Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal. Koefisien korelasi Interpretasi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. 11 Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki nilai realibilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat memiliki hasil yang ajegkonsisten dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus K-R 20 kuder richardson 20 karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Rumusnya sebagai berikut: 12 r 11 = ∑ : Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab soal salah q = 1-p 11 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Rosda Karya, 2010, Cet. 6, h. 229. 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.Rineka cipta,2010, h. 231 untuk mengetahui keberartian koefisien reliabilitas dilakukan uji-t. Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh maka digunakan tabel sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Butir Soal Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas 0,91 - 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Kecil Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapat nilai reliabilitas internal seluruh item sebesar 0,82. Jika dilihat dari tabel diatas maka kriteria reliabilitasnya termasu tinggi. 3. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. 13 Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar 13 Nana sudjana, penilaian hasil proses belajar mengajar, jakarta: PT.remaja rosdakarya, 2010, h. 135 jangkauannya. 14 Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus berikut ini : 15 Keterangan : P = proporsi Indeks Kesukaran B = Banyaknya Siswa yang menjawab soal yang benar N = Jumlah Seluruh siswa peserta tes. Kriteria tingkat kesukaran butir soal diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 30 soal yang diujikan 20 soal termasuk kategori sukar, 70 soal termasuk kategori sedang dan 10 soal termasuk kategori mudah. 4. Uji Daya Beda Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang 14 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.207 15 Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2007, h. 103 Indeks tingkat kesukaran Kriteria tingkat kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah