Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu Akurat accurate Tepat waktu timelines Knowledge Identification

13 e. Masukan Sistem Merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. f. Keluaran Sistem Merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainnya. g. Pengolahan Sistem Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. h. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut: Jogiyanto, 2005:6

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik physical system merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 14

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia human made system adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem informasi merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup closed system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. 15 2.1.2 Konsep Dasar Informasi 2.1.2.1 Data Versus Informasi Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. McLeod, 2004:12. Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi the description of things and events that we face. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi Ladjamudin, 2005:8.

2.1.2.2 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut: Sumber: Ladjamudin, 2005: 11. Gambar 2.1 Siklus Informasi 16

2.1.2.3 Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar : Sumber : Jogiyanto, 2005:10 Gambar 2.2 Kualitas Informasi Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut: Kadir, 2003: 46

a. Akurat accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu timelines

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

c. Relevan relevance

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut. 17

2.1.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan Jogiyanto, 2005:11.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan Jogiyanto, 2005:11. Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi Whitten, 2004:10. 18

2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti: Kadir, 2003:70 a. Perangkat keras hardware Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. b. Perangkat lunak software atau program Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data. c. Prosedur Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. d. Orang Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data database Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. f. Jaringan komputer dan komunikasi data Sistem penghubung yang memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. 19

2.1.4 Konsep Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management System

2.1.4.1 Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen

Manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Robin, 2000:8. Menurut Robin dan Coulter 2000:11, prinsip manajemen yang fundamental meliputi empat fungsi tradisional manajemen, yaitu planning, organizing, leading dan control. a. Planning Mencakup mendefinisikan tujuan, penerapan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. b. Organizing Menentukan tugas-tugas apa saja yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan dan tingkat mana keputusan- keputusan harus dibuat. c. Leading Mengarahkan, dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan merencanakan pertentangan. d. Controlling Memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang menacapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan yang signifikan. 20

2.1.4.2 Pengertian Pengetahuan Knowledge

Pengetahuan adalah seluruh kesadaran jiwa dan keahlian-keahlian yang mana setiap individu dapat menggunakannya untuk memecahkan suatu masalah. Keduanya termasuk dalam teori dan aturan atau instruksi yang dilaksnakan setiap hari untuk suatu tindakan. Pengetahuan didasari pada data dan informasi. Probst et al, 2000:24. Menurut Drucker, Knowledge atau pengetahuan adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk bertindak, atau ketika informasitersebut memampukan seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif. Tobing, 2007:8. Proses perubahan informasi menjadi knowledge pengetahuan menurut Davenport dan Prusak seperti yang ditulis oleh Tobing 2007:18, dilakukan melalui empat tahapan yang dimulai dengan huruf C, yaitu : a. Comparison Membandingkan informasi pada situasi tertentu dengan situasi-situasi yang lain yang telah diketahui. b. Consequences Menemukan implikasi-implikasi dari informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan tindakan. c. Connection Menemukan hubungan-hubungan bagian-bagian kecil dari informasi dengan hal-hal lainnya. d. Conversations 21 Membicarakan pandangan, pendapat serta tindakan orang lain terkait informasi tersebut.

2.1.4.3 Tipe Knowledge dalam Organisasi

Dalam suatu organisasi knowledge pengetahuan di kelompokkan menjadi 3 jenis yaitu: Wiryana, 2002 a. Tacit Knowledge Pada dasarnya suatu informasi akan menjadi tacit knowledge ketika diproses oleh pikiran seseorang. Knowledge jenis ini biasanya belum dikodifikasi atau disusun dalam bentuk tertulis. Dalam knowledge ini termasuk intuisi, cognitive knowledge. Tacit knowledge seperti intuisi, dan pandangan biasanya sangat sulit untuk dikodifikasikan. Biasanya knowledge ini terkumpul dari pengalaman sehari- hari pada pelaksanaan suatu pekerjaan. Knowledge jenis ini akan menjadi explicit knowledge ketika dikomunikasikan kepada pihak lain dengan format yang tepat tertulis, grafik, dsb.. b. Explicit Knowledge Knowledge yang telah dikodifikasi atau diekplisitkan. Jadi biasanya sudah direpresentasikan dalam suatu bentuk yang tertulis dan terstruktur. Knowledge ini jelas lebih mudah direkam, dikelola dan dimanfaatkan serta ditransfer kepada pihak lain. c. Share Knowledge Explicit knowledge yang digunakan bersama-sama dalam suatu komunitas. 22

2.1.4.4 Pengertian Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

Menurut American Productivity and Quality Centre APQC manajemen pengetahuan atau knowledge management adalah pendekatan-pendekatan sistematik yang membantu muncul dan mengalirnya informasi dan knowledge kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. Tobing, 2007:8. Menurut Deborah Wyburn, Manajemen Pengetahuan adalah menyangkut bekerja sama sebagai sebuah team untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dan untuk saling belajar. Tobing, 2007:23.

2.1.4.5 Pengertian Sistem Manajemen Pengetahuan

Sistem manajemen pengetahuan adalah mekanisme dan proses yang terpadu dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian informasi bisnis dan pekerjaan yang berhubungan dengan penciptaan berbagai informasi menjadi asset intelektual organisasi yang pemanen. Tobing, 2007:8.

2.1.4.6 Proses Utama Dalam Manajemen Pengetahuan

Menurut Probst et. Al 2000:29 untuk mengatur dan mengelola pengetahuan perusahaan atau organisasi perlu dilakukan pengelompokkan dan pengkategorian masalah yang ditemui diperusahaan tersebut. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi aktifitas yang dianggap sebagai proses inti knowledge managemant dan tekait satu dengan yang lainnya. Dalam proses pengidentifikasian tersebut diperlukan metode analisis yang disebut core process knowledge management proses inti manajemen pengetahuan. 23 Sumber : Probst et Al. 2000:30 Gambar 2.3 core process knowledge management Manajemen Pengetahuan Knowledge Management memiliki enam unsur proses inti yaitu:

a. Knowledge Identification

Mengidentifikasi pengetahuan ekplisit berarti menganalisa dan menggambarkan lingkungan perusahaan. Banyak sekali perusahaan yang kesulitan untuk mengatur gambaran umum data internal dan eksternal, informasi dan kemampuan. Ketidakjelasan mengakibatkan ketidakefisienan, keputusan yang tidak tersampaikan, dan duplikasi. Knowledge management yang efektif harus memastikan kejelasan eksternal dan internal dan membantu karyawan secara individual untuk menentukan apa yang mereka butuhkan.

b. Knowledge Acquisition