Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 III.19
1. Kebijakan Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Pada tahun 2013 alokasi belanja tidak langsung direncanakan sebesar
Rp.
1,296,631,745,800,-
terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan keuangan, bantuan sosial dan belanja tidak terduga. Belanja tidak langsung diarahkan untuk
lebih hemat, guna memenuhi asumsi tersebut maka hanya belanja pegawai saja yang ditingkatkan, sedangkan belanja subsidi dan lainnya dianggarkan tidak berubah. Belanja sosial
sebagai bentuk kepedulian ditingkatkan dalam proporsi yang tidak terlalu besar.
Selanjutnya berkaitan dengan kebijakan pada masing ‐masing jenis belanja pada Belanja
Tidak Langsung dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai
Penganggaran belanja pegawai dilakukan dengan memperhatikan anggaran pada APBD tahun 2012 untuk belanja Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan Pegawai,
kemudian ditambahkan accress sebesar 10 sebagai antisipasi kenaikan gaji dan tunjangan, pengangkatan dari CPNS ke PNS, penambahan CPNS baru serta penambahan
untuk Tambahan Penghasilan Pegawai yang dilakukan secara rasional dan proporsional dengan memerhatikan kinerja riil pegawai. Untuk tahun 2013, besar Belanja Pegawai
mencapai Rp. 1.180.455.031.800 atau sekitar 51,64 dari total belanja daerah.
b. Belanja Bunga
Mengalokasikan belanja bunga yang digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok hutang principal outstanding berdasarkan
perjanjian pinjaman yang telah ditetapkan. Untuk tahun 2013, jumlah belanja bunga dialokasikan sama dengan APBD tahun 2012, yaitu sebesar Rp.6.978.937.000,-.
c. Belanja Hibah
Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah lainnya, Perusahaan Daerah, masyarakat, dan organisasi
kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, rasionalitas serta
ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah dengan mendasarkan pada hasil kajian kelayakannya mendapatkan bantuan hibah. Pemberian hibah dilakukan dengan mengacu
kepada ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial.
d. Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial diberikan kepada individu, keluarga, danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik,
bencana, atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum. Selain itu bantuan sosial diberikan kepada lembaga non Pemerintah bidang pendidikan, keagamaan,
dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu, kelompok, danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Sesuai dengan Permendagri 322011, pemberian
bantuan sosial dilakukan secara selektif, bersifat sementara, jelas identitas penerimanya, serta dengan memerhatikan kemampuan keuangan daerah.
e. Belanja Bantuan Keuangan