Aspek Sumber Daya Manusia

memantau penjualan, serta mengelola pendapatan. Di bawah RM ada Assistant Restaurant Manager ARM yang bertanggung jawab membantu RM dalam mengelola restoran.seorang ARM memiliki kemampuan dalam teknik penerimaan karyawan, teknik perencanaan, dan teknik kemampuan pelatihan. Dibawah ARM ada Shift Leader SL yang bertanggung jawab untuk mengontrol secara langsung kegiatan produksi di lapangan. Seorang SL memiliki kemampuan, teknikpengelolaan produk, teknik memanajemen SDM Sumber Daya Manusia yang dalam hal ini adalah karyawan yang ada di bawahnya, teknik pengelolaan uang yang dalam hal ini adalah uang pembayaran di kasir, dan teknik berorganisasi. Di bawah SL ada Server yang bertugas untuk melayani semua kebutuhan pelanggan yang datang berkunjung, Cooker yang bertugas untuk membuat makanan sesuai dengan pesanan, Bar Man yang bertugas untuk membuat minuman dan dessert, Order Taker yang bertugas untuk menerima dan mengkoordinir pesanan lewat telepon, Steward yang bertugas untuk menjalankan dishwasing untuk membersihkan perkakas yang kotor, Delivery Man yang bertugas untuk menyampaikan pesan antar ke alamat yang diminta oleh pelanggan, dan Cashier yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pembayaran dan hasil pembayaran. Dengan adanya struktur manajerial dan deskripsi tugas yang sangat jelas pada restoran Pizza Hut membuat pemberian komando lebih jelas, sehingga tingkat pengawasan terhadap proses operasi dan pelaksanaan usaha dapat terkoordinasi dengan cukup baik. Pelaksanaan setiap fungsi dengan tepat akan sangat berpengaruh bagi pengembangan usaha. Apabila setiap fungsi dapat melakukan tugasnya masing-masing dengan baik dan berkoordinasi dengan baik pula dengan fungsi lainnya, maka perusahaan bisa terus mengembangkan usahanya.

4.3.3. Aspek Sumber Daya Manusia

Restoran Pizza Hut Padjajaran 29 saat ini memiliki jumlah karyawan sekitar 57 orang. Terdiri atas 1 orang restaurant manager, 2 orang assistant restaurant manager , 3 orang shift leader, 4 orang cashier, 17 orang server, 14 orang cooker, 3 orang bar man, 3 orang steward, 2 orang order taker , dan 8 orang delivery man. Karyawan dibedakan menjadi karyawan fulltimer, karyawan kontrak, dan karyawan partimer. Untuk karyawan dibedakan berdasarkan golongan, mulai dari golongan I, II, III, IV, V, VA dan VB. Pembayaran gaji untuk karyawan fulltimer dikirimkan lewat rekening tabungan setiap akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan golongan masing-masing. Pembayaran gaji untuk karyawan kontrak dikirimkan lewat rekening tabungan setiap akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan jumlah hari kerja masing-masing. Pembayaran gaji untuk karyawan partimer dihitung per hari masuk, dikumulatifkan dan dibayarkan pada akhir bulan. Jam kerja karyawan terdiri atas lima shift, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pembagian shift kerja karyawan restoran Pizza Hut Padjajaran Shift Masuk Keluar Istirahat A 07.00 16.00 14.00 C 10.00 19.00 15.00 C” 11.00 20.00 15.00 D 12.00 21.00 15.0016.00 F 14.00 23.00 16.00 Sumber: Restoran Pizza Hut Padjajaran, Bogor 2005 Setiap karyawan mendapatkan fasilitas pakaian seragam, musholla, makan siang, dan ongkos pulang bagi yang masuk shift F. Restoran Pizza Hut selalu mengadakan pelatihan rutin setiap tiga bulan sekali untuk meningkatkan produktifitas dan kemampuan karyawan dalam menghasilkan produk dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Selain itu karyawan yang lebih senior jam kerja lebih banyak memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan memberikan pelatihan di lapangan kepada karyawan yang tergolong masih baru. Walaupun menggunakan sistem waralaba, Pizza Hut Padjajaran memiliki kebebasan untuk mencari dan merekrut tenaga kerjanya sendiri, kecuali untuk pemilihan shift leader dan manajer ditentukan dari Pizza Hut pusat. Kebebasan restoran dalam merekrut, memilih, dan melatih karyawan tanpa harus terikat dengan pusat bisa menjadi peluang yang dapat digunakan oleh restoran untuk mengembangkan usahanya. Apabila restoran benar-benar memperhatikan kualitas SDM mulai dari perekrutan sampai pelatihan, maka kualitas proses produksi dapat semakin ditingkatkan, sehingga kualitas restoran di benak konsumen menjadi semakin baik.

4.3.4. Aspek Keuangan