Keanekaragaman dan Kesehatan Terumbu Karang Keanekaragaman Ikan Keanekaragaman Karang-karang Fungi dan Genus Scleractinia

22 One, Simpora, Kapota, Hoga, Lentea Tomia, Runduma, Wangi-Wangi, Tomia, Binongko. Kondisi tekstur tanah didominasi batu-batu cadas merupakan habitat dari hewan ini dan memiliki sumber makanan yakni kelapa. Kepiting kenari melimpah pada musim penghujan dan bulan gelap TNW 2008.

3.2.2 Keanekaragaman dan Kesehatan Terumbu Karang

Laporan Rapid Ecological Assesment REA 2003, ditemukan 396 spesies karang scleractinia hermatipic, terbagi dalam 68 genus dan 15 famili, dimana rataan setiap stasiun pengamatan berkeragaman 124 spesies. Sebanyak 10 spesies karang keras non scleractinia atau ahermatipic dan 28 genera karang lunak juga berhasil dicatat. Tingkat keragaman ini termasuk relatif tinggi bila dihubungkan dengan keragaman habitat yang disurvei yang cenderung rendah keragamannya dan ini merupakan sebuah indikasi dimana Wakatobi terletak di pusat keanekaragaman hayati terumbu karang TNW 2008.

3.2.3 Keanekaragaman Ikan

Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy TNC, sebanyak 590 spesies ikan dari 52 famili ditemukan di perairan TNW. Famili-famili paling beragam spesiesnya antara lain jenis-jenis wrase Labridae, damsel Pomacentridae, kerapu Serranidae, kepe-kepe Chaetodontidae, surgeon Acanthuridae, kakatua Scaridae, cardinal Apogonidae, kakap Lutjanidae, squirrel Holocentridae, dan angel Pomacanthidae. Kesepuluh famili ini meliputi hampir 70 dari total hewan yang tercatat REA 2003. Hampir lebih dari 80 lokasi yang disurvei selama REA berada pada peringkat yang menunjukkan satu tingkat keragaman yang tinggi dari seluruh lokasi yang disurvei dan menempatkan wilayah ini pada posisi dua tertinggi dari 33 daerah yang telah lebih dulu disurvei untuk informasi yang sama TNW 2008. 23

3.2.4 Keanekaragaman Karang-karang Fungi dan Genus Scleractinia

REA 2003 mencatat sebanyak 31 spesies karang fungi mushroom dari 29 sampai 31 lokasi sampel. Walaupun Wakatobi adalah pusat dari keanekaragaman hayati, wilayah ini tidak cukup kaya akan karang fungi. Satu faktor pembatas keragaman karang fungi di Wakatobi adalah keragaman habitat yang relatif rendah; dibandingkan dengan daerah lain seperti Kepulauan Spermonde di Sulawesi Barat Daya, setidaknya dua tipe habitat yang berbeda yang secara umum kumpulan karang fungi berkumpul terumbu berpasir di kedalaman dan terumbu yang dipengaruhi aliran air tawar dari sungai tidak terlalu banyak. Spesies fungi yang ditemui di Wakatobi mencakup sebagian besar yang biasanya ditemukan di lokasi lepas pantai di area dengan suatu landas kontinen seperti Spermonde. Sebagai perbandingan kumpulan fungi ini mirip dengan yang ada di Sulawesi Utara dan Kepulauan Togian dimana keduanya jarang terdapat habitat terumbu berpasir di kedalaman. Terkait dengan jenis karang scleractinia, secara umum walaupun agak beragam, tidak menunjukkan adanya sesuatu yang unik – bisa jadi karena rendahnya tingkat keragaman habitat yang ada. Meskipun begitu REA 2003 mencatat beberapa temuan yang cukup menarik, yaitu adanya suatu kumpulan karang di area hamparan padang lamun seperti Catalaphyllia Jardineri, Fungia Cycloseris sinensis dan F. C. cyclolites- dimana pada umumnya ada di kedalaman. Ada juga, suatu perubahan warna yang tidak biasa pada Hydrocoral Distichopora Violacea dimana cabang yang diamati mempunyai suatu pita putih di bawah ujung berwarna ditemukan dan mungkin merupakan suatu subspesies endemik Sulawesi Tenggara TNW 2008.

3.2.5 Foraminifera