2.4.  Kualitas Produk
Atribut  kualitas  produk  dibentuk  oleh  expectation  theory  yang  meliputi harapan
pelanggan yaitu:
mutuprestise, jaminantidak
cacat produk,
kenyamanan, keamanan, dan kemudahan Fornell, C, 1992. Produk  adalah  suatu  sifat  yang  kompleks  baik  dapat  diraba,  dirasa,  tidak
diraba,  warna,  harga,  prestise  perusahaan  dan  pengecer,  pelayanan  perusahaan dan  pengecer  yang  diterima  oleh  pembeli  untuk  memuaskan  keinginan  dan
kebutuhan Basuswastha, 1993. Berdasarkan  tingkatan  produk  dapat  dibagi  menjadi  lima  tingkatan  yaitu:
Kotler, 1994 1.
Produk  inti,  yang  menawarkan  manfaat  atau  kegunaan  utama  yang dibutuhkan pelanggan.
2. Produk  generik,  yang  mencerminkan  versi  dasar  Fungsional  dari  suatu
produk. 3.
Produk  yang  diharapkan,  yaitu  sekumpulan  atribut  dan  kondisi  yang diharapkan pelanggan pada saat membeli.
4. Produk  tambahan,  yaitu  memberikan  jasa  dan  manfaat  tambahan  sehingga
membedakan penawaran perusahaan dan penawaran perusahaan pesaing. 5.
Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk yang mungkin dilakukan dimasa yang akan datang.
2.5.  Konsep Kualitas Pelayanan
Kualitas  pelayanan  mengacu  pada  penilaian  konsumen  terhadap  inti  dari pelayanan, penyedia dan organisasi pelayanan secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Atribut  kualitas  pelayanan  di  bentuk  oleh  5  indikator  yang  meliputi  pertanyaan yang  berhubungan  dengan  service  quality  dari  pelayanan  perusahaan  yaitu  :
wujud penampilan, kehandalan, daya tanggap, keyakinan, dan empatikepedulian. Zeitham et al, 1996
Instrumen  SERVQUAL  untuk  mengukur  kualitas  pelayanan  yang  di  dapat pada kondisi dimana ada batasan antara keinginan konsumen dan penilaian aktual
dari bentuk layanan, menurut Rangkuti 2003, ada 10 kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa, yaitu:
1. Reliability keandalan
2. Responsiveness ketanggapan
3. Competence kemampuan
4. Access mudah diperoleh
5. Courtesy keramahan
6. Communication komunikasi
7. Credibility dapat dipercaya
8. Security keamanan
9. Understandin knowing the customer memahami pelanggan
10. Tangibles bukti nyata kasat mata
Kesepuluh  dimensi  tersebut  dapat  disederhanakan  menjadi  lima  dimensi Rangkuti, 2003, yaitu :
1. Responsiveness ketanggapan, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan
dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik. 2.
Reliability keandalan, yaitu kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
3. Empathy  empati,  yaitu  rasa  peduli  untuk  memberikan  perhatian  secara
individual  kepada  pelanggan,  memahami  kebutuhan  pelanggan,  serta  mudah untuk dihubungi.
4. Assurance  jaminan,  yaitu  pengetahuan,  kesopanan  petugas  serta  sifatnya
yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko. 5.
Tangibles  bukti  langsung,  meliputi  fasilitas  fisik,  perlengkapan  karyawan dan sarana komunikasi.
Sedangkan  Garvin  dalam  Tjiptono  dan  Diana  2003  mengembangkan delapan dimensi kualitas yaitu :
a. Kinerja  performance  yaitu  mengenai  karakteristik  operasi  pokok  dari
produk inti. Misalnya bentuk dan kemasan yang bagus akan lebih menarik pelanggan.
b. Ciri-ciri  atau  keistimewaan  tambahan  features,  yaitu  karakteristik
sekunder atau pelengkap. c.
Kehandalan  reliability,  yaitu  kemungkinan  kecil  akan  mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
d. Kesesuaian  dengan  spesifikasi  conformance  to  specifications,  yaitu
sejauh  mana  karakteristik  desain  dan  operasi  memenuhi  standar-standar yang  telah  ditetapkan  sebelumnya.  Seperti  halnya  produk  atau  jasa  yang
diterima  pelanggan  harus  sesuai  bentuk  sampai  jenisnya  dengan kesepakatan bersama.
e. Daya  tahan  durability,  berkaitan  dengan  berapa  lama  produk  tersebut
dapat terus digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa  puas bila produk yang dibeli tidak pernah rusak.
Universitas Sumatera Utara
f. Serviceability,  meliputi  kecepatan,  kompetensi,  kenyamanan,  mudah
direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan. g.
Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya kemasan produk dengan warna-warna cerah, kondisi gedung dan lain sebagainya.
h. Kualitas  yang  dipersepsikan  Perceived  quality,  yaitu  citra  dan  reputasi
produk  serta  tanggung  jawab  perusahaan  terhadapnya.  Sebagai  contoh merek yang lebih dikenal masyarakat Brand image akan lebih dipercaya
dari pada merek yang masih baru dan belum dikenal. Grobroos  dalam  Tjiptono  2004  ada  tiga  kriteria  pokok  untuk  kualitas
pelayanan,  yaitu  outcome-related,  process-related,  dan  image-related  criteria. Dan ketiga unsur tersebut masih dapat dijabarkan lagi dalam enam dimensi, yaitu :
a. Professionalism and skills
Kemampuan,  pengetahuan,  keterampilan  pada  penyedia  jasa,  karyawan, sistem  opersional,  dan  sumber  daya  fisik,  dalam  memecahkan  masalah
pelanggan secara profesional. b.
Attitudes and Behavior Pelanggan  merasa  bahwa  perusahaan  menaruh  perhatian  dan  berusaha  untuk
membantu  dan  memecahkan  masalah  pelanggan  secara  spontan  dan  senang hati.
c. Accessibility and Flexibility
Penyediaan  pelayanan  oleh  perusahaan  yang  dirancang  dan  dioperasionalkan agar pelanggan mudah mengakses dengan mudah serta bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
d. Reliability and trustworthiness
Pelanggan  bisa  mempercayakan  segala  sesuatunya  kepada  penyedia  jasa beserta karyawan dan sistemnya.
e. Recovery
Proses  pengambilan  tindakan  oleh  perusahaan  untuk  mengendalikan  situasi dan mencari pendekatan yang tepat bila pelanggan ada masalah.
f. Reputation and Credibility
Keyakinan  pelanggan  bahwa  operasi  dari  perusahaan  dapat  dipercaya  dan memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanannya.
Bila  menurut  Hutt  dan  Speh  dalam  Nasution  2004  Kualitas  pelayanan terdiri dari tiga dimensi atau komponen utama yang terdiri dari :
a. Technical  Quality,  yaitu  komponen  yang  berkaitan  dengan  kualitas  output
yang diterima oleh pelanggan. Bila diperinci lagi menjadi : 1
Search  quality,  yaitu  kualitas  yang  dapat  dievakuasi  pelanggan  sebelum membeli, misalnya : harga dan barang.
2 Experience  quality,  yaitu  kualitas  yang  hanya  bisa  dievaluasi  pelanggan
setelah  membeli  atau  mengkonsumsi  jasa  atau  produk.  Contohnya ketapatan waktu, kecepatan pelayanan, dan kerapian hasil.
3 Credence  quality,  yaitu  sesuatu  yang  sukar  dievaluasi  pelanggan,
meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. b.
Functional  quality,  yaitu  komponen  yang  berkaitan  dengan  kualitas  cara penyampaian suatu jasa.
c. Corporate  image,  yaitu  profit,  reputasi,  citra  umum,  dan  daya  tarik  khusus
suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Roger 1995 mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan penggunaan  yang artinya barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut  Crosby  dalam  Nasution  2004  kualitas  adalah  conformance  to requirement,  yaitu  sesuai  dengan  yang  disyaratkan  atau  distandarkan,  bila  suatu
produk  memiliki  kualitas  apabila  sesuai  dengan  standar  kualitas  yang  telah ditentukan dengan meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
Garvin dan Davis dalam Nasution 2004 menyatakan bahwa kualitas adalah kondisi dinamis lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Pelayanan  yaitu  setiap  kegiatan  yang  manfaatnya  dapat  diberikan  dari  satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud intangible dan tidak
berakibat pemilikan sesuatu kotler, 1985. Definisi  dari  pelayanan  itu  sendiri  menurut  Sugiarto  2002  adalah  upaya
maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan.
Cravens1998  mengungkapkan  pengertian  pelayanan  yaitu  upaya  dalam memenuhi  permohonan  untuk  menspesifiksikan  produk-produk  seperti  data
kinerja, permohonan untuk rincian, pemrosesan pesanan pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi.
Pelayanan  sering  disebut  sebagai  jasa  yang  diberikan  oleh  perusahaan, artinya  bahwa  adanya  suatu  perbuatan  yang  dilaksanakan  suatu  pihak  terhadap
pihak lain Tunggal, 1996. Menurut  keputusan  Men.PAN  Nomor  63KEPM.PAN72003  tentang
pedoman  Umum  Penyelenggaraan  Pelayanan  Publik,  kualitas  pelayanan  yaitu kepastian prosedur, waktu, dan pembiayaan yang transparansi dan akuntabel yang
Universitas Sumatera Utara
harus  dilaksanakan  secara  utuh  oleh  setiap  instansi  dan  unit  pelayan  instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya secara menyeluruh.
Penyempurnaan  definisi  pelayanan  publik  menurut  KEP25M.PAN22004 yaitu  segala  kegiatan  pelayanan  yang  dilaksanakan  publik  sehingga  upaya
pemenuhan  kebutuhan  penerima  pelayanan  maupun  dalam  rangka  pelaksaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut  Helien  2004  pelayanan  pelanggan  adalah  kegiatan  yang berorientasi  kepada  pelanggan  yang  terdiri  dari  elemen-elemen  nyata  berupa
faktor  yang  bisa  diraba,  didengar  dan  dirasakan  seperti  ukuran,  berat,  warna  dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-elemen tidak nyata yaitu lebih sulit diukur
dan  sering  kali  subyektif  karena  tergantung  pada  sikap-sikap  yang  bisa dipengaruhi  namun  tidak  diajarkan,  sebagai  contoh  rasa  nyaman,  rileks,  percaya
dan sebagainya. Definisi dari Nasution 2004, kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan
yang  diharapkan  dan  pengendalian  atas  tingkat  keunggulan  tersebut  untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Berbagai  definisi  telah  diuraikan  diatas  bisa  ditarik  kesimpulan  pengertian dari  kualitas  pelayanan  yaitu  segala  bentuk  penyelenggaraan  pelayanan  secara
maksimal  yang  diberikan  perusahaan  dengan  segala  keunggulan  dalam  rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.
2.5.1.  Dimensi Kualitas
Kualitas  adalah  suatu  yang  kompleks,  karena  setiap  orang  akan mendefinisikannya  dalam  urutan  prioritas  dimensi  baik  kuantitatif  maupun
Universitas Sumatera Utara
kualitatif.  Pendapat  Garvin  mengenai  dimensi  kualitas  seperti  dikutip  oleh Schonberger  dan  Knod  1994  dan  menurut  Sukanto  Reksohadiprodjo  1997
yaitu : a.
Kemampuan, merupakan karakteristik primer operasi. b.
Keistimewaan, mempunyai kelebihan. c.
Kehandalan, kesuksesan dalam operasi dalam waktu tertentu. d.
Keawetan, masa pemakaian yang lama, ekonomis dan mudah secara tehnik. e.
Kemampuan servis, cepat, menyenangkan, berkemampuan dan mudah untuk direparasi.
f. Estetika, dapat diterima oleh perasaan.
g. Kualitas  yang  ditangkap,  evaluasi  secara  tidak  langsung  terhadap  kualitas
reputasi dsb. Dalam  konteks  kualitas  produk  barang  dan  jasa  dan  kepuasan,  telah
tercapai  konsensus  bahwa  harapan  pelanggan  memiliki  peranan  yang  besar sebagai  standar  perbandingan  dalam  evaluasi  kualitas  maupun  kepuasan.
Menurut  Olson  dan  Dover  dalam  Zeithaml  et  al,1993  harapan  pelanggan merupakan  keyakinan  pelanggan  sebelum  mencoba  atau  membeli  suatu  produk,
yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Kualitas dalam kinerja produk meliputi sbb :
1. Daya tarik tampilan fisik produk.
2. Prestise atau mutu produk.
3. Zero defect minimalkan cacat produk.
4. Kemudahan produk.
5. Kenyamanan produk.
Universitas Sumatera Utara
6. Keamanan produk.
Konsep  kualitas  bersifat  relatif,  yaitu  tergantung  pada  perspektif  yang digunakan  untuk  menentukan  ciri-ciri  dan  spesifikasi.  Pada  dasarnya  tiga
orientasi  kualitas  yang  seharusnya  konsisten  satu  sama  lainnya:  1  persepsi konsumen, 2 produk, 3 proses.
2.5.2.  Dimensi Kualitas Pelayanan
Sunarto 2003 mengidentifikasikan tujuh dimensi dasar dari kualitas yaitu: a.
Kinerja Yaitu  tingkat  absolut  kinerja  barang  atau  jasa  pada  atribut  kunci  yang
diidentifikasi para pelanggan. b.
Interaksi Pegawai Yaitu  seperti  keramahan,  sikap  hormat,  dan  empati  ditunjukan  oleh
masyarakat yang memberikan jasa atau barang. c.
Reliabilitas Yaitu konsistensi kinerja barang, jasa dan toko.
d. Daya tahan
Rentan kehidupan produk dan kekuatan umum. e.
Ketepatan Waktu dan Kenyamanan Yaitu  seberapa  cepat  produk  diserahkan  atau  diperbaiki,  seberapa  cepat
produk informasi atau jasa diberikan. f.
Estetika Yaitu  lebih  pada  penampilan  fisik  barang  atau  toko  dan  daya  tarik
penyajian jasa.
Universitas Sumatera Utara
g. Kesadaran akan merek
Yaitu  dampak  positif  atau  negatif  tambahan  atas  kualitas  yang  tampak, yang mengenal merek atau nama toko atas evalusi pelanggan.
2.5.3.  Dimensi Kualitas Produk
Menurut Kotler 1997, pembeda utama produk adalah sebagai berikut : 1.
Feature, keistimewaan suatu produk yang di tawarkan. 2.
Performance  quality,  mengacu  pada  karakteristik  dasar  produk  saat beroperasi.
3. Conformance  quality,  tingkat  dimana  semua  unit  yang  diproduksi
indentik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. 4.
Durability,  suatu  ukuran  usia  operasi  produk  yang  sangat  diharapkan dalam kondisi normal.
5. Reliability,  ukuran  kemungkinan  suatu  produk  tidak  akan  rusak  atau
gagal dalam suatu periode waktu tertentu. 6.
Repairbility, ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
7. Style,  menggambarkan  penampilan  dan  peerasaan  produk  itu  bagi
pembeli. 8.
Design, totalitas dari keistimewaan yang mempengaruh cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.6.  Konsep Kepuasan Pelanggan
Peluang  usaha  di  Indonesia  saat  ini  semakin  menjamur,  sehingga  banyak perusahaan  baik  milik  Negara  maupun  dari  swasta  berupaya  meraih  keuntungan
sebesar-besarnya dengan merangkul berbagai kalangan masyarakat. Dalam rangka menciptakan  iklim  pelanggan  yang  loyal  pada  suatu  produk  atau  jasa  yang
dihasilkan  sebuah  perusahaan  harus  adanya  usaha  untuk  melahirkan  kepuasaan pelanggan.  Selanjutnya  akan  dijelaskan  berbagai  hal  yang  menyangkut  kepuasan
pelanggan. Menurut  Engel  1994  Kepuasan  adalah  evaluasi  paska  konsumsi  untuk
memilih  beberapa  alternatif  dalam  rangka  memenuhi  harapan.  Kotler  2002 menyatakan bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang  yang muncul setelah
membandingkan  antara  persepsi  atau  kesannya  terhadap  kinerja  atau  hasil  dari usaha produk dan harapan-harapannya. Menurut Suprapto 2001 istilah kepuasan
pelanggan  merupakan  label  yang  digunakan  oleh  pelanggan  untuk  meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa.
Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan maka seseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk
atau jasa yang dilihat. Dipertegas oleh Kotler 2004 yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
yaitu  tingkatan  dimana  anggapan  kinerja  perceived  performance  produk  akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bila kinerja produk jauh lebih rendah
dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya bila kinerja sesuai  dengan  harapan  atau  melebihi  harapan,  pembelinya  merasa  puas  atau
merasa  amat  gembira.  Seiring  dengan  pendapat  diatas  Purnomo  2003
Universitas Sumatera Utara
mengartikan kepuasan pelanggan sebagai “Perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang diharapkan”, maksudnya bahwa kepuasan pelanggan tercipta jika
pelanggan  merasakan  output  atau  hasil  pekerjaan  sesuai  dengan  harapan,  atau bahkan  melebihi harapan pelanggan.
Kepuasan  pelanggan  adalah  rangkuman  kondisi  psikologis  yang  dihasilkan ketika  emosi  yang  mengelilingi  harapan  yang  tidak  cocok  dilipat  gandakan  oleh
perusahaan-perusahaan  yang  terbentuk  dalam  pelanggan  tentang  pengalaman pengkonsumsian Oliver dalam Peter dan Olson, 1996
Definisi  kepuasan  pelanggan  juga  dipaparkan  oleh  Tse  dan  Wilson  dalam Nasution  2004  bahwa  kepuasan  dan  ketidakpuasan  pelanggan  adalah  respon
pelanggan  terhadap  evaluasi  ketidaksesuaian  atau  diskonfirmasi  yang  dirasakan antara  harapan  sebelumnya  dan  kinerja  aktual  produk  yang  dirasakan  setelah
pemakaian.  Artinya  bahwa  pelanggan  akan  merasa  puas  bila  hasilnya  sesuai dengan  yang  diharapkan  dan  sebaliknya  pelanggan  akan  merasa  tidak  puas  bila
hasilnya  tidak  sesuai  dengan  harapan,  sebagai  contoh  seorang  pelanggan  puas dengan kinerja sebuah bank maka pelanggan tersebut akan terus menabung maka
sebaliknya  bila  tidak  puas  maka  akan  menutup  rekening  di  bank  tersebut  dan pindah  ke  bank  yang  lain.  Sesuai  dengan  pendapat  Kuswadi  2004  kepuasan
pelanggan  yaitu  perbedaan  antara  harapan  pelanggan  dan  persepsi  pelanggan terhadap apa yang diberikan perusahaan.
Menurut  Amir  2005  kepuasan  pelanggan  adalah  sejauh  mana  manfaat sebuah  produk  dirasakan  perceived  sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan
pelanggan. Kemudian secara sederhana kepuasan pelanggan adalah sebuah produk atau  jasa  yang  dapat  memenuhi  atau  melampaui  harapan  pelanggan,  biasanya
Universitas Sumatera Utara
pelanggan merasa puas Gerson, 2002, contohnya seorang pelanggan akan selalu membeli di toko A karena memenuhi semua kebutuhan atau harapannya.
Dari  berbagai  pendapat  yang  dipaparkan  para  ahli  dapat  disimpulkan definisi  kepuasan  pelanggan  adalah  respon  dari  perilaku  yang  ditunjukkan  oleh
pelanggan  dengan  membandingkan  antara  kinerja  atau  hasil  yang  dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan
akan  kecewa,    karena  kurang  puas  bahkan  tidak  puas,  namun  sebaliknya  bila sesuai  dengan  harapan,  pelanggan  akan  puas  dan  bila  kinerja  melebihi  harapan
pelanggan akan sangat puas. Rangkuti  2003  mendefinisikan  kepuasan  pelanggan  sebagai  respon
pelanggan  terhadap  ketidaksesuaian  antara  tingkat  kepentingan  sebelumya  dan kinerja  aktual  yang  dirasakannya  setelah  pemakaian.  Salah  satu  faktor  yang
menentukan  kepuasan  pelanggan  adalah  persepsi  pelanggan  mengenai  kualitas jasa  yang  berfokus  pada  lima  dimensi  jasa,  yaitu  responsiveness,  reliability,
Empathy,  assurance  dan  tangible.  Kepuasan  pelanggan,  selain  dipengaruhi  oleh persepsi kualitas jasa, juga ditentukan oleh kualitas poduk, harga dan faktor-faktor
yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang  yang berasal dari
perbandingan  antara  kesannya  terhadap  kinerja  atau  hasil  suatu  produk  dan harapan-harapannya. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas,
jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas Kotler, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sumarwan 2003, ketika konsumen membeli suatu produk, maka ia  memiliki  harapan  tentang  bagaimana  produk  tersebut  berfungsi  product
performance. Produk akan mempunyai fungsi sebagai berikut: a.
Produk  berfungsi  lebih  baik  dari  yang  diharapkan,  ini  lah  yang  disebut diskonfirmasi  positif  positive  confirmation.  Jika  ini  terjadi  maka  konsumen
akan merasa puas. b.
Produk  berfungsi  seperti  yang  diharapkan,  inilah  yang  disebut  konfirmasi sederhana simple confirmation. Produk tersebut tidak memberikan rasa puas,
tetapi  tidak  mengecewakan    konsumen.  Konsumen  akan  memiliki  perasaan netral.
c. Produk  berfungsi  lebih  buruk  dari  yang  diharapkan,  inilah  yang  disebut
diskonfirmasi  negatif  negative  confirmation.  Produk  yang  berfungsi,  tidak sesuai  dengan  harapan  konsumen  akan  menyebabkan  kekecewaan  sehingga
konsumen tidak puas. Untuk  mengetahui  tingkat  kepuasan  diperlukan  adanya  tolok  ukur  apakah
bersifat  kualitatif  atau  kuantitatif.  Untuk  kepuasan  pelanggan,  tolok  ukur  yang mendekati  adalah  bilamana  tercapai  keseimbangan  dari  apa  yang  diharapkan
dengan  apa  yang  dirasakan,  misal  dalam  hal  mengkonsumsi  barang  atau  jasa. Bilamana  barang  atau  jasa  yang  dikonsumsi  oleh  pelanggan  itu  telah  dirasakan
melebihi harapan maka mereka dimungkinkan  merasa puas.Untuk menilai suatu yang  dirasakan,  ukuran  kualitas  merupakan  salah  satu  kriteria  yang  dapat
digunakan  sebagai  bahan  pertimbangan.  Pada  dasarnya  bahwa  kepuasan  itu meliputi  3  hal  antar  lain  :  Kualitas  yang  dirasakan,  nilai  yang  dirasakan,  dan
harapan pelanggan. Fornell, 1996.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya kepuasan itu meliputi 3 hal antara lain :   Kualitas yang dirasakan.
  Nilai yang dirasakan.   Harapan pelanggan.
Nilai  yang  dirasakan  atas  produkjasa  yang  dikonsumsi  itu  terkait  dengan harapan yang melekat pada diri pelanggan.
Customer      Customer
complain       loyality
Gambar : 2.1. The American Customer Statisfaction Index ACSI Model
Nilai  yang  dirasakan  atas  kualitas  produkjasa  yang  dikonsumsi  itu  terkait dengan  harapan  yang  melekat  pada  diri  pelanggan.  Nilai  tersebut  meliputi  nilai
produk,  nilai  pelayanan,  nilai  karyawan,  dan  nilai  citra  Woodruf,  1997.  Untuk memberikan yang terbaik pada pelanggan perlu memahami apa yang terkandung
dalam  benak  pelanggan  termasuk  perilakunya.  Pemahaman  lebih  jauh  tentang perlunya  mengetahui  antara  lain  :  target  pelanggan,  persepsi  pelanggan,
Percieved quality
Customer expectation
Percieved value
Overall customer
satisfaction
Universitas Sumatera Utara
bagaimana  pelanggan  menilai,  hubungan  pelanggan  dengan  karyawan,  tindak kepuasan, dan belajar memahami persepsi serta opini pelanggan.
Selain  kepuasan  konsumen,  kepribadaian  atau  sikap  konsumen  biasanya memainkan  peranan  utama  dalam  membentuk  prilaku  dalam  memutuskan  apa
yang  akan  dibeli,  atau  pelaku  bisnis  jasa  mana  untuk  di  jadikan  langganan. Konsumen  secara  khas memilih  pelaku  bisnis  jasa  yang  dievaluasi  secara  saling
mengutungkan James F.Engel et al,1992 Faktor  self  perceived  service  role  :  adalah  persepsi  pelanggan  tentang
tingkat derajat keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Bila konsumen terlibat dalam proses penyampaian dan jasa yang terjadi ternyata tidak
begitu  baik,  maka  pelanggan  tidak  bisa  menimpahkan  kesalahan  sepenuhnya kepada pihak penyedia jasa. Zeitham Valerie A,et al, 1993.
Efek  utama  dari  peningkatkan  kepuasan  seharusnya  mengurangi  keluhan pelanggan  dan  meningkatkan  loyalitas  pelanggan.  Kepuasan  juga  dipengaruhi
oleh  beberapa  faktor  seperti  kualitas  produk,  kualitas  pelayanan,  faktor  emosi, harga dan biaya Zeitham, Parasuraman, Berry 1990 .
Pada  prinsipnya,  strategi  kepuasan  pelanggan,  menyebabkan  para  pesaing harus  berusaha  keras  dan  memerlukan  biaya  tinggi  dalam  usaha  merebut
pelanggan  suatu  perusahaan.  Satu  hal  yang  perlu  diperhatikan  disini  adalah bahwa  kepuasan  pelangaan  merupakan  strategi  jangka  panjang  yang
membutuhkan  komitmen,  baik  menyangkut  sumber  dana  maupun  sumber  daya manusia Schnaars, 1991.
Agar  relationship  marketing  dapat  dimplementasikan,  perlu  dibentuk customer  data  base  yaitu  daftar  nama  pelanggan,  yang  oleh  perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dianggap perlu dibina hubungan jangka panjang dengan mereka. Data base tidak hanya berisi nama pelanggan tetapi mencakup hal-hal penting lainnya. Misalnya
frekuensi dan jumlah pembelian, preferensi, saat pembelian dan lain sebagainya. Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk merancang untuk produk khusus
yang  disesuaikan  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan  tertentu.  Supaya  bisa memberikan  hasil  yang  efektif,  hubungan  yang  baik  tidak  hanya  dibina  dengan
pelanggan  akhir,  tetapi  juga  dengan  pemasok  perantara,  bahkan  dengan perusahaan pesaing.
2.6.1.  Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Kepuasan  Pelanggan  Terhadap Kualitas Pelayanan
Kepuasan pelanggan harus disertai dengan pemantauan terhadap kebutuhan dan keinginan yang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang diungkap
oleh Cravens 1996 ada beberapa faktor kepuasan pelanggan yaitu: 1.
Sistem pengiriman Memindahkan  produk  dari  produsen  ke  pelanggan  atau  pemakai akhir  dalam
bisnis  biasanya  meliputi  saluran  distribusi  dari  para  pemasok,  pabrikan  dan para  perantara.  Untuk  dapat  memuaskan pelanggan,  jaringan  harus  berfungsi
sebagai  unit  yang  terpadu  dan  terkoordinir,  dimana  semua  anggotanya mengerti dan menanggapi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Performa produk atau jasa
Performa  dan  keunggulan  suatu  produk  atau  jasa  sangatlah  penting  dalam mempengaruhi  kepuasan  pelanggan,  yang  bisa  disebut  sebagai  hal  utama
dalam bersaing.
Universitas Sumatera Utara
3. Citra
Citra dan merek perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing  yang mempengaruhi  tingkat  kepuasan  pelanggan  dari  sudut  positif.  Terbentuknya
citra  merek  brand  image  dan  nilai  merek  brand  equity  adalah  pada  saat pelanggan memperoleh pengalaman yang menyenangkan dengan produk.
4. Hubungan harga-nilai
Pelanggan  menginginkan  nilai  yang  ditawarkan  merek  sesuai  dengan  harga yang  diberikan,  oleh  karenanya  terdapat  hubungan  yang  menguntungkan
antara  harga  dan  nilai.  Merek  dipromosikan  oleh  perusahaan  sebagai  suatu nilai  yang  unik  sesuai  dengan  harganya.  Dilain  pihak,  manajemen
memutuskan  untuk  bersaing  atas  dasar  harga  rendah  diantara  merek-merek dimana para pembeli sudah menetapkan nilai yang seimbang.
5. Kinerja atau prestasi karyawan
Kineja  produk  dan  sistem  pengiriman  tergantung  pada  bagaimana  semua bagian organisasi bekerjasama dalam proses pemenuhan kepuasan pelanggan.
Setiap  orang  dalam  organisasi  mempengaruhi  pelanggan,  baik  hal-hal  yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan.
6. Persaingan
Kelemahan  dan  kekuatan  para  pesaing  juga  mempengaruhi  kepuasan pelanggan  dan  merupakan  peluang  untuk  memperoleh  keunggulan  bersaing.
Pesaing  yang  spesifik  menimbulkan  dampak  baik  atau  buruk  dalam  rangka memenuhi keinginan segmentasi pasar. Mengetahui kesenjangan gap antara
keinginan  pembeli  dengan  tawaran  yang  diberikan  para  pesaing  merupakan peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Lupiyoadi  2001  ada  lima  faktor  utama  yang  perlu  diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan yaitu :
a. Kualitas Produk
Pelanggan  akan  puas  bila  hasil  evaluasi  mereka  menunjukan  bahwa produk yang mereka pergunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan
Pelanggan  akan  merasa  puas  bila mendapatkan  pelayanan  yang  baik  atau yang sesuai dengan harapan.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum bila seseorang menggunakan produk yang bermerek dan
cenderung  mempunyai  kepuasan  yang  lebih  tinggi.  Kepuasan  yang diperoleh  bukan  karena  kualitas  dari  produk  tetapi  nilai  sosial  yang
membuat pelanggan menjadi puas dengan merek tertentu. d.
Harga Produk  yang  mempunyai  kualitas  yang  sama  tetapi  menetapkan  harga
yang  relatif  murah  akan  memberikan  nilai  yang  lebih  tinggi  kepada pelanggannya.
e. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang  waktu  untuk  mendapatkan  suatu  produk  atau  jasa  cenderung
puas terhadap produk atau jasa tersebut. Menurut  Wasiyati  dan  Hastono  2003  faktor-faktor  kepuasan  pelanggan
bisa dilihat dari desain suatu produk atau jasa yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Desain  tersebut  mengirimkan  “pesan”  kepada  pelanggan  mengenai  nilai
dasar organisasi, khususnya mengenai trade of  antara cost dan pelanggan. b.
Desain dapat meningkatkan atau membatasi kemampuan organisasi untuk tetap  mempertahankan  pelanggan  agar  senang  selama  dan  setelah
penjualan.  Suatu  desain  yang  kuat,  sukses  meningkatkan  kepercayaan front  line  staff,  sementara  desain  yang  buruk  membuat  mereka  bersikap
membela diri. Kepuasan  pelanggan  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor-faktor  berikut  :
Kuswadi, 2004 a.
Mutu produk atau jasa Yaitu  mengenai  mutu  produk  atau  jasa  yang  lebih  bermutu  dilihat  dari
fisiknya. b.
Mutu pelayanan Berbagai  jenis  pelayanan  akan  selalu  dikritik  oleh  pelanggan,  tetapi  bila
pelayanan  memenuhi  harapan  pelanggan  maka  secara  tidak  langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan pelanggan
yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak.
c. Harga
Harga  adalah  hal  yang  paling  sensitif  untuk  memenuhi  kebutuhan pelanggan.  Pelanggan  akan  cenderung  memilih  produk  atau  jasa  yang
memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain. d.
Waktu penyerahan
Universitas Sumatera Utara
Maksudnya  bahwa  baik  pendistribusian  mupun  penyerahan  produk  atau jasa  dari  perusahaan  bisa  tepat  waktu  dan  sesuai  dengan  perjanjian  yang
telah disepakati. e.
Keamanan Pelanggan  akan  merasa  puas  bila  produk  atau  jasa  yang  digunakan  ada
jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut. Kesimpulan  dari  beberapa  pendapat  ahli  diatas,  teori  yang  paling  lengkap
untuk  mengulas  faktor-faktor  kepuasan  pelanggan  adalah  menurut  Lupiyoadi 2001 yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional, harga dan biaya.
2.6.2.  Indeks Kepuasan Pelanggan
Perusahaan  Daerah  Air  Minum  PDAM  merupakan  perusahaan  yang termasuk  didalam  BUMNBUMD  sehingga  berdasarkan  prinsip  pelayanan
sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara  Nomor  :  KEP25M.PAN22004  untuk  mengukur  tingkat  kepuasan
pelanggan perlu adanya indeks kepuasan pelanggan. Indeks  kepuasan  adalah  data  dan  informasi  tentang  tingkat  kepuasan
pelanggan  yang  diperoleh  dari  hasil  pengukuran  kuantitatif  dan  kualitatif  atas pendapat pelanggan dalam memperoleh pelayanan publik dengan membandingkan
antara  harapan  dan  kebutuhan.  Kemudian  indeks  kepuasan  pelanggan  tersebut dikembangkan  menjadi  14  unsur  yang  relevan,  valid  dan  reliabel  sebagai  unsur
minimal yang harus ada. Adapun pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Prosedur  pelayanan  adalah  kemudahan  tahapan-tahapan  atau  alur
pelayanan  yang diberikan pada masyarakat dilihat dari kemudahan dalam memberikan pelayanan.
b. Persyaratan  pelayanan,  yaitu  persyaratan  teknis  dan  administrasi  yang
diperlukan  untuk  mendapatkan  pelayanan  seseuai  dengan  jenis pelayanannya.
c. Kejelasan  petugas  pelayanan  yaitu  kepastian  seorang  petugas  yang
memberikan  pelayanan  pada  perusahaan  tersebut  seperti  nama,  jabatan serta kewenangan dan tanggung jawab.
d. Kedisiplinan petugas pelayan yaitu petugas dalam memberikan pelayanan
bersungguh-sungguh  terutama  terhadap  konsistensi  waktu  kerja  sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Tanggung  jawab  petugas  pelayanan  yaitu  petugas  dituntut  untuk
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan. f.
Kemampuan  petugas  pelayanan  yaitu  tingkat  keahlian  dan  keterampilan yang  dimiliki  petugas  dalam  memberikan  atau  menyelesaikan  pelayanan
kepada masyarakat. g.
Kecepatan  pelayanan  yaitu  pelayanan  yang  diberikan  perusahaan terselesaikan  sesuai  dengan  target  waktu  yang  telah  ditentukan  oleh  unit
penyelenggara pelayanan. h.
Keadilan  mendapatkan  pelayanan  yaitu  dalam  melaksanakan  pelayanan yang  terbaik  bagi  pelanggan  tidak  membedakan  golongan  atau  status
masyarakat yang dilayani.
Universitas Sumatera Utara
i. Kesopanan dan keramahan petugas yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan  pelayanan  kepada  masyarakat  secara  sopan  dan  ramah  serta saling menghargai dan menghormati.
j. Kewajaran biaya pelayanan  yaitu menilai dari seberapa besar biaya  yang
dikeluarkan oleh unit pelayanan sehingga bisa terjangkau masyarakat. k.
Kepastian  biaya  pelayanan  yaitu  terdapat  kesesuaian  dengan  adanya kepastian  antara  biaya  yang  dibayarkan  dengan  biaya  yang  telah
ditetapkan. l.
Kepastian jadwal pelayanan yaitu kepastian pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
m. Kenyamanan  lingkungan  yaitu  kondisi  sarana  dan  prasarana  pelayanan
yang  bersih,  rapi  dan  teratur  sehingga  dapat  memberikan  rasa  nyaman kepada penerima pelayanan.
n. Keamanan pelayanan yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggaraan  pelayanan  ataupun  sarana  yang  digunakan  sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan sehingga resiko-
resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
2.7.  Konsep Kepuasan dan Ketidakpuasan
Pada  dasarnya  pelanggan  berhak  menilai  suatu  perusahaan  dalam mengeluarkan  output  baik  produk  maupun  jasa  dalam  memenuhi  harapan
pelanggan atau sebaliknya membuat pelanggan merasa kesal. Harapan pelanggan yang  terpenuhi  akan  membawa  pada  kondisi  emosional  pelanggan  kearah
Universitas Sumatera Utara
kepuasan, dan sebaliknya bila harapan pelanggan tidak terpenuhi maka pelanggan akan merasa tidak puas sehingga bisa melakukan kritikan atau keluhan.
Sunarto  2003  menyatakan  bahwa  untuk  memahami  dan  mempengaruhi kepuasan  atau  ketidakpuasan  menggunakan  model  Diskonfirmasi  Ekspektasi.
Teori  Diskonfirmasi  Ekspektasi  mendefinisikan  kepuasan  dan  ketidakpuasan sebagai  evaluasi  yang  dilakukan  pelanggan  sebagai  pengalaman  yang  setidaknya
sama  baiknya  dengan  apa  yang  diharapkan.  Sehingga  ada  tiga  pendekatan tambahan  dalam  rangka  untuk  menjelaskan  pembentukan  kepuasan  atau
ketidakpuasan yaitu teori ekuitas, teori atribusi, dan perasaan afektif berdasarkan pengalaman, selain itu ada pula kinerja aktual produk.
Sumarwan  2003  menerangkan  teori  kepuasan  dan  ketidakpuasan pelanggan  terbentuk  dari  model  Diskonfirmasi  Ekspektasi,  yaitu  menjelaskan
bahwa  kepuasan  atau  ketidakpuasan  pelanggan  merupakan  dampak  dari perbandingan antara harapan pelanggan sebelum pembelian dengan sesungguhnya
yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tersebut. Harapan pelanggan saat membeli  sebenarnya  mempertimbangkan  produk  tersebut  berfungsi  product
performance. Produk akan berfungsi sebagai berikut : a.
Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut diskonfirmasi positif  positive  disconfirmation.  Bila  hal  ini  terjadi  maka  pelanggan  akan
merasa puas. b.
Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi sederhana simple  confirmation.  Produk  tersebut  tidak  memberi  rasa  puas  dan  produk
tersebut  tidak  mengecewakan  sehingga  pelanggan  akan  memiliki  perasaan netral.
Universitas Sumatera Utara
c. Produk  dapat  berfungsi  lebih  buruk  dari  yang  diharapkan,  disebut
diskonfirmasi  negatif  negative  disconfirmation.  Bila  hal  ini  terjadi  maka akan menyebabkan kekecewaan, sehingga pelanggan merasa tidak puas.
Model Diskonfirmasi Ekspektasi bisa digambarkan melalui bagan berikut :
Gambar 2.2. Model Diskonfirmasi harapan dari kepuasan dan ketidakpuasan
Sumber : Mowen dan Minor dalam Sumarwan, 2003
Dari  gambar  diagram  diatas  bisa  dijelaskan,  bahwa  pelanggan  akan memiliki  harapan  mengenai  produk  itu  berfungsi,  harapan  itu  berupa  standar
kualitas  yang  akan  dibandingkan  dengan  fungsi  atau  kualitas  produk  yang sesungguhnya  dirasakan  pelanggan.  Kemudian  dalam  mengevaluasi  kepuasan
ataupun tidak puas dari sebuah produk atau jasa, pelanggan akan menilai berbagai atribut seperti pengalaman dan merek.
Pengalaman Produk
dan merek
Harapan mengenai
merek
seharusnya
Evaluasi mengenai
fungsi merek yang
sesungguhn
Evaluasi Gap antara harapan dan yang
sesungguhny
Ketidakpuasan emosional :
merek tidak
mememenuhi harapan
Konfirmasi harapan: fungsi
merek tidak
berbeda
dengan
Kepuasan emosional
fungsi merek
melebihi
harapan
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan  dari  teori  kepuasan  dan  ketidakpuasan  mengenai  model Diskonfirmasi  Ekspektasi  menjelaskan  bahwa  kepuasan  dan  ketidakpuasan
pelanggan  merupakan  perbandingan  antara  harapan  mengenai  merek  yang seharusnya  berfungsi  dengan  evaluasi  mengenai  fungsi  yang  sesungguhnya,
sehingga pelanggan akan merasa puas, tidak puas atau dalam keadaan netral tidak merasa  puas  dan  tidak  merasa  tidak  puas  terhadap  produk  atau  jasa  dari
perusahaan.
2.8.  Kualitas Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan