jangkauannya.
14
Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus berikut ini :
15
Keterangan : P = proporsi Indeks Kesukaran
B = Banyaknya Siswa yang menjawab soal yang benar N = Jumlah Seluruh siswa peserta tes.
Kriteria tingkat kesukaran butir soal diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 30 soal yang diujikan 20 soal termasuk kategori sukar, 70 soal termasuk
kategori sedang dan 10 soal termasuk kategori mudah. 4.
Uji Daya Beda Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir
dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.207
15
Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2007, h. 103
Indeks tingkat kesukaran Kriteria tingkat kesukaran
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
16
Keterangan: D
: indeks daya beda B
A
: jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas B
B
: jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N
:jumlah peserta tes
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Nilai D
Kategori
0,00 0,20
Jelek 0,21
0,40 Cukup
0,41 0,70
Baik 0,71
1,00 Baik sekali
Berdasarkan dari uji daya pembeda, dari 30 soal yang diujikan 10 soal termasuk termasuk kategori sangat buruk, 6,7 termasuk
kategoro jelek, dan 10 soal termasuk kategori cukup, 50 soal termasuk kategori baik, dan 23,3 soal termasuk kategori baik sekali.
H. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis statistik dengan jenis analisis inferensial. Adapun langkah-langkah statistik adalah sebagai berikut:
16
Ibid..104
1. Pemberian Skor
Pemberian skor menggunakan metode rights only, yaitu setiap jawaban yang betul diberi niai 1 dan setiap jawaban yang salah atau tidak
ada jawaban diberi nilai 0. Nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100 diberikan dengan rumus
N =
2. Uji Prasyarat
Sebelum dianalisis lebih lanjut, semua data yang telah dikumpulkan akan dilakukan uji persyaratan analisis data dengan
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. a.
Uji Normalitas Pengujian normalitas data dengan X
2
dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah
berkumpul dengan kurva normal.
17
Adapun langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:
1 Mencari skor terbesar dan terkecil
2 Mencari nilai rentang R = skor terbesar – skor terkecil
3 Mencari banyaknya kelasK = 1 + 3.3 log n
4 Mencari nilai panjang kelas i = RK
5 Menentukan proporsi
6 Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.
Tabel 3.7 Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi
No Interval
Fo Xi
P X
i 2
f.Xi f. X
i 2
1 2
Jumlah ∑fo
- -
- ∑ f.Xi ∑ f.Xi
2
7 Menentukan rata-rata mean dengan cara:
X = ∑
17
Wiratna,dkk. Statistik Untuk Penelitian,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h.49
8 Menentukan simpangan baku s dengan cara:
s =
√ ∑ –
∑
9 Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas
bawah interval dan menambah 0,5 pada kelas atas interval. b
Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus:
Z =
c Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d
Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z, untuk angka baris pertama dicari dengan
mengurangkan baris pertama dengan baris kedua, untuk angka kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua dengan
baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka
pada baris berikutnya. e
Mencari frekuensi yng diharapkan fe dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
10 Membuat tabel bantu chi-kuadrat X
2 htung
dalam bentuk:
Tabel 3.8 Tabel Bantu Perhitungan Chi-Kuadrat X
2
No Batas kelas
Z Luas
0-Z Luas
Interval fh
f f
-fh
2
Mencari chi-kuadrat dengan rumus: X
2 hitung
= Membandingkan X
2 hitung
dengan X
2 tabel
untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan dk = k-1, dengan kriteria:
Jika X
2 hitung
≥ X
2 tabel,
artinya distribusi data tidak normal
Jika X
2 hitung
≤ X
2 tabel,
artinya distribusi data normal Langkah terakhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan melihat kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian
adalah uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut :
18
F =
Kriteria pengujiannya yaitu : 1
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.
2 Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen
Langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji
fisher adalah: 1
Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: H
: =
H :
≠ 2
Membagi data menjadi dua kelompok 3
Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4
Menentukan F
hitung
dengan rumus: F =
= 5
Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima, kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen.
18
Sudjana, Metode Statistik, Bandung:Tarsito, 2005, h.250