Pre Emphasis Normalisasi Preprocessing

tersebut sinyal data melebihi maka akan mengalami overlap, dimana akan sinyal data yang berlebihan tersebut akan dipotong sebesar nilai overlap [9] Gambar 2.11. Proses Framing [9] Windowing merupakan tahapan untuk menetralisir diskontinuitas sinyal pada awalan dan akhir tiap bentuk data sinyal dengan melakukan proses dari fungsi window. Windowing berfungsi untuk membuat pola pola pada data sinyal sehingga data sinyal dapat diproses dalam tahapan selanjutnya. Pada proses ini jenis window yang dipakai adalah jenis Hamming Window. Digunakan Hamming window karena hamming window mempunyai side lobe yang paling kecil dan main lobe yang paling besar sehingga hasil windowing akan lebih halus dalam menghilangkan efek diskontinuitas[7]. Pada gambar 2.12.. menunjukan proses windowing. Persamaan Hamming Window [7]:          1 2 cos 46 , 54 , N n n w  2.4 Dimana: wn = windowing N = jumlah data dari sinyal n = waktu diskrit ke Gambar 2.12. Proses Framing dan Windowing

2.6. Discrete Fourier TransformDFT

DFT merupakan perluasan dari transformasi fourier yang berlaku untuk sinyal- sinyal diskrit dengan panjang yang terhingga. Semua sinyak periodik terbentuk dari gabungan sinyal-sinyal sinusoidal yang menjadi satu yang dirumuskan pada persamaan 2.5[10]. Gambar 2.13. menunjukan proses ektraksi ciri DFT. Persamaan matematis DFT diuraikan pada persamaan 2.5 [28]: ∑ 2.5 dengan, n=0, 1,…, N-1, dan k = 0, 1, 2, …, N-1 X k adalah keluaran dalam domain frekuensi, x adalah masukkan dalam domain waktu dan N adalah runtun masukkan diskrit. e = natural number 2.7182818284… n = indeks dalam domain frekuensi 0, 1, 2, …, N-1 k = indeks dalam domain waktu 0,1,2, …, N-1 j = konstanta fourrier Gambar 2.13. Proses Ektraksi Ciri

2.7. Segment Averaging

Segment averaging merupakan metode untuk mengurangi jumlah data dengan cara mengelompokannya dalam rentang segment tertentu yang kemudian dicari rata-ratanya pada tiap segment. Tujuan segment averaging ini untuk mengurangi jumlah data ektraksi ciri yang memiliki ukuran panjang menjadi ukuran kecil. Lebar segment ditentukan dari banyak data berdasarkan perhitungan 2 n , ukuran banyaknya segment yang terbentuk didapat dari pembagian seluruh data terhadap lebar segment[9]. Gambar 2.14. menunjukan proses segment averaging dengan lebar segment 64 dan mengahasilkan pembagian 4 frame . 100 200 300 400 500 600 10 20 30 40 Data tercuplik A m pl itu do Pencarian Nilai Absolut 50 100 150 200 250 300 10 20 30 40 Data tercuplik A m pl itu do Pengambilan Setengan Bagian Pada Nilai Absolut