Sosial Social self merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan sekitarnya 16 . Pembentukan penilaian individu terhadap bagian-bagian dirinya dalam dimensi eksternal ini dapat dipenharuhi oleh penilaian dan interkasinya dengan orang lain. Sebagai contoh seseorang tidak dapat begitu saja menilai dirinya sebagi pribadi yang baik tanpa adanya tanggapan atau reaksi orang lain disekitarnya yang menunjukan bahwa ia memang memiliki pribadi yang baik. Dari penjelasan diatas dapat ditrik kesimpulan bahwa seluruh bagian diri ini baik internal maupun eksternal saling berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan yang utuh .

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Secara etimologi, “prestasi berarti; pencapaian, penampilan, dan kemampuan” 17 .Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi adalah “hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan,dikerjakan dan sebagainya dan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru” 18 . Menurut Zainal Arifin “prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu dari kata prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha” 19 . “Prestasi adalah hasil dari kemampuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap seseorang dalam mengerjakan suatu hal” 20 . Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang setelah melakukan kegiatan-kegiatan belajar 16 Hendriati Agustiani,loc.cit. 17 Muhammas Ngafenan, Kamus Rtimologi Bahasa IndonesiaSemarang:Dahara Prize, 1986, h.143. 18 Kamus Besar Bahasa IndonesiaJakarta: Balai Pustaka,2007, ed-III, cet-IV,h.895. 19 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, cet. Ke-1, h.12. 20 Ibid.,h.3.