Jika dibandingkan laju pertumbuhannya, Kab. Polewali Mandar memiliki laju pertumbuhan yang relatif lebih baik dibandingkan Kab. Mamasa, karena laju
pertumbuhan belanja langsung Kab Mamasa cenderung fluktuatif, walaupun di tahun 2007 memiliki peningkatan yang tajam, namun menurun di tahun 2008,
sedangkan untuk daerah induk ditahun 2007 mengalami penurunan laju namun di tahun 2008-2009 kembali mengalami peningkatan.
S
umber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Mamasa dan Kab. Polewali Mandar
Gambar 20 Laju pertumbuhan jumlah belanja langsung daerah Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa
2. Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung yaitu belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Jenis Belanja Tidak Langsung
dapat berupa Belanja PegawaiPersonalia, Belanja BarangJasa. Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan Dinas. Keberadaan Anggaran Belanja Tidak
Langsung bukan merupakan konsekuensi dan atau tiada suatu program atau kegiatan. Belanja Tidak Langsung digunakan secara periodik umumnya bulanan
dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan pemerintah Daerah yang bersifat umum. Program atau kegiatan yang memperoleh alokasi belanja tidak
langsung adalah program atau kegiatan Non Investasi. Belanja tidak langsung di Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa pada
periode tahun 2001-2009 mengalami peningkatan, di Kab. Polewali Mandar tahun 2001 sebesar 120 miliar rupiah menjadi 309 miliar rupiah pada tahun 2009
-100,00 -50,00
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00 450,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
La ju
p e
rt u
mb u
h a
n
B e
la n
ja L
a n
g su
n g
P e
rs e
n
Kab. Polewali Mandar Kab. Mamasa
sedangkan di Kab. Mamasa pada tahun 2003 sebesar 47 miliar rupiah menjadi 158 miliar rupiah pada tahun 2009 Gambar 21. Jika dibandingkan alokasi belanja
langsung di Kab. Polewali Mandar jauh lebih besar dibandingkan di Kab. Mamasa.
S
umber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Mamasa dan Kab. Polewali Mandar
Gambar 21 Jumlah Belanja Tidak Langsung Daerah Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa
Laju pertumbuhan belanja tidak langsung Kab. Mamasa di tahun 2005 lebih tinggi dibandingkan dengan induknya, hal ini sangat wajar karena sebagai
daerah otonom baru Kab. Mamasa mengeluarkan dana yang lebih untuk pembiayaan rutin, sedangkan Kab. Polewali Mandar di tahun 2005 mengalami
penurunan laju pertumbuhan belanja tidak langsung Gambar 22. Pada tahun 2006 laju pertumbuhan belanja tidak langsung Kab. Mamasa mengalami
penurunan sedangkan daerah induknya mengalami peningkatan, sedangkan untuk tahun 2008-2009 laju pertumbuhan belanja tidak langsung Kab. Mamasa lebih
tinggi dibandingkan dengan induknya. Dari komposisi belanja daerah Kab. Mamasa dan Kab. Polewali Mandar
tahun 2001-2009 dapat diketahui bahwa proporsi untuk belanja daerah untuk Kab. Mamasa lebih dominan ke belanja langsung sedangkan untuk Kab. Polewali
Mandar proporsi belanja daerah lebih besar untuk belanja tidak langsung. Untuk Kab. Mamasa proporsi belanja lebih besar disebabkan karena merupakan daerah
baru sehingga prioritas untuk pembangunan daerah lebih diutamakan.
50 100
150 200
250 300
350 400
200120022003200420052006200720082009
B e
la n
ja T
Id a
k L
a n
g su
n g
Mi li
a r R
u p
ia h
Kab. Polewali Mandar Kab. Mamasa
S
umber: Dinas Pendapatan Daerah Kab. Mamasa dan Kab. Polewali Mandar
Gambar 22 Jumlah Belanja Tidak Langsung Daerah Kab. Polewali Mandar dan Kab. Mamasa
5.3.3 Perkembangan Kapasitas Fiskal Daerah