Hubungan antara Dimensi Responsiveness dengan Kepuasan Pelanggan

Variabel laten reliability dibentuk oleh indikator-indikator pembentuknya, maka besarnya pengaruh setiap variabel indikator terhadap kepuasan dapat dilihat dengan mengkalikian muatan faktor dengan koefisien konstruk dimensi reliability. Tabel 38 dibawah ini menunjukkan pengaruh variabel indikator pembentuk dimensi reliability terhadap kepuasan. Tabel 38. Pengaruh Variabel Indikator Pembentuk Dimensi Reliability Terhadap Kepuasan Variabel Indikator Muatan Faktor Koefisien Konstruk Besar Pengaruh Keramahan karyawan 0.64 1.00 0.64 Sistem pembayaran 0.51 1.00 0.51 Komitmen pelayanan 0.51 1.00 0.51 Kecepatan dan ketepatan penyajian menu 0.48 1.00 0.48 Berdasarkan hasil pendugaan model yang disajikan pada Gambar 4, terlihat bahwa peubah laten dimensi reliability memiliki koefisien konstruk sebesar 1.00, hal ini berarti variabel laten reliability memiliki hubungan yang signifikan dan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan semakin ditingkatkannya dimensi reliability maka tingkat kepuasan akan menjadi semakin meningkat. Pada Tabel 38 dapat disimpulkan bahwa indikator keramahan karyawan Restoran Pujasega memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan dari semua variabel indikator lainnya.

8.2.3 Hubungan antara Dimensi Responsiveness dengan Kepuasan Pelanggan

Pada Gambar 4 dapat dilihat dimensi responsiveness ditunjukkan melalui peubah indikator kecepatan menanggapi masalah dan kesediaan memberikan informasi dengan kontribusi masing-masing sebesar 0.52 dan 0.51. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi responsiveness secara signifikan memiliki hubungan dan dapat diterima sebagai indikator dimensi responsiveness. Selain itu juga dilihat dari nilai uji-t Gambar 5 dari masing-masing variabel indikator yang memiliki nilai lebih besar dari 1.96 nilai signifikansi 5 persen. 70 Pada Tabel 35 menunjukkan bahwa indikator X31 yaitu kecepatan menanggapi masalah memiliki muatan faktor yang terbesar, yaitu sebesar 0.52. Hal ini menunjukkan bahwa respon karyawan Restoran Pujasega Garut dalam menangani keluhan pelanggan memiliki kontribusi yang paling besar dalam membentuk dimensi responsiveness atau memiliki nilai diatas 373 persen dibandingkan indikator kesediaan memberikan informasi. Variabel laten responsiveness dibentuk oleh indikator-indikator pembentuknya, maka besarnya pengaruh setiap variabel indikator terhadap kepuasan dapat dilihat dengan mengkalikan faktor muatan dengan koefisien konstruk dimensi responsiveness. Tabel 39 dibawah ini menunjukkan pengaruh variabel indikator pembentuk dimensi responsiveness terhadap kepuasan. Tabel 39. Pengaruh Variabel Indikator Pembentuk Dimensi Responsiveness Terhadap Kepuasan Variabel Indikator Muatan Faktor Koefisien Konstruk Besar Pengaruh Kecepatan menanggapi masalah 0.52 1.00 0.52 Kesediaan memberikan informasi 0.51 1.00 0.51 Berdasarkan hasil pendugaan model yang disajikan pada Gambar 4, terlihat bahwa peubah laten dimensi responsiveness memiliki koefisien konstruk sebesar 1.00, hal ini berarti variabel laten responsiveness memiliki hubungan yang signifikan dan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dengan semakin ditingkatkannya dimensi responsiveness maka tingkat kepuasan akan menjadi semakin meningkat. Pada Tabel 39 dapat disimpulkan bahwa indikator kecepatan menanggapi masalah memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan dari indikator kesediaan memberikan informasi.

8.2.4 Hubungan antara Dimensi Assurance dengan Kepuasan Pelanggan