pariwisata yang paling menonjol di Kabupaten mamasa yakni air terjun sarambu, ritual-ritual adat mangngaro mengeluarkan mayat dari kubur, Kompleks makam
nenek moyang masyarakat mamasa, rumah adat.
4.4 Keuangan Daerah
4.4.1 Pendapatan Daerah
Secara Keseluruhan struktur pendapatan daerah Kabupaten Mamasa masih sangat tergantung pada dana transfer dari pusat, dimana Dana Perimbangan yang
teridiri atas dana alokasi umum dan dana alokasi khusus mendominasi Pendapatan daerah di Kabupaten Mamasa sebaliknya Pendapatan Asli Daerah masih sangat
rendah. Pada tahun 2009 Pendapatan Daerah Kabupaten Mamasa sebanyak 323 miliar rupiah dimana terdiri atas Dana Perimbangan 286 miliar rupiah dan
Pendapatan Asli Daerah sebanyak 5 miliar rupiah, tentunya menjadi tantangan bagi Kabupaten Mamasa dalam meningkatkan Pendapatan Daerah, khususnya
Pendapatan Asli Daerah untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Mamasa.
4.4.2 Belanja
Belanja daerah dapat dibagi menjadi belanja langsung dan tidak langsung. Berdasarkan data pada tahun 2009 total Belanja Daerah sebanyak 258 miliar
rupiah. Belanja tidak langsung erat kaitannya dengan belanja rutin daerah
termasuk belanja pegawai sebanyak 67 miliar rupiah yang menyedot sebahagian besar pos ini. Adapun belanja langsung erat kaitannya dengan pelaksanaan
program dan proyek setiap SKPD sebanyak 177 miliar rupiah.
4.5 Sarana dan Prasarana Daerah
4.5.1. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kabupaten Mamasa jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah sekolah, jumlah murid dan jumlah guru. Jumlah sekolah untuk SLTA
sebanyak 23 buah, sedangkan jumlah murid 1.589 orang sedangkan guru berjumlah 124. Pada tingkat sekolah SLTP, jumlah sekolah sebanyak 36, murid
berjumlah 6.029 jiwa dan guru sebanyak 487 jiwa.
4.5.2 Sarana Kesehatan
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesahatan di Kabupaten Mamasa maka diperlukan fasilitas kesehatan yang baik yang mampu menjangkau dan
melayani masyarakat. Pada tahun 2008 rumah sakit di Kabupaten Mamasa berjumlah 2, sedangkan puskesmas berjumlah 15, puskesmas pembantu berjumlah
76 serta apotik hanya berjumlah 1 buah, untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Mamasa pada tahun 2008 terdiri atas dokter berjumlah 13 orang Dokter umum
sebanyak 11 orang dan Dokter gigi berjumlah 2 orang, bidan berjumlah 34 sedangkan apoteker hanya 1 orang dan perawat sebanyak 143.
4.5.3 Sarana Peribadatan
Karena mayoritas pendudukan di Kabupaten mamasa beragama Kristen maka jumlah gereja tersebar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Mamasa.
Pada tahun 2008 jumlah Gereja di Kabupaten Mamasa berjumlah 485 buah, Masjid berjumlah 97 buah dan Musholla berjumlah 2 buah dan sedankan pura
hanya ada 5 buah.
4.5.4 Sarana Telekomonikasi
Pembangunan pos dan giro di Kabupaten mamasa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pegiriman dan penyaluran surat pos,
wesel pos, paket pos, penjualan benda-benda pos lainnya. Pada tahun 2008 jumlah kantor pos di Kabupaten Mamasa berjumlah 5 buah, yang ada di
kecamatan Mamasa dan Kecamatan Sumarorong. Sarana telekomunikasi dalam hal jaringan telepon di Kabupaten Mamasa
sudah mulai ada, walaupun dalam hal pelayanan masih kurang baik karena ketergantungan jaringan telepon terhadap pasokan listrik, jika listrik padam maka
jaringan telepon juga terganggu.
4.5.5 Sarana Listrik
Listrik merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat untuk mendorong aktivitas sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan listrik di Kabupaten Mamasa masih
belum mencukupi ini sangat dipengaruhi pasokan listrik yang ada serta oleh
kondisi geografis wilayah yang menyebabkan kerusakan terhadap tiang listrik yang menyebabkan putusnya arus listrik di Kabupaten Mamasa, sehingga
sebahagian besar masyarakat di Kabuapaten Mamasa menggunakan genset sebagai sumber listrik untuk penerangan.
4.5.6 Sarana Jalan