40
Keterangan : γ
pbis
= Koefisien korelasi biserial Mp
= Mean rata-rata skor yang dijawab betul Mt
= Mean rata-rata skor yang dijawab salah p
= Proporsi siswa yang menjawab benar. q
= Proporsi siswa yang menjawab salah Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka
γ
pbis
dibandingkan dengan
γ
pbis
product moment dengan � = 0.05 dengan γ
pbis
sebesar 0.304. Jika γ
pbis
≥
R
T
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut
10
:
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
No. Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1. 0,80 – 1,00
Sangat tinggi 2.
0,60 – 0,79 Tinggi
3. 0,40 – 0,59
Cukup 4.
0,20 – 0,39 Rendah
5. 0,00 – 0,19
Sangat rendah
Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 28
Nomor Soal Valid 2, 4, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 33, 34, 38, 39
Jumlah soal valid 20
Persentase 50
Pada tabel 3.5 terlihat bahwa dari 40 soal yang diujikan terdapat 20 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpulan data, dan apabila digunakan akan memberikan
hasil yang tetap meskipun diteskan berulang kali. Uji ini dilakukan dengan
10
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 75
41
menggunakan rumus yang dikemukakan Kuder – Richardson, yaitu rumus K-R 20, adalah sebagai berikut.
11
�
11
= �
� �−1
� �
�
2
−∑ �� �
2
�
...................... 3.2 Keterangan:
�
11
= koefisien reliabilitas internal seluruh item. �
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar �
= proporsi subjek yang menjawab item salah � = 1 − �
∑ �� = jumlah hasil perkalian p dan q
� = banyaknya item
Kriteria reliabilitas terdapat pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,10 ≤ �
11
0, 20 Sangat rendah
0, 20 ≤ �
11
0,40 Rendah
0,40 ≤ �
11
0,70 Sedang
0,70 ≤ �
11
0,90 Tinggi
0,90 ≤ �
11
≤ 1,00 Sangat tinggi
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
�
11
0,86 Kesimpulan
Reliabilitas tinggi
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik yakni soal yang tidak terlalu mudah atau sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di
luar jangkauannya.
12
Untuk itu perlu dilakukan analisis tingkat kesukaran menggunakan rumus:
13
11
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 100
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi..., h. 207
13
Ibid., h. 208
42
� =
� ��
....................... 3.3 Keterangan :
P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria taraf kesukaran yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya, semakin besar indeks
yang diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun penentuan kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:
14
Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Rentang Nilai Kriteria
0,76-1,00 Mudah
0,26-0,75 Sedang
0,00-0,25 Sukar
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 3
7,5 Sedang
22 55
Sukar 15
37,5 Jumlah
40 100
Pada tabel 3.9 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf kesukaran soal menunjukkan kriteria sedang yang lebih banyak dibandingkan dengan kriteria
lainnya, yaitu sebanyak 22 soal 55. Untuk kriteria mudah hanya terdapat 3 soal 7,5 dan 15 soal 37,5 termasuk dalam kriteria sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.
15
Rumus untuk membedakan daya pembeda adalah:
16
14
Ibid, h. 210