33
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai kajian strategi pengelolaan sumber daya laut oleh masyarakat adat ini dilakukan pada kelompok masyarakat adat Liya, Mandati, Wanci
dan Kapota Kecamatan Wangi-Wangi dan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Kegiatan penelitian berlangsung selama 10 bulan dari bulan Oktober 2008
sampai bulan Agustus 2009, dan terbagi atas 3 tahap yakni : - Tahap 1 : persiapan berlangsung selama 2 bulan.
- Tahap 2 : pelaksanaan selama 5 bulan. - Tahap 3 : konsultasi dan ferivikasi selama 3 bulan.
4.2 Alat dan Bahan
- Alat transportasi : motor, pompong, spedboad. - Alat dokumentasi : kamera, handycam, atk.
- Alat komunikasi : handy talky, hand phone.
4.3 Tahapan Penelitian Tahap persiapan terdiri dari aktivitas :
- Merencanakan penelitian yakni kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan arah, fokus, tujuan penelitian Afifuddin dan Saebani B 2009.
Tahapan ini meliputi aktivitas mulai dari memilih topik, merancang sistematika penelitian. Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan literatur
berupa buku, jurnal, internet, dokumen penelitian, dan bahan-bahan bacaan yang memperkaya informasi seperti koran, majalah sebagai informasi
sekunder. Tahapan ini berlangsung selama 2 bulan dengan output berupa dokument research plan. Pengumpulan literatur masih berlangsung selama
penelitian berjalan sampai penulisan laporan hasil penelitian.
34 - Informasi awal mencakup peta sosial lokasi penelitian dan karakter nara
sumber diperoleh melalui observasi. Sebagaimana penelitian kualitatif, dalam penelitian ini tidak dikenal istilah sampling atas populasi. Peneliti sebagai
intrumen penelitian memilih informan berdasarkan aspek, peristiwa apa, siapa yang dijadikan fokus pada saat dan situasi tertentu. Artinya sampling bukan
representasi populasi. Sampling adalah representasi informasi holistik Afifuddin dan Saebani B 2009. Informasi awal yang diperlukan juga
mengenai media komunikasi yang dapat digunakan untuk memulai hubungan apakah membutuhkan orang lain sebagai perantara atau langsung dan teknik
yang diperlukan untuk berdiskusi dengan informan. Informasi awal sangat penting karena masih adanya masyarakat yang beranggapan bahwa tradisi dan
adat merupakan rahasia yang tidak boleh begitu saja diceritakan atau ditransfer informasinya kepada orang lain atau pantangan sehingga
memerlukan strategi, tata cara, persyaratan bahkan ritual sebelum segala sesuatunya diceritakan. Itulah sebabnya tahapan ini memakan waktu 2 – 3
bulan. Output tahapan ini adalah pilihan lokasi, pilihan informan dan metode berinteraksi dengan informan kunci meskipun informan bersifat terbuka dan
dinamis selama penelitian atau memungkinkan hadirnya informan baru. Pemilihan lokasi maupun informan dapat dilihat pada sub-bab 4.4.
- Mempersiapkan peralatan, bahan, membuat estimasi biaya penelitian dan membentuk tim kecil penelitian yang terdiri dari kontak person pada lokasi-
lokasi penelitian dan subyek yang memiliki hubungan emsional dengan informan target. Tugas tim kecil mengumpulkan informasi awal dan
membuka jalan dengan informan. - Membuat protokol wawancara susuai variabel yang akan diteliti terdiri dari :
pertama, pendahuluan berisi perkenalan, cerita tentang eadaan aktivitas keseharian informan. Kedua, penyataan pembuka yakni peneliti dan perantara
memperkenalkan maksud kunjungan tersebut. Ketiga, pertanyaan kunci berhubungan dengan jenis informasi yang diperlukan dari informan. Keempat,
35 pernyataan penutup yang lebih banyak berisi kesediaan peneliti untuk
menggunakan sebagai mana mestinya informasi tersebut, harapan untuk berkunjung lagi dan ucapan terima kasih.
Tahapan pelaksanaan :
Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen penelitian sangat berpengaruh pada validitas data Afifuddin dan Saebani B. 2009. Oleh sebab itu pada tahapan
pelaksanaan penelitian peneliti melakukan kunjungan langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan dan wawancara terhadap informan. Pengambilan data
lapangan dilakukan dengan metode Rapid Rural Appraisal RRA menggunakan teknik wawancara, FGD dan workshop. Selain itu digunakan observasi yakni
pengamatan langsung dan pendokumentasian hasil pengamatan. - Wawancara dan pencatatan hasil wawancara Tabel 1, dengan cara :
Pertama, mendatangi rumah informan untuk melakukan wawancara. Pertimbangan waktu wawancara sangat penting mengingat informan
memiliki kegiatan lain yang tidak boleh terganggu. Peran perantara yakni seseorang yang memiliki kedekatan dengan informan adalah mencari waktu
yang tepat, pemberitahuan awal sehari atau dua hari kepada informan sebelum pertemuan dilakukan, mencairkan suasana awal pertemuan.
Wawancara dilakukan dalam suasana informal yakni pewawancara, nara sumber dan perantara terlibat dalam cerita tentang topik tertentu dengan
pendalaman-pendalaman pertanyaan untuk informasi yang dianggap penting. Metode ini boros waktu tetapi memungkinkan informasi banyak tereksplorasi
dan dapat dilakukan berulang pada waktu yang lain. - Focus Group Discussion FGD berlangsung selama 3 kali, untuk
mengkonfirmasi bentuk-bentuk pengelolaan sumber daya laut dengan pendekatan ruang, peranan sara dalam pengelolaan dan pengelolaan dengan
pendekatan alat tangkap. Pelaksanaan FGD dapat dilihat dalam tabel 2. - Workshop antara wakil kadie dalam rangka klarifikasi data dari masing-
masing kadie sehubungan dengan kesalahan penafsiran atau penggunaan
36 istilah, batas-batas kawasan adat dilakukan 1 kali. Dalam workshop dilakukan
juga FGD dengan topik fokus pada penggunaan alat tangkap. - Obsevasi dilakukan secara partsispatif yang melibatkan masyarakat untuk
mendokumentasikan informasi-informasi berkaitan dengan batas wilayah, alat tangkap, aktivitas penangkapan ikan dan lokasi-lokasi terjadinya perusakan
sumberdaya laut. Tahapan pelaksanaan penelitian memerlukan waktu 5 lima bulan karena
pilihan pendekatan yang dilakukan memungkinkan dilakukan pengulangan pertemuan dengan informan, penundaan dan pembuatan kesepakatan-kesepakatan waktu baru
dengan informan atau target diskusi.
Tahapan Konsultasi dan Verifikasi Data
Tahapan dimulai dengan menyusun laporan penelitian kemudian melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing tentang hasil penelitian. Data hasil penelitian
yang dianggap kurang ditindak lanjuti dengan penelusuran kembali ke lapangan. Tahapan ini memakan waktu 3 tiga bulan.
4.4 Metode