6.2 Blok Produksi dan Input Produksi Usahatani Padi
Luas lahan menjadi faktor yang sangat menetukan jumlah produksi padi. Peningkatan luas lahan diharapkan akan meningkatkan produksi padi sehingga
mendukung ketersediaan pangan rumahtangga. Luas lahan yang diestimasi merupakan total penjumlahan luas usahatani padi selama satu tahun. Hasil
pendugaan model persamaan luas garapan ditunjukan oleh Tabel 19.
Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Luas Garapan GRPN
Variabel Parameter
Dugaan Standar Error
t Value Pr |t|
Elastisitas Intercept
. .
. HPDI
0.000046 8.31E-06
5.58 .0001
0.877863 PUAP
3.17E-08 1.41E-08
2.25 0.0307
1.94E-01 TAB
9.40E-10 2.16E-09
0.44 0.6654
NPPG -6.89E-09
8.41E-09 -0.82
0.4182 F hitung = 3,43 Pr F 0,0430, R
2
= 0,15642
Harga padi dan PUAP berpengaruh nyata dan positif terhadap peningkatan luas garapan, sementara jumlah tabungan tidak berpengaruh nyata, meskipun
peningkatan tabungan direspon dengan peningkatan luas garapan. Berdasarkan nilai elastisitas, dinyatakan bahwa luas garapan sangat responsif terhadap
perubahan pinjaman PUAP, namun luas garapan kurang responsif terhadap kenaikan harga padi. Setiap kenaikan harga padi 1 , akan meningkatkan luas
garapan sebesar 0,87 . Sementara peningkatan pinjaman PUAP 1 akan meningkatkan luas garapan sebesar 1.94E-01 .
Luas garapan selanjutnya akan menentukan jumlah produksi padi. Oleh karena beras merupakan kebutuhan pangan utama rumahtangga, maka
peningkatan produksi padi akan mendukung ketahanan pangan rumahtangga baik dalam bentuk konsumsi hasil produksi subsisten atau menjual sebagian hasil
produksi sehingga mengahasilkan pendapatan usahatani padi semi komersil. Persamaan produksi padi menunjukan bahwa keputusan produksi merupakan
fungsi dari input-input produksi atau menunjukan bagaimana input produksi berpengaruh pada produksi padi dengan besaran yang berbeda-beda.
Tabel 20. Hasil Pendugaan Persamaan Produksi Padi PRDI
Variabel Parameter
Dugaan Standar Error
t Value Pr |t|
Elastisitas Intercept
-14.8353 217.9093
-0.07 0.9461
JPU 2.190359
1.225647 1.79
0.0826 0.378325
JPB 13.5768
5.126352 2.65
0.012 0.416893
GRPN 497.472
1413.485 0.35
0.727 TKER
0.061583 0.271683
0.23 0.822
F hitung = 7,49 , PrF = 0,0002, R
2
=0,46106
Jumlah penggunaan pupuk urea dan jumlah penggunaan benih berpengaruh nyata dan positif terhadap peningkatan hasil produksi padi.
Sedangkan luas garapan dan alokasi tenaga kerja untuk padi tidak berpengaruh nyata, namun peningkatannya diikuti dengan peningkatan produksi padi. Pada
taraf nyata 5 , produksi padi kurang responsif terhadap peningkatan jumlah penggunaaan pupuk urea dan jumlah penggunaan benih. Setiap kenaikan
penggunaan pupuk urea 1 akan diikuti peningkatan produksi padi sebesar 0,37 dan peningkatan penggunaan benih 1 akan diikuti peningkatan produksi
sebesar 0,41 . Nilai elastisitas pupuk urea yang rendah dalam produksi padi disebabkan penggunaan pupuk yang berlebihan tidak optimal sehingga produksi
padi tidak optimal. Sedangkan inelastisnya jumlah benih pada produksi padi disebabkan rendahnya kualitas benih khususnya bagi petani yang menggunakan
benih sisa musim tanam sebelumnya. Sementara pada input produksi non tenaga kerja yang diestimasi yakni jumlah penggunaan pupuk urea dan TSP.
Tabel 21. Hasil Pendugaan Parameter Jumlah Penggunaan Pupuk Urea JPU
Variabel Parameter Dugaan
Standar Error t Value
Pr |t| Elastisitas
Intercept .
. .
HREA -0.03383
0.017206 -1.97
0.0568 -0.72171
TKDK 0.108447
0.21937 0.49
0.624 GRPN
681.7279 141.6328
4.81 .0001
1.693513 F hitung = 11,67, Pr F = 0,0001, R
2
= 0,38675
Harga urea dan luas garapan berpengaruh nyata terhadap peningkatan penggunaan pupuk urea, sedangkan alokasi tenaga kerja dalam keluarga tidak
berpengaruh nyata, namun peningkatan penggunaan pupuk urea akan diikuti