Lingkungan Jauh Lingkungan Industri Lingkungan Internal

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa. b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dapat dipahami secara rohaniah. 2. Inseparability Jasa biasanya dijual lebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. 3. Variability Variasi bentuk dan kualitas jasa tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Variabilitas kualitas jasa disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: kerja sama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa, moralmotivasi karyawan dalam melayani pelanggan dan beban kerja perusahaan.

2.3. Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan dibagi atas dua lingkungan, yaitu: 1 lingkungan eksternal dan 2 lingkungan internal. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu: lingkungan jauh dan lingkungan industri, sementara itu lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan. Ketiga macam lingkungan ini perlu dianalisis secara cermat Umar, 2001. Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengamati kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mengamati berbagai variabel yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.

2.3.1. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah: 1. Faktor Politik arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah, undang-undang lingkungan dan perburuhan, peraturan perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan keamanan dan kesejahteraan kerja, dan sistem perpajakan. 2. Faktor Ekonomi siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas dan tenaga kerja. 3. Faktor Sosial sikap, gaya hidup, adat-istiadat, budaya, ekologis, demografis, religius, pendidikan, dan etnis. 4. Faktor Teknologi penemuan peralatan canggih yang baru dan cara pelaksanaan metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

2.3.2. Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri akan mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman dan kekuatan- kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis Umar, 2001. Enam aspek yang membentuk model untuk strategi bersaing adalah: 1 ancaman masuk pendatang baru; 2 persaingan sesama perusahaan dalam industri; 3 ancaman dari produk pengganti; 4 kekuatan tawar-menawar pembeli; 5 kekuatan tawar-menawar pemasok; dan 6 pengaruh kekuatan stakeholder lainnya. Pemasok merupakan sumber penting bagi industri. Bagian yang termasuk dalam pemasok adalah pemsok bahan baku, komponen, bahan pembantu, tenaga terampil dan sebagainya Jamaran, 2003.

2.3.3. Lingkungan Internal

Aspek-aspek lingkungan internal dapat dilihat dari empat pendekatan Umar,2001, yaitu: 1 Pendekatan Fungsional, terdiri atas pemasaran, keuangan, operasi, SDM, dan Sistem Informasi Manajemen; 2 Pendekatan Rantai Nilai Value Chains, menganalisis sekumpulan aktivitas nilai secara rinci dan memberikan analisis mengenai bagaimana suatu perusahaan melaksanakan aktivitas-aktivitasnya, bagaimana aktivitas-aktivitas itu berinteraksi, dan mengapa aktivitas-aktivitas itu penting; 3 Pendekatan Kurva Belajar Learning Curve, penurunan biaya produksi karena bertambahnya pengalaman kerja yang digambarkan dalam bentuk grafik; 4 Pendekatan Kompetisi Inti Core Competence , suatu kumpulan keterampilan dan teknologi yang terintegrasi yang memberikan kontribusi untuk melakukan kompetisi dalam berbisnis, juga mencerminkan hasil dari suatu pembelajaran dalam berbagai keterampilan dalam berbagai unit organisasi.

2.4. Restoran