Pendapatan PPN KINERJA EKONOMI MAKRO

Nota Keuangan dan RAPBN 2014 3-11 Pendapatan Negara Bab 3 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Dilihat dari sektornya, pendapatan PBB meliputi pendapatan PBB sektor perdesaan, sektor perkotaan, sektor perkebunan, sektor kehutanan, dan sektor pertambangan. Pada periode tahun 2008—2012, pendapatan PBB meningkat rata-rata 3,4 persen, dari Rp25,4 triliun 2008 menjadi Rp29,0 triliun 2012. Dalam periode tersebut, pendapatan PBB terutama berasal dari pendapatan PBB pertambangan, PBB perkotaan, dan PBB perdesaan. Pendapatan ketiga jenis PBB tersebut masing-masing memberikan kontribusi rata-rata sebesar 69,8 persen, 21,6 persen, dan 4,7 persen. Sejak tahun 2012, pendapatan PBB perdesaan dan perkotaan mulai secara bertahap dialihkan ke pemerintah daerah, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Oleh karena itu, pendapatan PBB perdesaan dan perkotaan yang tercatat dalam APBN akan makin menurun dan akan menjadi nihil pada saat semua pemerintah daerah telah memungut pendapatan PBB sektor perdesaan dan perkotaan di tahun 2014. Dalam APBNP 2013, pendapatan PBB ditargetkan sebesar Rp27,3 triliun, turun 5,6 persen dari realisasinya dalam tahun 2012. Perkembangan realisasi pendapatan PBB tahun 2008—2013 disajikan pada Tabel 3.5. Pendapatan Cukai Pada periode 2008—2012, pendapatan cukai mengalami pertumbuhan rata-rata 16,7 persen per tahun, dari Rp51,3 triliun 2008 menjadi Rp95,0 triliun 2012. Peningkatan pendapatan cukai dalam periode 2008—2012 terutama dipengaruhi oleh peningkatan produksi rokok dan harga jual eceran rokok, kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau setiap tahun, serta keberhasilan dari upaya extra effort dalam pemberantasan cukai rokok ilegal. Apabila dilihat dari kontribusinya, pendapatan cukai didominasi oleh pendapatan cukai hasil tembakau yang memberikan kontribusi rata-rata 96,2 persen. Sementara itu, kontribusi pendapatan cukai ethil alkohol EA mencapai 0,4 persen, dan cukai minuman mengandung ethil alkohol MMEA thd thd thd thd thd thd T otal T otal T otal T otal T otal T otal a. Pendapatan PBB Pedesaan 1,4 5,6 1,4 5,9 1,2 4,3 1,2 3,9 1,1 4,0 0,8 3,0 b. Pendapatan PBB Perkotaan 5,0 19,6 5,5 22,7 6,4 22,3 6,6 22,1 6,1 21,1 1,5 5,6 c. Pendapatan PBB Perkebunan 0,6 2,4 0,7 2,9 0,9 3,2 1,0 3,3 1,1 3,8 1,6 6,0 d. Pendapatan PBB Kehutanan 0,2 0,6 0,2 0,7 0,2 0,8 0,3 0,8 0,3 0,9 0,4 1,4 e. Pendapatan PBB Pertambangan 18,2 7 1,7 16,5 67 ,8 19,8 69,4 20,9 69,8 20,4 7 0,3 23,0 84,1 25,4 100,0 24,3 100,0 28,6 100,0 29,9 100,0 29,0 100,0 27 ,3 100,0 Perbedaan angka di belakang koma karena pembulatan Sumber : Kementerian Keuangan Jum lah Uraian Real. Real. APBNP Real. TABEL 3.5 PERKEMBANGAN PENDAPATAN PBB, 2008 ―2013 triliun rupiah 2013 2012 2008 2009 2010 2011 Real. Real.