Pembelajaran IPA di SD

2.1.3.4. IPA Sebagai Teknologi Sains dan teknologi saling melengkapi sangat erta satu dengan yang lainnya. Penemuan dalam sains memungkinkan pengembangan teknologi dengan menyediakan instrumen yang baru lagi sehingga memungkinkan mengadakan observasi dan percobaan dalam sains. Pada abad ke-20 ini, pengembangan sains sangat ditunjang teknologi Fischer, 1975:77. Dengan demikian hendaknya perubahan pendidikan sains harus merefleksi atau mengarahkan kepada hubungan antara sains dan teknologi dengan masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari dalam Mariana, 2009:36. Jadi menurut definisi diatas, IPA sangat penting diberikan pada siswa karena mencakup empat hal yang dibutuhkan oleh siswa dalam mempelajari IPA yaitu konten atau produk, proses atau metode, dan sikap serta teknologi. Jika ketiga hal dialami siswa dengan baik, pemahaman siswapun akan menjadi komprehensif dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.4. Pembelajaran IPA di SD

Sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita merupakan bagian dari pembelajaran sains. Menurut Cross dalam Samatowa 2011:7 belajar sains bukan hanya untuk memahami kosep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga mengembangkan nilai. Menurut Kurikulum KTSP Depdiknas, 2006, mata pelajaran IPA di SDMI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya, b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan, f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke SMP atau MTs. Berdasarkan Standar isi 2007 ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek: a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan, b. Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas, c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Menurut kurikulum 2006, ada 4 tahap proses pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia SD, yaitu: a. Siswa kelas 1-3, belum diperkenalkan pada kerja ilmiah, mereka masih terbatas pada mengenal, mengidentifikasi, membiasakan, membedakan, menggolongkan, mendiskripsikan, b. Siswa kelas 4, mulai diperkenalkan dengan kerja ilmiah yaitu menyimpulkan hasil percobaan atau eksperimen yang dilakukan, c. Siswa kelas 5, sudah ada kerja ilmiah yaitu menyimpulkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan, d. Siswa kelas 6, nampak juga adanya kerja ilmiah, yaitu melakukan percobaan untuk menyelediki konsep, fakta mengenai materi Depdiknas, 2007: 17. Berdasarkan uraian di atas, materi pelajaran IPA diajarkan secara bertahap dan sistematis dari kelas 1 sampai dengan kelas VI, disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia anak. Pembelajaran IPA untuk siswa kelas IV melalui kerja ilmiah, yang meliputi keterampilan observasi, mendeskripsikan, dan mengajukan pertanyaan dalam berinkuiri. Maka pembelajaran IPA dengan kerja ilmiah sangat penting untuk dikembangkan bagi siswa sekolah dasar.

2.1.5. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INTRUCTION BERBANTUAN BLOG PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 3 292

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04

0 7 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA KOKAMI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BEBENGAN KENDAL

11 53 220

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Pada Kelas IV SDN Simo Kabupaten Ngawi.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Pada Kelas IV SDN Simo Kabupaten Ngawi.

0 1 10