Pengaruh Reliability terhadap Kepuasan Mahasiswa

fasilitas ruang perkuliahan. Kamar mandi memang bukan merupakan hal yang menjadi prioritas utama dalam perbaikan, akan tetapi kamar mandi juga perlu dijaga kebersihannya dan difungsikan sebagaimana mestinya karena kamar mandi merupakan salah satu penunjang kenyamanan perkuliahan. Untuk atribut-atribut dari dimensi reliability, assurance, dan responsiveness disarankan untuk lebih memperbaiki manajemen pelayanannya dan berprinsip untuk memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa. Gugus kendali mutu yang ada di departemen masing-masing diharapkan dapat lebih aktif mengontrol dan mengevaluasi semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan agar proses adopsi standar mutu tetap berkelanjutan. Dari hasil penelitian didapatkan dimensi reliability dan assurance yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Kedua dimensi ini erat kaitannya dengan dengan kapasitas dosen. IPB harus meningkatkan kapasitas dosen karena pengaruhnya besar terhadap kepuasan mahasiswa dengan menggalakkan tri dharma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Hal ini dapat diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan, misalnya dengan memberikan dana penelitian, kesempatan untuk melakukan penelitian, workshop, seminar, konsorsium, training, peningkatan studi, studi banding, visitasi, dan technical assistant. Adapun beberapa dimensi yang tidak signifikan seperti tangible, responsiveness, dan empathy dalam mempengaruhi kepuasan bisa disebabkan oleh banyak hal. Pada Program Diploma dua atribut terendah dalam dimensi tangible yaitu kebersihan kamar mandi 78,17 dan fasilitas ruang kuliah 80,09, sedangkan untuk Program Sarjana yaitu kebersihan kamar mandi 51,84 dan kebersihan ruang kuliah 65,53. Sementara untuk Program Pascasarjana yaitu kebersihan kamar mandi 61,52 dan kenyamanan ruang kuliah 72, 77. Beberapa atribut kualitas jasa dari ketiga program tersebut walaupun tingkat kesesuaiannya rendah tetapi atribut ini ternyata hanya merupakan faktor ekstrinsik yang secara tidak langsung mempengaruhi motivasi diri mahasiswa sehingga tidak mempengaruhi kepuasan. Untuk dua atribut terendah dalam dimensi responsiveness pada Program Diploma yaitu pegawai administrasi capat dan tanggap melayani mahasiswa 72,79 dan kesigapan pembimbing dalam melayani mahasiswa 83,49,