Permainan Bendera Pintar Kajian Teoritik

menghafal konsep maka dalam pengembangannya tidaklah maksimal. Namun apabila peserta didik tersebut memahami konsepnya maka akan lebih mudah dalam memecahkan masalah atau mengembangkan pengetahuannya terkait ekonomi. Pemahaman Winkel, 2004: 274 mencakup kemampuan untuk menangkap makna dalam arti yang dipelajari. Siswa dikatakan telah mampu mengerti atau memahami apabila siswa tersebut dapat menjelaskan suatu konsep dengan kata-kata sendiri, dapat membandingkan, dan dapat membedakan dengan konsep lain. Suharsimi Arikunto 2006: 118 menyatakan bahwa: “pemahaman comprehension adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga estimate, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberi contoh, men ulis kembali dan memperkirakan”. Pemahaman tersebut bisa dicapai tentunya karena kemauan peserta didik itu sendiri. Kemauan peserta didik untuk memahami suatu konsep harus diimbangi pula dengan usaha belajar yang rajin, tidak dengan perasaan tertekan atau terpaksa. Menurut Daryanto, 2005: 106-107, kemampuan pemahaman dijabarkan menjadi tiga, yaitu: 1 Menerjemahkan Translation. Menerjemahkan berarti individu dapat berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, dengan istilah yang berbeda atau dalam bentuk komunikasi yang berbeda. 2 Menginterpretasi Interpretation. Menginterpretasi yaitu kemampuan untk mengenal dan memahami. Misalnya siswa diminta untuk menafsirkan makna yang terkandung pada suatu diagram, tabel atau grafik. 3 Mengekstrapolasi Extrapolation. Mengekstrapolasi yaitu kemampuan membuat pikiran atau prediksi berdasarkan pemahaman terhadap gejala kecenderungan. Hal ini juga melibatkan pembuatan kesimpulan mengenai implikasi, konsekuensi, akibat dan efek yang sesuai dengan yang dijelaskan. Menurut Nana Sudjana 2004: 24-25 pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori. Tingkat pertama adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan diketahui berikutnya, yakni menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan pokok dan yang bukan pokok. Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman eksptrapolasi, yang diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentan konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Konsep menurut Gagne Suherman, 2001: 36 merupakan ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek kedalam contoh dan non contoh. Konsep menurut Winkel 2004: 92 merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri sama. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan siswa dalam mengerti tentang konsep, fakta, dan juga situasi dengan benar. Siswa tersebut dapat menyimpulkan dengan bahasanya sendiri. Siswa dapat menjelaskannya