Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
penelitian menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi siklus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan prestasi belajar mulai dari siklus I sampai siklus III. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator seperti: 1 partisipasi siswa dari
siklus I persentasenya 47,22 meningkat pada siklus II menjadi 62,07, dan pada siklus III presentasenya menjadi 78,79. 2 keaktifan siswa
dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I presentasenya 38,03, meningkat pada siklus II menjadi 54,55 dan pada siklus III
73,53. 3 interaksi antarsiswa dalam kelompok pada siklus 1 presentasenya 49,37 meningkat pada siklus II menjadi 71,88 dan siklus
III menjadi 83,33. 4 hasil belajar pada siklus I sampai III yakni dari 72,50 sampai 95,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan perstasi belajar siswa. Persamaan penelitian yang relevan ini adalah model
pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian serta jenis penelitiannya menggunakan penelitian siklus. Perbedaannya terletak pada tujuan
peningkatan objek. Pada penelitian yang relevan ini mengukur peningkatan prestasi belajar, sedangkan pada penelitian ini mengukur peningkatan minat
belajar dan juga pemahaman konsep siswa. 3. Penelitian Nila Oktamia, Wartono, Bambang Tahan Sungkowo yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation GI Berbasis Eksperimen untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Konsep
Siswa Kelas XI-IPA 3 SMA NEGERI Pulung Ponorogo”. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep siswa. Jenis penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas PTK yang terdiri dari 2
siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan catatan lapangan, lembar observasi, dan tes. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
selama proses pelaksanaan tindakan terjadi peningkatan keterlaksanaan model pembelajaran GI. Persentase minat belajar fisika siswa meningkat
pada siklus I dan II sebesar 69,93 dan 91,67. Rata-rata nilai tes pemahaman
konsep fisika
siswa sebelum
diterapkannya model
pembelajaran GI adalah 56,08 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 23,52. Berdasarkan analisis pemahaman konsep siswa pada siklus I,
persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 47,52. Nilai rata-rata tes pemahaman konsep siswa pada siklus I adalah 70,12. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan pemahaman konsep fisika siswa setelah diterapkannya model pembelajaran GI. Pada siklus II, persentase ketuntasan belajar siswa
sebesar 73,52. Nilai rata-rata tes pemahaman konsep siswa pada siklus II adalah 81,47. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan
ketuntasan belajar dan nilai rata-rata tes pemahaman konsep siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran GI dapat
meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep fisika siswa. Persamaan penelitian ini adalah model pembelajaran yang diterapkan yaitu
group investigation, jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK, serta tujuan penelitian untuk meningkatkan minat dan
pemahaman konsep siswa. Perbedaannya dalam penelitian yang relevan ini
dilaksanakan pada pembelajaran fisika sedangkan dalam penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran ekonomi. Selain itu teknik pengambilan
data dalam penelitian yang relevan ini dilakukan dengan catatan lapangan, lembar observasi, dan tes. Sedangkan dalam penelitian ini pengambilan data
dilakukan dengan angket minat, tes, dan dokumentasi.