57
“
Experience and Education
” 1961 dan “
Democrazy and Education
” 1916. Melalui paham progresivisme Dewey, akan dilihat bagaimana
peran permainan anak tradisional seperti “sudamanda” itu bisa berperan menjadi alat transfer nilai yang menyandingkan nilai budaya lokal dalam
arus budaya global.
F. Kerangka Berfikir
Permainan modern saat ini sudah semakin maju yang tidak dapat dipungkiri
menyebabkan permainan
tradisional sekarang
semakin tersingkirkan. Industri permainan modern turut menggerus permainan
tradisional dari dunia anak-anak. Permainan modern semakin merajalela dengan semakin berkembangnya teknologi di masa sekarang.
Tersingkirnya permainan tradisional berdampak salah satunya pada interaksi sosial anak yang semakin berkurang. Anak-anak yang menggunakan
permainan modern sebagai permainan di waktu luangnya dapat menjadikan anak kurang dalam kontak komunikasi dengan kawan-kawannya. Hal itu
dikarenakan permainan modern hanya membutuhkan seorang pemain dan membutuhkan tempat kecil. Tidak seperti permainan tradisional yang dalam
permainanya membutuhkan orang minimal dua orang dalam setiap permainannya. Dengan begitu, dalam permainan tradisional juga dapat
meningkatkan rasa solidaritas dan interaksi kepada sesama kawan. Pada anak usia sekolah dasar, permainan yang dilakukan adalah dengan simbol dan
disertai dengan nalar dan logika.
58
Permasalahan itulah yang menyebabkan muncul penelitian ini. Penelitian ini sendiri memiliki tujuan untuk mengungkap apa saja makna
pendidikan yang dipahami oleh anak pada permainan tradisional sunda manda kaitannya dengan kecerdasan interpersonal di kalangan anak usia
sekolah dasar di Desa Nanggulan Maguwoharjo RW 17. Peneliti memilih kata makna dalam penelitian ini, karena dalam permainan sunda manda
bukan merupakan sebuah media yang sudah diformalkan dalam program pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengungkap terlebih dahulu
pesan pembelajarannya dengan subjek penelitian menjadi subjek aktif yang dapat memberikan argument dan memahami makna itu sendiri.
G. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan beberapa kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.
Bagaimana pemahaman anak usia sekolah dasar mengenai permainan sunda manda?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam permainan sunda
manda kaitannya dengan kecerdasan interpersonal? 3.
Bagaimana nilai-makna pendidikan yang dipahami anak dalam permainan sunda manda kaitannya dengan kecerdasan interpersonal?
4. Bagaimana permainan sunda manda membelajarkan kecerdasan
interpersonal pada anak usia sekolah dasar?
59
BAB III METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
Penelitian ini berupaya untuk mengkritisi tentang makna yang terkandung dalam permainan tradisional sunda manda kaitannya kecerdasan
interpersonal anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Sugiono 2009: 15, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci.
Sedangkan menurut Moleong 2007: 6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang segala
sesuatu yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Bogdan dan
Taylor, pendekatan kualitatif digunakan karena untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati Moleong, 2007: 4. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, melainkan mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang