Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

hanya berupa angka-angka tanpa memperdulikan pemahaman siswa yang cenderung tidak bisa memecahkan masalah fisika diluar kelas. 5 Karena sebenarnya fisika yang dipahami baik oleh siswa akan mampu untuk memecahkan masalah fisika pada kehidupan sehari-hari. Metode itu sangat diperlukan bukan hanya dalam menyelesaikan soal-soal uraian, tetapi juga dalam menyelesaikan soal-soal pilihan ganda, metode ini tidak ditulis, tetapi tetap berlangsung dalam pikiran siswa. Bila metode penyelesaian soal secara sistematis ini dilatihkan secara terus-menerus, maka ketika berhadapan dengan soal, siswa dengan cepat dapat mengidentifikasi konsep apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut dan rumus mana yang terkait dengan konsep tersebut. Konsep Dewey tentang berpikir menjadi dasar untuk pemecahan masalah, yakni: 6 a. Adanya kesulitan yang dirasakan dan kesadaran akan adanya masalah. b. Masalah ini diperjelas dan dibatasi. c. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan. d. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesis-hipotesis, kemudian hipotesis-hipotesis itu dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak. e. Penerapan pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai pada kesimpulan. Menurut Dewey langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni: 7 a. Kesadaran akan adanya masalah. b. Merumuskan masalah. c. Mencari data dan merumuskan hipotesis-hipotesis. d. Menguji hipotesis-hipotesis itu. 5 Gaigher, E J.M. Rogan and M.W.H. Braun, “The Effect Of A Structured Problem Solving Strategy On Performance In Physics In Disadvantaged South African Schools”, African Journal of Research in SMT Education, Vol. X, 2006, pp. 15-26. 6 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h, 34. 7 Ibid,. h. 35 e. Menerima hipotesis yang benar. Setiap pemecahan masalah memerlukan taraf berpikir. Ini membuktikan bahwa taraf berpikir itu sendiri bermacam-macam, yaitu taraf berpikir pengetahuan, komprehensif, aplikasi, analisis, dan sintesis, serta evaluasi. Tabel 2.1 Taraf berpikir dalam problem solving Taraf Nama Taraf Berpikir Macam Kerja Pikir yang Diajarkan 1. Pengetahuan Belajar reseptif atau menerima 2. Komprehensif Berpikir dalam konsep dan belajar pengertian 3. Aplikasi Berpikir menerapkan 4. Analisis Berpikir menguraikan dan menggabungkan 5. Evaluasi Berpikir kreatif dan berpikir memecahkan masalah

2. Model Search, Solve, Create and Share SSCS

Search, Solve, Create and Share SSCS adalah model pembelajaran yang menggunakan pendekatan problem solving yang didesain untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan pemahaman terhadap konsep ilmu. SSCS dikembangkan oleh Pizzini pada tahun 1988. Model Search, Solve, Create and Share melibatkan siswa dalam menyelidiki sesuatu, membangkitkan minat bertanya serta memecahkan masalah-masalah yang nyata. SSCS merupakan model pembelajaran yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir dalam rangka memperoleh pemahaman ilmu dengan melakukan penyelidikan dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. 8 Pizzini mengenalkan model pembelajaran problem solving SSCS Search, Solve, Create and Share dalam pengembangan pembelajaran IPA yang didesain untuk memperluas pengetahuan konsep sains dan penerapannya dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model SSCS Search, Solve, Create and Share dapat merangsang siswa untuk menggunakan perangkat statistik sederhana dalam mengolah data hasil eksperimen atau hasil pengamatan. Model pembelajaran ini 8 Runtut Prih Utami, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share SSCS dan Problem Based Instruction PBI Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa”, Bioedukasi, Vol. 4, 2011, h. 59-60.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

0 7 106

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Dan Predict Observe Explain Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Dan Predict Observe Explain Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

Pengaruh Model Pembelajaran Search Solve Create And Share (SSCS) dan Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa

0 5 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA.

0 6 57

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE AND SHARE, DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA.

0 0 1