Konstruk Reliability Kajian faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam pelaksanaan pendidikan di Institut Pertanian Bogor

ujian UTS dan UAS secara tepat waktu; pelaksanaan ujian perbaikan secara tepat waktu; dan ketepatan dosen mengajar materi di kelas; ketepatan dalam disiplin perkuliahan. Berdasarkan hasil analisis IPA, di antara atribut assurance yang ada, ternyata atribut sikap para pegawai dalam memberikan pelayanan belum dinilai baik oleh mahasiswa Program Diploma. Demikian juga untuk atribut pelaksanaan ujian yang belum tepat waktu, menjadi perhatian utama mahasiswa Program Sarjana. Kedua atribut ini sudah pasti akan menimbulkan ketidakpuasan bagi mahasiswa tersebut, yang pada gilirannya akan menyebabkan kekurangpercayaan pada institusi. Sekalipun berdasarkan analisis SEM hanya ada dua dimensi reliability dan assurance yang berpengaruh pada kepuasanan, namun demikian berdasarkan hasil IPA ada beberapa atribut dari dimensi tangible dan responsiveness yang juga dinilai kurang kinerjanya. Dimensi tangible atribut tersebut meliputi: kenyamanan ruang kuliah; fasilitas ruang kuliah; dan kebersihan ruang kuliah tidak dinilai baik oleh mahasiswa Program Sarjana dan Pascasrajana; dan kebersihan kamar mandi tidak dinilai baik oleh mahasiswa Program Pascasarjana. Atribut-atribut ini, walaupun tidak secara signifikan mempengaruhi kepuasan mahasiswa, tidak ada salahnya dijadikan dasar untuk perbaikan di masa mendatang. Sementara untuk dimensi responsiveness atribut tersebut terdiri dari: kesigapan satuan pengamanan dalam mengamankan lingkungan kampus belum dinilai baik oleh mahasiswa S1; dan atribut pegawai administrasi cepat dan tanggap dalam melayani mahasiswa belum dinilai baik oleh mahasiswa Program S1 dan Pascasarjana. Penelitian ini dilakukan secara keseluruhan IPB, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dilakukan secara spesifik per fakultas. Dalam penelitian ini melibatkan aspek motivasi. Dengan demikian diharapkan riset lanjutan dapat lebih menjelaskan faktor motivasi. Sedangkan saran perbaikan untuk atribut kualitas jasa yang menjadi prioritas utama, dapat dimulai dengan menciptakan kenyamanan ruangan kuliah dengan melengkapi fasilitas yang menunjang kegiatan perkuliahan misalnya seperti ac, kipas angin, infokus dan dijaga kebersihannya dengan menempatkan petugas yang khusus untuk mengurus fasilitas ruang perkuliahan. Kamar mandi memang bukan merupakan hal yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan, akan tetapi kamar mandi juga perlu dijaga kebersihannya dan difungsikan sebagaimana mestinya karena kamar mandi merupakan salah satu penunjang kenyamanan perkuliahan. Untuk atribut-atribut dari dimensi reliability, assurance, dan responsiveness disarankan untuk lebih memperbaiki manajemen pelayanannya dan berprinsip untuk memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa. Gugus kendali mutu yang ada di departemen masing-masing diharapkan dapat lebih aktif mengontrol dan mengevaluasi semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan agar proses adopsi standar mutu tetap berkelanjutan. Dari hasil penelitian didapatkan dimensi reliability dan assurance yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Kedua dimensi ini erat kaitannya dengan dengan kapasitas dosen. IPB harus meningkatkan kapasitas dosen karena pengaruhnya besar terhadap kepuasan mahasiswa dengan menggalakkan tri dharma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan, misalnya dengan memberikan dana penelitian, kesempatan untuk melakukan penelitian, workshop, seminar, konsorsium, training, peningkatan studi, studi banding, visitasi, dan technical assistant. Adapun beberapa dimensi yang tidak signifikan seperti tangible, responsiveness, dan empathy dalam mempengaruhi kepuasan bisa disebabkan oleh banyak hal. Pada Program Diploma dua atribut terendah dalam dimensi tangible yaitu kebersihan kamar mandi 78,17 dan fasilitas ruang kuliah 80,09, sedangkan untuk Program Sarjana yaitu kebersihan kamar mandi 51,84 dan kebersihan ruang kuliah 65,53. Sementara untuk Program Pascasarjana yaitu kebersihan kamar mandi 61,52 dan kenyamanan ruang kuliah 72, 77. Beberapa atribut kualitas jasa dari ketiga program tersebut walaupun tingkat kesesuaiannya rendah tetapi atribut ini ternyata hanya merupakan faktor ekstrinsik yang secara tidak langsung mempengaruhi motivasi diri mahasiswa sehingga tidak mempengaruhi kepuasan. Untuk dua atribut terendah dalam dimensi responsiveness pada Program Diploma yaitu pegawai administrasi capat dan tanggap melayani mahasiswa 72,79 dan kesigapan pembimbing dalam melayani mahasiswa 83,49,