Kemampuan pemasar
menjalin hubungan
baik dengan pelanggan
1 = Pelanggan dan pemasar tidak tercipta hubungan baik
2 = Pelanggan dan pemasar kurang tercipta hubungan baik
3 = Hubungan pelanggan dan pemasar biasa saja 4 = Pelanggan dan pemasar tercipta hubungan baik
5 = Pelanggan dan pemasar sudah lama tercipta
hubungan baik
Kesediaan pemasar
dalam memberikan
informasi 1 = Pemasar tidak pernah memberikan informasi
mengenai pertanian organik 2 = Pemasar jarang memberikan informasi mengenai
pertanian organik 3 = Tidak terlalu mempermasalahkan hal ini
4 = Pemasar sering memberikan informasi mengenai pertanian organik, intensitas tidak masalah
5 = Setiap bertemu. pemasar selalu memberikan informasi mengenai pertanian organik
Jawaban responden pada kuesioner kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert. Dalam penelitian ini, skala Likert mewakili sikap
pelanggan berdasarkan kriteria penilaian sangat baik atau sangat penting, baik atau penting, cukup baik atau biasa saja, kurang baik atau kurang penting, tidak
baik atau tidak penting dengan skor 5,4,3,2, dan 1.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
4.5.1 Analisis Deskriptif
Nazir 1988, mengemukakan bahwa analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis ini untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Sugiyono 2003, mengartikan sebagai statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui
data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Analisis secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan karakteristik konsumen yang diperoleh melalui kuesioner
seperti usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan jenis kelamin. Pelaksanaan personal selling pada Benny’s Organic Garden juga dijabarkan secara deskriptif.
4.5.2 Metode Important Performance Analysis
Respon konsumen terhadap atribut produk dan atribut dari pelaksanaan personal selling yang dilakukan Benny’s Organic Garden dilakukan dengan
menggambarkannya secara deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode Important Performance Analysis IPA. Metode ini merupakan suatu teknik
penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yang diharapkan berguna sebagai pengembangan strategi
pemasaran yang efektif. Rangkuti 2002 menjelaskan bahwa inti dari analisis ini adalah tingkat kepentingan konsumen diukur dalam kaitannya dengan apa yang
seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk dan jasa kualitas tinggi.
Dalam hal pengukuran tingkat kepentingan digunakanlah skala likert 5 tingkat yang diberi bobot atau skor, yang terdiri atas :
• Sangat Penting dengan skor 5
• Penting dengan skor 4
• Biasa Saja dengan skor 3
• Kurang Penting dengan skor 2
• Tidak Penting dengan skor 1
Tingkat kepentingan atau harapan yang dimaksudkan diatas ialah seberapa penting suatu atribut bagi konsumen atau seberapa besar harapan
konsumen terhadap kinerja suatu atribut. Sedangkan untuk mengukur tingkat kinerja, juga digunakan 5 tingkat
penilaian yang terdiri atas : •
Sangat baik dengan skor 5, diartikan pelanggan Sangat Puas. •
Baik dengan skor 4, diartikan pelanggan Puas •
Cukup Baik dengan skor 3, diartikan pelanggan Netral •
Kurang Baik dengan skor 2, diartikan pelanggan Kurang Puas •
Tidak Baik dengan skor 1, diartikan pelanggan Tidak Puas Pengukuran tingkat kinerja yang dimaksudkan yakni penilaian konsumen
terhadap kinerja sesungguhnya dari atribut yang dirasakannya. Secara sistematis rumus yang digunakan untuk mendapatkan jumlah skor
setiap atribut Ergandia, 2006 adalah sebagai berikut : Dimana :
Ns = Skor yang diberikan responden terhadap masing-masing atribut Nj = Jumlah jawaban responden tiap atribut
Ni = Nilai masing-masing responden tiap atribut
Untuk menentukan rentang skor responden pada penelitian ini dibuat skala numerik dengan rumus :
Dimana : Rs = Rentang skala
m = Skor tertinggi n = Skor terendah
b = Jumlah kelas digunakan lima kelas
Ukuran dari jawaban responden sendiri ialah : 1 Nilaiskor terkecil yang mungkin diperoleh ialah 30, 2 skor terbesar yang mungkin didapat ialah 150.
jadi besar range untuk setiap kelas adalah 150-305 = 24. maka pembagian kelas berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja sebagai berikut :
∑
× =
Ni Nj
Ns
b n
m Rs
− =
Tabel 8. Pembagian Kelas Berdasarkan Tingkat Pelaksanaan
No. Range
Kriteria Tingkat Kepentingan
Tingkat Kinerja
1 30 – 53
Tidak Penting Tidak Memuaskan
2 54 – 77
Kurang Penting Kurang Memuaskan
3 78 – 101
Cukup Penting Cukup Memuaskan
4 102 – 125
Penting Memuaskan
5 126 - 150
Sangat Penting Sangat Memuaskan
Langkah berikutnya skor penilaian kinerja perusahaan dan skor penilaian kepentingan konsumen dirata-ratakan dan diformulasikan kedalam diagram
kartesius. Masing-masing atribut diposisikan kedalam diagram, dimana skor rata- rata penilaian terhadap tingkat kinerja X menunjukan posisi atribut di sumbu X,
posisi atribut pada sumbu Y ditunjukan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut Y. Adapun rumusnya sebagai berikut ;
dan keterangan :
Xi = rata-rata penilaian kinerja perusahaan Yi = rata-rata penilaian kepentingan konsumen
Xi = total skor tingkat kinerja dari seluruh responden Yi = total skor tingkat kepentingan dari seluruh responden
n = jumlah responden
Diagram kartesius yang dimaksudkan diatas ialah diagram yang terdiri atas empat bagian atau yang disebut kuadran yang dibatasi oleh dua garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik X , Y , rumusnya ialah :
dan keterangan :
X = rata-rata dari total rata-rata skor tingkat kinerja Y = rata-rata dari total rata-rata skor tingkat kepentingan
K = banyaknya atribut yang telah ditetapkan n
Xi Xi
∑
= n
Yi Yi
∑
=
K Xi
X
n i
∑
=
=
1
K Yi
Y
n i
∑
=
=
1
Hasil dari kalkulasi diatas kemudian diposisikan ke dalam diagram kartesius yang terbagi atas empat kuadran yakni prioritas utama, pertahankan
prestasi, prioritas rendah dan berlebihan, ini dapat dilihat pada gambar : Y kepentinganharapan
Prioritas Utama
Pertahankan Prestasi I
II Y
Prioritas Rendah Berlebihan
III IV
0,0 X
X kinerjapelaksanaan Gambar 4. Diagram Kartesius
Diagram yang terbagi atas empat bagian ini masing-masing bagian menggambarkan keadaan yang saling berbeda.
A. Kuadran I Prioritas Utama Bagian ini menjelaskan bahwa atribut yang dianggap penting oleh
konsumen tetapi kenyataannya atribut belum sesuai dengan apa yang konsumen harapkan.
B. Kuadran II Pertahankan Prestasi Bagian ini menjelaskan bahwa atribut yang dianggap penting oleh
konsumen telah sesuai dengan apa yang konsumen harapkan. C. Kuadran III Prioritas Rendah
Bagian ini menjelaskan bahwa atribut yang dirasa kurang penting oleh konsumen, dan dalam kenyataannya kinerjanya pun tidak terlalu istimewa
D. Kuadran IV Berlebihan
Bagian ini menjelaskan bahwa atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen, namun dirasakan terlalu berlebihan dalam kinerjanya.
4.5.3 Metode Customer Satification Index