Perkembangan Sosial dan Kepribadian

44 yang mengacu pada olah raga yang banyak menggunakan gerakan-gerakan yang diatur oleh permainan itu sendiri.

2. Perkembangan Sosial dan Kepribadian

Menurut Monks 2002: 183, perkembangan sosial dan kepribadian dimulai dari usia pra sekolah sampai usia sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak mulai melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain di samping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman, ia mempunyai guru-guru yang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses emansipasi. Di samping itu maka perkembangan motif prestasi dan identitas kelamin sangat penting, tetapi juga perkembangan pengertian norma atau seperti apa yang disebut Piaget moralitas, justru dalam periode ini mendapatkan kemajuan yang esensial. Sedangkan menurut Hurlock 1980: 155, akhir masa kanak-kanak sering disebut sebagai “usia berkelompok” karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Dua atau tiga teman tidaklah cukup baginya. Anak ingin bersama dengan kelompoknya, karena hanya dengan demikian terdapat cukup teman untuk bermain dan berolahraga, dan dapat memberikan kegembiraan. Karena keinginannya untuk selalu 45 bersama teman-temannya, maka pada usia ini anak sudah banyak membentuk kelompok yang biasa dikatakan geng. Geng di masa kanak-kanak jauh berbeda dengan geng di masa remaja. Sepertinya yang disebutkan oleh Elizabeth B. Hurlock 1980: 156, sebagaimana digunakan oleh para ahli psikologi anak-anak dan para ahli sosiologi, geng anak-anak sangat berbeda dengan geng remaja. Oleh karena itu, bila berbicara tentang geng pada masa kanak-kanak, biasanya istilah itu menunjuk pada anak-anak sebagai geng anak-anak untuk membedakannya dari geng remaja. Ciri-ciri dari geng anak-anak menurut Elizabeth 1980: 156, adalah sebagai berikut: a. Geng anak merupakan kelompok bermain b. Untuk menjadi anggota geng, anak harus diajak c. Anggota geng terdiri dari jenis kelamin yang sama d. Pada mulanya geng terdiri dari tiga atau empat anggota, tetapi jumlah ini meninggalkan dengan bertambah besarnya anak dan bertambahnya minat pada olah raga e. Geng laki-laki sering telibat dalam perilaku buruk daripada anak perempuan f. Kegiatan geng yang popular meliputi permainan dan olahraga, pergi ke bioskop, dan berkumpul untuk bicara atau makan bersama g. Geng mempunyai pusat tempat pertemuan, biasanya yang jauh dari pengawasan orang-orang dewasa h. Sebagian besar kelompok mempunyai tanda keanggotan; misalnya anggota kelompok memakai pakaian yang sama i. Pemimpin geng mewakili ideal kelompok dan hampir dalam segala hal lebih unggul daripada anggota-anggota yang lain. Berdasarkan uraian di atas, perkembangan sosial dan kepribadian anak ditandai dengan semakin meluasnya interaksi anak di lingkungan sosialnya. Pada masa ini, anak semakin mengurangi hubungan dengan 46 keluarganya dan lebih mendekatkan diri dengan kawan dengan membentuk sebuah kelompok atau geng. Geng di masa kanak-kanak memiliki tujuan untuk memperoleh kesenangan semata dan karena memiliki minat dan kemampuan yang sama. Geng di masa kanak-kanak berbeda dengan geng di masa remaja, karena di masa kanak-kanak yang diinginkan hanyalah kesenangan, sedangkan geng remaja menginginkan pembalasan dendam dengan seseorang atau sekelompok orang yang tidak sependapat.

3. Aspek Perkembangan Bermain Anak

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA MANDA PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Permainan Tradisional Sunda Manda Pada Anak Kelompok B Tk Krikilan I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA MANDA PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Permainan Tradisional Sunda Manda Pada Anak Kelompok B Tk Krikilan I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/

0 1 13

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN PERMAINAN SUNDA MANDA PADA Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Penerapan Permainan Sunda Manda Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Mlese II Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 3 18

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PENERAPAN PERMAINAN SUNDA MANDA PADA Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Penerapan Permainan Sunda Manda Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Mlese II Gantiwarno Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI MELALUI KEGIATAN BERMAIN ANGKLIK (SUNDA MANDA) Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Melalui Kegiatan Bermain Angklik (Sunda Manda) Di TK Aisyiyah Kebak, Kebakkramat Karanganyar Tahun 2013.

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI MELALUI KEGIATAN BERMAIN ANGKLIK (SUNDA MANDA) Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Melalui Kegiatan Bermain Angklik (Sunda Manda) Di TK Aisyiyah Kebak, Kebakkramat Karanganyar Tahun 2013.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 – 10 MELALUI PERMAINAN SUNDA MANDA PADA KELOMPOK A TKIT AR-RAHMAAN I PRAMBANAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 23 129

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SUNDA MANDA PADA KELOMPOK B1 TK ARUM PUSPITA.

0 4 220

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

IMPLENTASI PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA MANDA DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI KELOMPOK B1 DI TAMAN KANAK-KANAK TUT WURI HANDAYANI KECAMATAN LANGKA PURA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 147