Daerah Kabupaten Wonogiri No.522.438.25 Perihal Pembentukan Tim Pelayanan Izin Menebang Pohon Milik Rakyat Tingkat Kecamatan.
Sebagian besar petani mengetahui dan paham terhadap aturan tertulis yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut, hal tersebut ditunjukkan bahwa petani dapat
menjelaskan “kalau menebangmenjual kayu harus mematuhi aturan-aturan seperti jenis, ukuran, standar harga kayu dan prosedur pelaksanaannya, seperti
jenis jati ukuran keliling setinggi dada yang boleh ditebang minimum 80 cm dan mahoni 90 cm. Prosedur pelaksanaannya petani yang mau menjual kayu lapor
pada KPS untuk mendapat surat keterangan, kemudian lapor ke desa untuk mendapat surat ijin tebang dari desa, kemudian pohon yang akan ditebang
diperiksa oleh tim dari kecamatan. Namun, dalam melaksanakan aturan tertulis tersebut sebagian besar petani tidak mentaatinya. Alasan tidak mentaaati aturan
tersebut, karena sebagian besar petani memanenmenjual pohon ketika dalam keadaan mendesak saja, jadi jika ada kebutuhan mendesak dan harus menunggu
pohon sampai sesuai persyaratan aturan tersebut, siapa yang akan menanggung kebutuhan petani. Selama ini pemerintah mengeluarkan aturan, namun tidak
mengatasi kebutuhan petani. Lain halnya, kalau dengan mengeluarkan aturan tersebut pemerintah pun dapat mengatasi kebutuhan-kebutuhan petani tersebut,
seperti adanya bantuan ternak, modal bergilir, insentif bagi yang mempertahankan hutannya dan bantuan lain sesuai kebutuhan petani.
Hal-hal teknis yang menyangkut pola penanganan dan pengelolaan hutan seperti misalnya pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan tidak dibakukan
dalam aturan kelompok. Hal-hal seperti itu keputusannya diserahkan pada masing-masing anggota.
c. Peran dan Tanggung Jawab Pihak Terkait
Dalam proses perjalanan kelompok sejak awal dimulainya kegiatan pengembangan hutan rakyat di Kelurahan Selopuro sampai mendapatkan
keberhasilannya memperoleh Sertifikat Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari PHBML, ada peran para pihak yang terlibat di dalamnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Peran dan tanggungjawab para pihak terkait tersebut, adalah: Departemen Kehutanan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Dinas
Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Wonogiri, Lembaga
Swadaya Masyarakat LSM PERSEPSI, dan lembaga-lembaga lainnya. Masing- masing peran dan tanggung jawab para pihak yang terlibat adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Tingkat Pusat Departemen Kehutanan
Peran dan tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Kehutanan adalah melalui unit-unit organisasi dan pelaksana teknis di bawahnya,
sejak era Sub Balai RLKT sampai BP DAS sekarang, memberikan dukungan dengan pemberian bantuan program.
2. Pemerintah Tingkat Kabupaten Pemerintah Daerah Kabupaten
Wonogiri
Peran dan tanggung jawab pemerintah daerah tingkat kabupaten dalam rangka menunjang upaya pelestarian hutan rakyat, telah membuat regulasi
mengenai retribusi izin pengangkutan kayu rakyat dan mekanisme serta prosedur penerbitan dokumen SKSHH Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan yang
dikukuhkandisahkan dalam bentuk Peraturan Daerah Perda dan Keputusan Bupati. Peraturan yang sudah di keluarkan Pemda Kabupaten Wonogiri, yaitu: 1
Peraturan Bupati Wonogiri No. 1 Tahun 2007 Tentang Retribusi Ijin Pengangkutan Kayu Rakyat di Kabupaten Wonogiri; 2 Surat Bupati Wonogiri
Perihal Pengendalian Penebangan dan Peredaran Kayu Rakyat; 3 Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri No.522.438.25 Perihal Pembentukan Tim
Pelayanan Izin Menebang Pohon Milik Rakyat Tingkat Kecamatan.
3. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri dulu Dinas
Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan
Peran dan tanggung jawab Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonogiri dulu Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan atau
LHKP Kabupaten Wonogiri adalah berperan dalam memberikan bimbimbingan teknis
mengenai
pengelolaan hutan dan konservasi tanah melalui penyuluhan- penyuluhan yang dilaksanakan oleh Penyuluh Kehutanan Lapangan PKL.
4. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM PERSEPSI
Peran dan tanggung jawab Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial PERSEPSI
Wonogiri adalah berperan dalam mendampingi dan memfasilitasi kelompok tani dalam setiap tahapan proses sertifikasi, sejak persiapan awal, menata organisasi,
sampai memperoleh sertifikat, dan berupaya merintis jalur pemasaran produk sertifikasi.