57
2 Uji Homogenitas
Setelah data kedua kelas tersebut dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Sama halnya yang dilakukan pada uji
normalitas, uji homogenitas juga diperlukan untuk uji prasyarat analisis statistik terhadap kedua data nilai pretest dan posttest. Pengujian homogenitas terhadap
kedua data menggunakan uji Fisher F yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
S
2
35,76 41,99
42,90 35,76
F
hitung
1,17 1,19
F
tabel
2,12 2,12
Kesimpulan Homogen
Homogen
Pada tabel 4.7, untuk data pretest didapatkan nilai F
hitung
= 1,17 dan data posttest = 1,19. Dari kedua data didapatkan F
hitung
F
tabel
, maka dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama dan homogen.
b. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data pretest- posttest berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis
dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t untuk � = 21 dan taraf signifikansi
5 dengan kriteria pengujian yaitu jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima dan H ditolak
.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak
.
. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pretest-Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
N 21
21 21
21 ��
26,28 27,95
73,43 66,28
S 5,98
6,48 6,55
5,98 t
hitung
0,870 3,70
t
tabel
2,021 2,021
Kesimpulan Tidak Terdapat Pengaruh
Terdapat Pengaruh
58
Pada tabel 4.8 hasil pretest-posttest kelas eksperimen siswa yang diberikan perlakuan berupa model Search, Solve, Create and Share SSCS, terlihat bahwa
t
hitung
t
tabel
, yaitu 0,870 2,021 untuk � = 21 pada taraf signifikansi 5
sehingga hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif H
a
diterima. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara hasil pretest-posttest kelas
eksperimen. Uji hipotesis hasil pretest-posttest kelas kontrol juga menunjukkan
terdapat pengaruh hasil belajar siswa, setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Uji hipotesis menghasilkan t
hitung
t
tabel
pada taraf signifikansi 5 diperoleh 3,70 2,021, sehingga hipotesis nol H
ditolak dan hipotesis alternatif H
a
diterima. Dengan demikian, model Search, Solve, Create and Share SSCS ini berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Uji hipotesis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan baik model Search, Solve, Create and
Share SSCS ataupun pembelajaran konvensional berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hanya saja penerapan model Search, Solve, Create and Share
SSCS dalam pembelajaran lebih berpengaruh secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional terlihat dari hasil uji hipotesis kelas
eksperimen yang lebih besar dari kelas kontrol.
5. Hasil Analisis Data Non Tes
Hasil data non tes berupa angket yang diperoleh dihitung secara kuantitatif. Perhitungan tersebut menghasilkan data berupa persentase kemudian
dikonversi menjadi kategori seperti pada tabel 4.9: