53
Parung dibutuhkan kerja sama antar guru bidang mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Karena pada usia remaja siswa membutuhkan banyak sekali motivasi
dan sikap terbukanya kepada orang yang lebih dewasa. Jika siswa menyimpan semua kegagalan yang dialaminya sendiri akan berpengaruh pada perilaku siswa
itu sendiri dan menyebabkan prestasi belajar akan terus menurun. Konsep diri di SMP Islam parung berbeda-beda .Siswa dengan konsep diri
rendah akan mendapatkan prestasi belajar pendidikan agama islam yang rendah diakibaitkan ia memandang rendah kemampuan dirinya , khususnya dalam belajar
pendidikan agama islam. Hal ini mengakibatkan pencapaian prestasi belajar yang rendah pula.
Siswa yang memiliki konsep diri yang tinggi akan mampu menanpung banyak pengalaman tentang diri mereka sendiri , baik yang menyenagkan atau
yang tidak, sehingga dirinya menjadi lebih siap dan percaya diri. Dari sinilah seseorang memandang dirinya berharga, berarti dan memiliki kemampuan.
Kepercayaan akan kemampuan dirinya membuatnya nyaman dalam belajar sehingga ia mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar pendidikan agama
islam. Ketika dihadapkan dalam ujian sekolah siswa di SMP Islam Parung,
terdapat perbedaan antara siswa yang memiliki konsep diri rendah dengan siswa yang memiliki konsep diri tinggi. Siswa dengan konsep diri tinggi sudah siap
dalam menghadapi ujian dengan belajar sungguh-sungguh, kecemasan dalam menghadapi ujian dilakukan dengan belajar. Dan kegagalan dijadikan motivasi
untuk menjadi lebih baik. Sedangkan siswa dengan konsep diri rendah menganggap ujian sekolah adalah sebuah hal yang menakutkan. Bagi mereka
hafalan-halan surat yang akan diujikan pada ujian praktek pelajaran agama islam adalah hal yang membuat mereka sulit, tetapi ketakutan itu tidak diimbangi
dengan usaha dan justru memilih untuk menghindarinya. Sebelum mereka mencoba untuk memulai untuk berusaha mereka sudah berfikir jika diri mereka
tidak mampu dan tidak akan lulus. Sehingga harapan itu yang nantinya akan terjadi pada prestasi belajar pendidikan agama islam di sekolah.
54
Dalam penelitian ini dapat diimplikasikan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, seperti yang dikemukakan sebelumnya, bahwa
prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh konsep diri siswa.Hal ini memberikan implikasi bahwa hubungan keduanya terbentuk secara linear sinergis, dalam arti
jika konsep diri siswa ditingkatkan maka prestasi belajar juga meningkat. Implikasi praktis yang dapat dilakukan adalah upaya peningkatan konsep diri
siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar PAI. Konsep diri siswa dapat terbentuk jika pembelajaran yang ada menjadikan siswa berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
G. Keterbatasan Studi
Peneliti menyadari sepenuhnya dalam penelitian ini masih belum sempurna. Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan dan
kekurangan, diantaranya adalah pengambilan sampel yang relative sedikit, waktu penelitian yang sempit dan juga keterbatasan dana dan tenaga peneliti.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis sampaikan yang telah dibahas pada bab dan sub bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis mengemukakan
beberapa kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis lakukan, antara lain sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara konsep diri siswa dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Dilihat dari tabel
interprestasi konsep diri siswa, siswa dengan interval 128-150,9 dikategorikan memiliki konsep diri rendah, siswa dengan interval 141-166,41 dikategorikan
memiliki konsep diri sedang, sedangkan siswa dengan interval 166,42-188 dikategorikan memiliki konsep diri tinggi. Setelah dikkorelasikan dengan prestasi
belajar PAI, siswa yang memilki kategori konsep diri rendah, prestasi belajarnya rendah, siswa yang memiliki kategori konsep diri sedang dan siswa dengan
kategori konsep diri tinggi konsep dirinya juga tinggi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara konsep diri siswa dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Islam di SMP Islam Parung. Dengan kata lain, prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam yang diperoleh siswa tinggi, menunjukan siswa memiliki konsep diri yang tinggi. Sedangkan jika prestasi Pendidikan Agama
Islam yang diperoleh rendah menunjukan bahwa siswa tersebut memilki konsep diri yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam ada ditentukan oleh tinggi rendahnya konsep diri siswa.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Siswa agar dapat memandang dirinya secara positif dan dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya secara utuh dalam menyelesaikan
tugas yang diterimanya, sebagai langkah awal keberhasilan belajar.
2. Bagi Guru
Guru selain menyamapaikan materi dikelas juga harus memahami sisi psikologis siswa dengan cara mendorongnya bersikap positif pada dirinya
sendiri, menanamkan kepercayaan diri dan bersikap empati pada keadaannya.
3. Bagi Orang Tua
Orang tua sebagai bagian penting pembentuk konsep diri seorang anak diharapkan dapat mendidik anaknya dengan penuh kasih saying dalam
lingkungan keluarga sehingga terbentuk anak-anak dengan konsep diri tinggi yang akan memberikan prestasi belajar yang optimal.
4. Bagi Sekolah
Sekolah sebagai institusi pendidikan hendaknya dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembentukan konsep diri yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
57
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama,. Bandung:J-Art,2004.
Agustiani, Hendriati . Psikologi Perkembangan. Bandung:PT Refika Aditama, 2006.
Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar .Solo: Rineka Cipta,1990.
Ali, Mohammad, Metodologi Riset dan Aplikasi Riset Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:Bumi Aksara,2009.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta :Bumi Aksara,1996. Arifin,Zainal. Evaluasi Intruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.
Bahrudin dan Wahyuni, Ersa Nuri. Teori Belajar dan Pembelajaran .Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,2007
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan. Bandung: Refika Adiyama, 2007. Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung : Remaja Rosdakarya,
2011. Darajat,Zakiyah. Ilmu pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara,2000.
-----------------. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: CV,
Ruhama,1995. Djaali, Psikologi Pendidikan . Jakarta:Bumi Aksara, 2006.
Hutagalung, Inge . Pengembangan Kepribadian . Jakarta: PT Indeks 2007. Mutmainah,Nina. Psikologi Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka,1999.
Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Ngafenan, Muhammas. Kamus Etimologi Bahasa Indonesia. Semarang:Dahara
Prize, 1986. Pudjigogyanti, Clara . R. Konsep Diri Dalam Pendidikan , Jakarta: Arcan, 1988.